33. Jijel

2K 305 21
                                    

Giselle mengumpat membaca chat dari Ryujin.

Ryujin
lo coba sana ke rumah jeno cek dia mati apa masih hidup, nomornya gue telponin gak di angkat2

Giselle
ihh kok gueee?????????

Ryujin
lo yg deket cel, gue penasaran bgt sama pilihan jeno apa. bantuin dulu.

Giselle
ck iya.

"ITU ANAK KEMANASIHHH!!?????"

"NYUSAHIN BANGET!"

Giselle segera mengambil hoodie lalu keluar berjalan kaki menuju rumah Jeno yang ada di lorong sebelah.

Giselle telah sampai di rumah Jeno, ia berdiri lama menatap rumah Jeno. Ia ingat pernah ke sini sekali waktu masih kecil dulu, pernah menemani Mama-nya mengunjungi temannya— Bunda Jeno.

Setelah itu ia tidak pernah lagi menginjak rumah yang ada di depannya ini, ia bingung apakah ia harus memencet belnya atau pulang saja.

Saat ia melirik hp nya yang berbunyi berkali-kali ia tau kalau anak-anak kelasnya menyebutnya di grup membuatnya mau tidak mau memencet bel rumah Jeno.

Tak butuh beberapa lama kemudian orang yang Giselle cari keluar dengan beberapa tepung menempel di wajah dan tangannya.

"Eh lo ngapain ke sini?" tanya Jeno kaget setelah membuka gerbang rumahnya.

"Lo kangen sama gue, Gi?" sambung cowok itu.

Giselle mendelik lalu menendang Jeno "Lo darimana anjeng? sampai gak muncul di grup"

Jeno tertawa sambil memegang lututnya yang di tendang Giselle, ia lalu mengangkat tangannya. "Bikin kue.."

"JENO SIAPA YANG DATANG?"

Giselle segera menunduk berniat sembunyi, tapi Jeno membuka lebih lebar pagar rumahnya yang membuat Giselle kelihatan.

"GISELLE, BUNDA. ADIKNYA BANG YUTA ITU LOHH."

Giselle melotot melihat Jeno yang teriak.

"OH. SURUH MASUK SINI. KENAPA MASIH DI GERBANG?"

Giselle tersentak, ingin berbalik dan pulang tapi lengannya di tahan oleh Jeno, "Lo gak denger bunda gue manggil lo?" ucap cowok itu lalu menariknya masuk.

Giselle menggeleng ingin menolak tapi bingung— takut di kata tidak sopan.

"INI SEMUA GARA-GARA RYUJIN. NAPA GUE KEJEBAK DI SINI SEHHH????" batin cewek itu.

Giselle dengan pasrah mengikuti Jeno, ia lalu melirik tangan Jeno yang memegangnya, "Tangan gue kena tepung bangke.."

"Biar estetik dikit.." ucap cowok itu.

Mereka telah masuk di dalam di dapur Jeno, Giselle segera menunduk memberi hormat ke Bunda Jeno yang sedang menyetak kue di loyang.

"Halo tante. Selamat malam.."

Bunda Jeno mendongak "Wah. Anaknya Yana udah gede. Udah lama banget tante gak liat kamu.."

"Anaknya emang suka ngedekam di rumah Bund." celutuk Jeno yang sudah duduk dan mulai menghias kue.

"Hehe maaf tante..."

"Kamu ke sini mau bantuin Tante buat kue?"

Giselle mengangguk bingung— ia tidak mungkin memberi tahu alasannya ke sini ingin mengecek Jeno masih hidup atau tidak.

Ia juga juga tidak mungkin langsung pamit pulang setelah menyapanya, jadi ia memutuskan untuk menemani Jeno menghias kue, ia segera duduk di dekat cowok itu lalu memulai menghias kue kering di loyang.

MOVE ON BRO!✔️Where stories live. Discover now