32

9.3K 720 27
                                    

Warning
Typo bertebaran
.
.
.
.

Setelah kegiatan panas tadi kini Azkara dan Wiliam sedang berpelukan diatas ranjang, dengan sekali kali Azkara mengusap dan mencium puncuk kepala Wiliam

" wili ".panggil Azkara

" hmm ".

" gue udah ada janji hari ini, it's okay kan kalau gue tinggal ".

" ya ". Entah kenapa hatinya sedikit berdenyut nyeri ketika Azkara harus pergi disaat kondisi mungkin Wiliam membutuhkannya

Azkara pun bangun dari tidurnya dan berjalan kearah kamar mandi, untuk beberesih. Setelah Azkara mandi dan memakai baju yang baru, karena baju yang tadi sudah tidak layak untuk dipakai

" gue pergi dulu ya ". Azkara mencium kening Wiliam sebagai salam perpisahannya

" anjir ini gue kenapa sih, ini juga kenapa gue ngerasa kit ati pas Azka ninggalin gue, untung gue bukan jalang setelah dipake dibayar ". Lama kelamaan Wiliam tertidur karena kecapean setelah digempur oleh Azkara

🎗

Disini lah Azkara berada di SMA Galaksi untuk bertemu dengan seseorang, Azkara menelusuri kolidor yang membuat beberapa siswa dan siswi ingin berteriak karena sekarang penampilan Azkara lebih keren dari pada terakhir berkunjung ke SMA Galaksi

" ruang kelas Naufal Nardesa ". Tanya Azkara kepada salah satu siswi yang berada disana

" Naufal kelas XI Ips 3 ".

" Thanks ". Azkara langsung berjalan ke kelas XI ips 3 yang berada dilantai 3 , setelah sampai didepan pintu kelas Naufal ternyata disana tidak ada orang yang dicari Azkara, Azkara pun bertanya kepada murid dikelas itu. " dimana Naufal Nardesa ".

" kalau nyari Naufal jangan disini di pemakaman noh ". Jawab salah siswi dengan ketus sepertinya siswi tersebut tidak suka dengan Naufal

Dan kenapa juga Azkara sampai lupa bahwa tadi pagi kediaman Nardesa ia dan Wiliam bakar yang mengakibatkan Nyonya Nardesa mati, otomatis sekarang Naufal ada di sana bukan disekolah

Azkara langsung sama pergi dari SMA Galaksi ke pemakaman peristirahatan terakhir Nyonya Nardesa, dan benar saja disana ada Naufal tapi kenapa Naufal tidak berada dekat dengan makam nyonya Nardesa melainkan hanya melihat dari jauh dan Naufal masih menggunakan pakaian sekolah, Azkara pun memutuskan untuk menghampiri Naufal

" Naufal ". Panggil Azkara dan membuat Naufal kaget

" iya ".

" ngapain disini kenapa tidak disana ".

Naufal tidak menjawab ia malah melihat kedepan lagi melihat bagaimana peti mati Nyonya Nardesa masuk kedalam makam, Azkara melihat bahwa tubuh Naufal bergetar seperti sedang menangis.

Azkara yang merasa kasihan langsung saja membawa Naufal kedalam pelukannya, karena saat ini Naufal membutuhkan pelukan untuk menenangkannya disaat kondisi seperti ini. " menangislah sepuasnya ".

Dan ya benar Naufal semakin tidak kuat lagi menahan tangisannya, ya Naufal menangis dalam pelukan Azkara

Lama kelama isakan tangis Naufal berganti dengan dengkuran halus, sebegitu nyamankah pelukan Azkara sampai membuat Naufal tertidur, kali ini Azkara dibuat bingung harus bagaimana kalau dibangunkan kasian juga dari tadi Naufal menangis, tapi kalau tidak dibangunkan Azkara tidak tau tempat tinggal Naufal yang sekarang, mungkin jalan satu satunya hanya membawa Naufal bersamanya tapi kemana Azkara harua membawa Naufal, kalau Azkara membawa Naufal ke masionnya disana ada Wiliam bisa bisa perang dunia, dan kemana Azkara harus bawa Naufal setelah dipikir pikir lagi Azkara kan mempunyai apartemen yang jarang ia pakai, lebih baik Azkara bawa Naufal kesana saja.

