⚜️2 : Minggu Pagi⚜️

23 9 1
                                    

• • • • •

"Selamat pagi, Ily!"

Baru saja aku membuka pintu depan, sudah disuguhi oleh mahkluk tak diundang sedang tersenyum cerah layaknya mentari di jam yang menunjukkan pukul 7 pagi.

"Ngapain kesini?" Nadaku sedikit terdengar tidak ramah agar dia merasa bersalah telah membangunkan orang saat libur.

Sepertinya itu tidak akan terjadi.

"Ily lupa? Kemarin aku bilang kalo hari minggu bakal ngajakin jogging ke alun-alun, sekalian kita jajan soalnya kan lagi ada pameran kuliner."

Jadi dia mengajakku untuk lari pagi atau makan?

Menghela napas sangat panjang adalah hobiku sekarang.

Bisa-bisanya diri ini tahan berteman dengannya selama bertahun-tahun.

Aku mempersilahkan dia buat masuk dan menungguku bersiap-siap di ruang tamu. Yah aku tidak sekejam itu membiarkan dirinya berada diluar rumah, karena bagaimanapun dia adalah tamu.

Benar. Tamu tidak tau diri.

Samar-samar aku mendengar Papa keluar dari kamar dan menyapa Yunho disana.

"Eh? Dek yuno?"

"Hehe pagi om."

"Rapi gini mau kemana, dek?"

"Ngajak Lily buat lari pagi nih om, biar dia gak dikamar terus kan nanti bisa gendut. Cewekkan anti gendut ya om?"

Sialan. Mulut tidak ada adab.

"Bener banget itu, dek yuno. Untung ada dek yuno ya yang ngajakin biar dia bersosialisasi diluar."

"Iya kan om? Yuno hebatkan berarti?"

"Hebat sekali kamu itu!"

Yunho kesenangan dipuji dan Papa sangat mengagumi Yunho layaknya anak sendiri. Aku tidak kuat.

Kitapun telah sampai ke alun-alun, tapi sebelum lari selalu ada drama yang tidak mengenakan, tiba-tiba saja laki-laki tinggi ini merengek ingin dibelikan jubah yang sama seperti di film Harry Potter.

MASALAHNYA UTAMA MEREKA DISINI ADALAH LARI PAGI, BUKAN MENGADAKAN FASHION SHOW MENDADAK.

"Ayolah ly, kamu gak liat apa itu tadi keren banget kalo dipake barengan."

"Pake sana sendiri. Aku gak mau."

"Ayo ayo ayo ayo ayo, Ily ayo sekali aja. Kamu gak kasian sama aku yang lucu ini?"

"Gak."

"Ayo ily, sekali aja ya..."

"Kata aku gak mau. Lagian kamu kenapa sih tiba-tiba kepengen?!"

Mukanya berubah menjadi kecut.

Dia merajuk.

Kalau sudah begini ceritanya bakal ada yang mengadu nasib kehadapan baginda bapak dan ibu negera dirumah, setelah itu aku yang akan dimarahi habis-habisan.

Terdengar pilih kasih, tapi itu kenyataan. Menyusahkan sekali.

"Hhhh oke oke. Ayo kita pake nanti habis jogging aja, gimana?"

Kalau ibaratkan anjing kecil, pasti sekarang telinganya yang awal mula terlihat lesu tiba-tiba berdiri memperlihatkan keantusiasan.

"Bener ya???"

"Iyaaaaa, Yuyu"

Baru setelah itu dia menarikku untuk melakukan kegiatan yang seharusnya dilakukan sejak tadi, walaupun sesekali singgah untuk melihat stan-stan unik berjejer.

Akhirnya pun kami berdua hanya melakukan lari pagi tidak sampai 30 menit, dilanjutkan dengan bersantap jajanan dan bisa dibilang hampir seluruh stan makanan sudah kami icipi.

Oh jangan lupa memakai jubah yang membuat Yunho kegirangan sekarang sekaligus memainkan tongkat sihirnya.

"Wingardium Leviosa!"

Sambil mengayunkan kearah anak kecil yang memakai baju Spiderman, anak kecil itu merespon berakting menjadi ganas dan terjadilah adegan lari-larian antara keduanya.

Ada yang bisa memberitahu kepadaku berapa umur Yunho yang sebenarnya?

• • • • •

20/05/2022

Lilium | Jeong YunhoWhere stories live. Discover now