𝐭𝐢«𝐠𝐚

4.4K 391 18
                                    


Saat dirinya telah berada di luar rumah lebih tepatnya halaman rumah tersebut, Jay hanya celingak-celinguk seperti seseorang yang tengah mencari sesuatu.

" ANJING MOTOR GUA DIMANA?! " geramnya, pasalnya kini dirinya muak berada pada rumah nya sendiri.

" NGAPA GUA HARUS NINGGALIN MOTOR GUA DI SEKOLAH SIH " teriaknya prustasi saat dirinya mengingat kembali dimana dia memarkirkan motor sport nya itu, aduh Jay padahal dirimu sendiri tadi pulang menaiki bis.

" udahlah gua pake bis aja kali ya kesekolah? TAPI INI UDAH MALEM ANJING "

" oh iya ada jasa ojek gratis kan " ucapnya sembari mengeluarkan benda pipih yang berada pada saku celana dan mengotak-atik benda tersebut. Kemudian dirinya memanggil panggilan telepon terhadap seseorang.

" jemput gua sekarang " ucapnya dengan nada sewot.

" kalem bro kalem, jemput dimana? emang motor lu kemana? "

" dirumah gua, terus anterin gua kesekolah ngambil motor "

" lah ngapa bisa ada disekolah? sedangkan lu ada dirumah "

" udah gak usah banyak tanya, sekarang jemput, cepetan " katanya dengan penekanan diakhir kalimat. Kemudian dirinya mematikan panggilan tersebut secara sepihak. Karena lelah menunggu di halaman dirinya berniat buat nunggu di depan gerbang, padahal kan sama-sama berdiri ya nunggu nya.

Dengan butuh waktu 15 menit orang suruhan Jay yang untuk menjemput dirinya telah tiba, dengan kesal Jay menatap sinis pemuda didepannya ini.

" ngapa tu muka lu? " katanya

" lama banget sih " sinis Jay dan langsung menaiki motor bagian jok belakang. Dengan tidak elite nya dia naik sampe motor oleng kalau gak ditahan sama temannya itu.

" udah minta jemput, malah marah-marah gak jelas lagi, bukannya bilang makasih  " ucapnya sembari mengusap dada nya sabar, oke orang tampan harus sabar, harus kuat.

" udah lah, cepetan jalan sung "

" oke captain "

Kini motor yang dilajukan menuju sekolah Jay, semoga saja pak satpam masih ada di pos penjaga, kalau gak ada ya gapapa.

___

Disebuah Hotel bintang lima tepat berada pada lantai 8, seorang pemuda baru saja keluar dari lift, dan berjalan terus mencari kamar yang ia tuju.

" Hee keadaan aman dikamar, ya cuman nanti lu liat adegan yang enak-enak "

Terdengar suara seseorang dari telingnya, tetapi hanya dirinya saja yang bisa mendengar kalimat itu, ya dia memakai alat pada telinga nya untuk komunikasi.

" ck, kamu seharusnya yang tahan liat adegan nya dilayar di depan kamu " ucapnya.

"  sialan "

" ya udah, saya udah didepan kamarnya "

Sesaat dirinya tengah berada di depan pintu kamar dengan bertuliskan 241 itu, dirinya segera mungkin merapatkan topi serta jaket hitamnya, oh ya jangan lupakan masker hitam kini sudah berada pada wajah nya dan juga sapu tangan hitam, aduh serba hitam.

𝐛𝐞𝐫𝐚𝐧𝐝𝐚𝐥 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥  |  heejayWhere stories live. Discover now