CHAPTER 04

0 0 0
                                    


Sore hari yang menyebalkan bagi Rafeyfa, niat awalnya sepulang sekolah adalah langsung pulang lalu bersantai ria sembari mendengar lagu yang di-cover oleh Key, tetapi ia lupa jika hari ini adalah jadwal ekstrakulikulernya, alhasil ia tidak pulang dan terjebak di sekolah untuk mengikuti ekstrakulikulernya.

"Baiklah, kalian boleh beristirahat." ujar seorang pria bertubuh tinggi dan mengenakan seragam karatenya.

"Hosh! Terimakasih Sensei." sahut seluruh anggota klub Karate termasuk Rafeyfa serentak.

Tidak terasa pula mereka sudah menyelesesaikan latihan insentif dan bisa pergi beristirahat sejenak. Rafeyfa memilih klub karate, bukan karena minat apalagi suka, namun ia tidak tahu ingin memilih klub apa pada awalnya. Di sekolahnya terdapat banyak klub yang bisa diikuti, klub tersebut dibagi menjadi empat yaitu klub olahraga, klub bela diri, klub kesenian, dan klub teknik.

Klub olahraga merupakan klub yang terkenal dengan prestasi dan gaya mainnya yang mampu menarik perhatian siapa saja, selain itu anggota klub tersebut banyak yang good looking hingga termasuk kedalam klub idola.

Klub olahraga terdiri dari futsal, basket, voli dan bulu tangkis. Apalagi pelatih masing-masing klub sangat ramah dan easy going hingga anggota klub betah berlama-lama latihan disana.

Sama seperti Klub olahraga, klub bela diri juga sama kerennya dengan klub olahraga, namun klub bela diri lebih serius dan tidak banyak bercanda, bahkan pelatih mereka jauh dari kata ramah, malah sebaliknya.

Walaupun terkesan tegas, para anggota klub bela diri tetap betah dan nyaman karena pelatih mereka benar-benar serius melatih mereka. Klub ini terdiri dari silat, taekwondo, dan karate. Anggota di klub ini tidak sebanyak di klub olahraga, namun klub bela diri tetap menarik untuk diikuti bagi siapapun yang mempunyai mental tegar.

Berbeda dengan klub olahraga dan klub bela diri, klub kesenian terkenal dengan keseniannya yang mampu menarik banyak minat para siswa di SMA Cakrawala. Dengan berbagai jenis kesenian, yaitu seni lukis, gambar, ilustrasi, musik, nyanyi dan tari, begitu lengkap bukan? Hal tersebut yang membuat klub kesenian mempunyai banyak anggota serta prestasi yang gemilang. Para pelatih masing-masing klub pun berbagai macam, ada yang ramah, ada pula yang tegas.

Kemudian Klub terakhir, klub yang sepi peminat karena mempunyai kesulitan tinggi, namun siapapun yang mengikuti klub tersebut dan memenangkan lombanya, maka dia akan terjamin masuk ke perguruan tinggi dengan prestasi gemilang. Klub dengan kesulitan tinggi ini terdiri dari robotik dan mesin, namanya aja udah teknik.

Klub ini masih baru karena baru ada dua tahun yang lalu. Klub teknik dikenal dengan klub jenius, karena para anggotanya akan dilatih berpikir menggunakan logika dan kemampuan merakitnya yang terbilang level sulit. Jika memasuki klub teknik, para anggota akan dilatih oleh para pelatih profesional. Terbilang mudah jika mendengar klub teknik, namun harus menyiapkan otak serta mental.

Begitu banyak pilihan yang bisa dipilih Rafeyfa, namun ia mengikuti klub karate karena hanya itu yang cocok dengannya. Ia payah dalam berolahraga, lalu kesenian? Ia bahkan sudah angkat tangan duluan, apalagi teknik, otaknya tidak mampu menjangkau jika ia mengikuti klub teknik.

Lagipula ia sudah pernah mengikuti klub karate semasa SMP, ia berniat melanjutkan kemampuan bela dirinya di SMA.

Setelah beristirahat beberapa menit, ia dan anggota lainnya melanjutkan latihan insentif mereka bersama pelatih yang mereka panggil sensei itu. Kegiatan latihan berawal dari melatih gerakan kata hingga teknik pukulan dan tendangan, kini mereka mulai berlatih dengan menggunakan samsak dan begitu berulang-ulang hingga sang senja menyapa.

"Yatuhan, sepertinya aku harus beristirahat." celetuk Rafeyfa, ia sudah selesai latihan segaligus menganti bajunya.

"Semangat ya anak karate!" seru Helena, ia menyemangati sahabatnya itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 10, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Love IdolWhere stories live. Discover now