01

9.8K 552 22
                                    

"Bunda, Gerna berangkat dulu ya." Ujar Gerna sembari menuruni anak tangga setelah mengambil dompetnya yang tertinggal.

Bunda menoleh ke belakang, melihat anaknya yang sedang menuruni anak tangga.

"iya sayang. Hati-hati ya dijalan, gak usah ngebut, kamu masih ada banyak waktu buat bisa sampai di sekolahan tepat waktu." Ia mengeringkan tangannya di apron yang ia gunakan dan mengulurkan tangannya.

Gerna mencium telapak tangan bundanya, "iya bunda. Gerna gak bakal ngebut kok, Gerna berangkat dulu."

"Iya sayang."

Sebelum dirinya berangkat. Gerna menghubungi teman temannya terlebih dahulu untuk mengecek siapa yang sudah berada di sekolah.

Setelah menghubungi teman temannya, Gerna segera memasang helm nya dan berangkat menuju sekolahannya.

•×•

"HAHAHAHAHA mana ada cowok hamil sih anjing, halu-halu, yang bener mah cewek doang yang bisa." Ujar Rian

"Siapa juga yang mempercayai kalo ada cowok hamil di dunia ini hahaha." Ujar Derga diakhiri dengan tawanya.

"Yang percaya adanya cowok hamil, fix lo udah gila." Ujar Bian.

"HAHAHAHA BENER, GILA AJA PERCAYA BEGITUAN." Ujar Fery dengan sedikit lantang.

"Santai aja dong kalo ngomong, bikin sakit telinga aja lo fer." Tegur Derga.

"Hahaha maaf-maaf." Ciut Fery.

"Bel masuk bunyi tuh, kek biasanya kan?" Tanya Rian kepada Bian yang sedang bermain game di ponselnya.

"Yoi, males gue ketemu guru cerewet itu." jawab Bian.

1 jam kemudian

Bian baru saja selesai bermain gamenya, ia melihat teman temannya yang sedang tertidur.

"Woy! Kantin kagak lo pada? Kalo kagak, gue kunci ini ruangan." Ujar Bian dengan tegas dan membuat teman temannya dalam sedetik bangun.

"Ikut lah, laper banget gue. Ujar Fery, yang terbangun.

"Buruan, males gue nungguin orang lemot." Ujar Bian yang memang benar-benar tidak suka menunggu seseorang yang sangat lelet.

"Ayo bos, ngantin. Gue pen ngopi." ajak Rian.

Rian melihat di sebelahnya, melihat Derga yang masih merebahkan tubuhnya. Ia pun menendang tubuh temannya tanpa dosa. Ia takut jika Bian memarahi Derga yang masih belum terbangun.

"WOI ANJINGG, KEBAKARAN WOI KEBAKARAN!!" Teriak Rian tepat di kuping Derga.

"AAAAAAA KEBAKARAN!!! SELAMATKAN KALIAN DARI API MEMBARA AAAAAA TOLONG!!" Teriak Derga langsung kabur keluar.

Rian, Fery dan Bian hanya menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah bodoh Derga.

"Otak sama mata di pake, jangan kegoblokan doang yang lo pake." ujar Rian, ia memukul pelan kepala Derga.

"Loh? Gak kebakaran?" Bingung Derga.

"Daripada lo kebanyakan tanya mending kita ke kantin sekarang." ujar Rian, Menarik lengan Derga agar dia segera berjalan.

Kantin

"Eh, kok bangku kita ditempati? Wah nantangin kita kah? Bos, hajar lah. Mumpung solo dianya." Ujar Fery menyenggol lengan Bian agar fokus ke bangku yang biasanya mereka pake saat ke kantin.

[√]young dad || jeongharuWhere stories live. Discover now