FIVE ZERO || 10

236 38 2
                                    

hari berhari telah berlalu, leosan charliz astellean dan yuza kini telah tinggal bersama mereka berempat semakin dekat.

mereka berempat sudah membentuk geng mafia yang mereka rencanakan beberapa hari lalu dan diketuai oleh leosan, Five Zero adalah nama geng mafia mereka.

mereka berempat kini mempunyai tugas masing masing, leosan sebagai ketua yang mengatur semua tentang five zero, yuza hacker, dan astellean sebagai perancang senjata namun charliz belum mempunyai tugas karena ia masih dalam tahap pembelajaran.

jam menunjukan pukul 7 malam, charliz menarik napasnya setelah meminum obatnya, ia terduduk di pinggir kasur, gadis berkulit pucat itu terlihat sangat lemas ia terduduk dengan kepalanya yang tertunduk, pusingnya semakin menjadi namun ia tidak memperlihatkan kelemahannya di depan rekan rekannya.

ia bingung dengan penyakit yang di alaminya, charliz selalu merasa pusing ketika banyak berpikir dan ketika mengingat ibunya, namun bukan pusing biasa yang ia alami melainkan rasanya seperti di tusuk oleh ribuan belati,

jujur saja penyakit ini ia alami setelah beberapa hari ibunya meninggal, dokter tidak bilang penyakit apa yang charliz alami namun dokter yang selalu memeriksa charliz selalu berkata agar ia tidak banyak pikiran.

setelah beberapa menit kemudian charliz beranjak dari kasurnya, lalu keluar dari kamarnya, ia berjalan menuruni tangga, melihat astellean yang tengah memainkan laptop dengan televisi yang menyala.

"kau sedang apa?" tanya charliz, menghampiri astellean dan duduk di samping

"tumben ngomong formal" ujar astellean, sembari menoleh ke arah charliz

"bukankah Mr. max menyuruh semua murid untuk berbicara formal mulai sekarang," balas charliz dengan wajah datar "aku hanya mengikuti perintah Mr. max agar terbiasa" lanjut charliz

"baiklah nona charliz, sepertinya kau sudah terbiasa berbicara formal" ucap astellean,

charliz hanya diam ia melihat ke layar laptop milik astellean yang terdapat foto seorang pria tua,

astellean yang menyadari itu lalu ia segera menutup laptopnya,

"aku pernah melihat pria itu,dia adalah pemilik JG Crop" gumam charliz

"kau mengenalnya?" tanya astellean

"tidak tapi aku pernah melihatnya di siaran televisi" balas charliz

"....."

"kenapa kau menyimpan fotonya? apa dia salah satu bagian keluarga mu?" tanya charliz,

"tidak! jika andaikan dia salah satu bagian keluarga ku akan ku pasti dia mati di tangan ku" ujar astellean, membuat charliz sedikit heran dengan nada bicara astellean

tak lama setelah itu yuza datang menghampiri mereka berdua,

"cepatlah makan, bibi park sudah membuatkan makanan untuk kita" ujar yuza,

"baiklah" sahut mereka.

mereka bertiga pun berjalan menuju ruang makan.

"leosan mana? apa dia tidak ikut makan malam" tanya charliz, sembari duduk di meja makan

"tadi ku dengar ia pergi bersama tunangannya untuk pergi makan malam" sahut astellean yang sudah duduk di kursi makan,

"siapa?" tanya yuza,

"entah" sahut astellean sambil mengangkat bahunya

"kalau begitu kita lanjutkan makan aku saja lapar" ujar astellean

"selamat makan" ucap charliz lalu memakan makanannya dan di ikuti oleh astellean dan yuza.

suasana nampak hening, namun tak lama setelah itu charliz membuka mulut untuk berbicara,

FIVE ZERO || MAFIA GIRLS Where stories live. Discover now