Azkara dengan hati hati membawa tubuh Naufal kegendongannya didepan, awal aga susah tapi Azkara bisa. Azkara meletakkan Naufal di samping kursi pengemudi dengan perlahan lahan supaya Naufal tidak bangun, Azkara pun langsung menjalankan mobilnya kearah apartemennya

Tidak membutuhkan waktu yang lama kini Azkara sudah sampai di apartemennya dan sudah meletakkan Naufal diranjangnya, entah karena kecapean gara gara tadi Azkara dan Wiliam bermain atau apa, intinya ketika Azkara memandang wajah damai Naufal ngatuk pun mulai menyerang, Azkara pun ikut berbaring disamping Naufal dan membawa tubuh Naufal kedalam dekapannya dan perlahan Azkarapun menyusul Naufal kealam mimpi

Azkara pun perlahan membuka matanya pertama yang ia lihat adalah wajah damai Naufal yang masih setia dalam dekapannya, Azkara pun mengambil hp dan lebih terkejutnya banyak sekaling calling dan Sms dari Wiliam. " Wiliam pasti nyariin gue ". Azkara pun langsung menelepon Wiliam kembali

" hallo wil ".

" ...... "

" gue gak bisa pulang hari ini, tolong jagain si kembar ".

" ...... ".

" oke thanks ".

" ...... ".

" ya ".

Azkara menutup teleponnya, ketika Azkara melihat jam di hp nya ternyata ini sudah jam 8 malem pantesan Azkara terbangun toh gara gara laper. " gue pesen makanan aja dah, Naufal juga pasti lapar ". Setelah memesan makanan Azkara langsung bangun dan berjalan kearah kamar mandi

Makanan sudah siap, Azkara juga sudah mandi tenang sana di sini banyak sekali baju jadi tidak perlu bingung harus mencari baju baru lagi, waktunya Azkara membangunkan Naufal. " fal bangun ".

Tidak ada respon dari Naufal, Azkara mencoba kembali dan tetap saja tidak ada respon dari Naufal, bagaimana cara membangunkan orang kebo, dan ah ketika Azkara susah untuk dibangunkan maka Arkan selalu menciumnya diseluruh wajahnya, baiklah Azkara akan coba cara itu

Azkara mulai mencium dari jidat, kedua mata Naufal turun kehidung, pipi kanan dan kiri, pindah kedagu dan terakhir bibir Naufal. " eunghh ".

Dan benar saja cara ini ampuh sekali, bagaimana tidak ampuh, Naufal yang sedang asik tertidur tiba tiba terganggu oleh ciuman beruntar dan lebih mengejutkan lagi bibirnya ikutan dicium juga, pertama yang Naufal lihat ketika membuka matanya adalah wajah tampan Azkara. Tapi entah kenapa ketika Azkara tau bahwa Naufal sudah bangun bukannya menjauh dari bibirnya ia malah sedikit melumatnya

Bugh

Azkara mendapatkan tendangan dari Naufal yang membuat Azkara terpental kesamping ranjang . " anjing ". Umpat Azkara

" lu kalau bangunin orang dengan normal dong, kagak ada ya orang bangunin malah dicium, nyari kesempatan dalam kesempitan ".

" yeh ya udah untung saya bangunin, setidaknya berterimakasih, bukan malah ditendang ".

" gue kagak akan nendang lu kalau lu kagak kurang ajar ya anjing ".

" saya nyium kamu biar kamu bangun, bukan karna saya nafsu ya liat kamu ".

" dasar om om pedo ".

" berdebat dengan kamu tidak akan beres, sekarang kamu mandi, saya sudah siap kan baju kamu setelah itu ikut saya makan ". Setelah bicara seperti itu Azkara pun berjalan keluar dari kamar

" dih siapa lu nyuruh nyuruh gue ". Ketika Naufal turun dari ranjang, ia baru menyadari bahwa suasana kamar ini berbeda dengan kamarnya. " anjir gue diculik om om ". Naufal langsung mengambil handuk dan berlari kearah kamar mandi

Beberapa menit kemudian Naufal sudah selesai mandi dan berpakaian, Naufal pun berjalan menghampiri Azkara di ruang tengah. " sini duduk mari kita makan ".

" ngapain lu bawa gue kesini ".

" ngapain saya bawa kamu kesini jawabannya cuman satu, saya tidak tau tempat tinggal kamu, makanya saya bawa kamu kesini dan tenang saja saya tidak apa apain anda, saya tidak nafsu dengan cowok nakal seperti kamu ".

" Lu ". Naufal pun terpaksa duduk disamping Azkara dan ikut makan, walaupun gengsi, marah dan kesal tapikan Naufal juga butuh makan, mana dari tadi pagi ia belum makan karena harus menghadiri pemakaman ibunya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Terimakasih sudah mampir
Jangan lupa tinggalkan jejak

Azkara {Bl}Where stories live. Discover now