Extra Chapter

680 75 117
                                    


Satu bulan berada di Seoul dan tinggal sendiri bersama keenam hyung dan adiknya,ia kira mereka akan memenuhi rumah ini dengan suara tawa yang menggema disetiap sudut rumah besar yang ia tinggali.

Tapi nyatanya,satu bulan ini rumah mendadak semakin lama semakin sepi. Hanya beberapa yang nampak keluar masuk kamar dan rumah.

"Jin hyung,dimana Jungkook dan Taehyung?"

Seorang pemuda yang baru saja bertanya itu mendongak pada orang yang dipanggil jin hyung yang sedang menaruh lauk dipiringnya.

Seokjin menghembuskan nafasnya kasar. "Mereka masih belum mau keluar kamar,Jim."

"Tapi mereka sudah makan kan hyung?"

Seokjin menggeleng. "Mereka belum makan apapun sejak kemarin."

"Apa ada yang mengganggu mereka disekolah?" Ucapan dari Namjoon yang baru saja datang bersama Yoongi dan Hoseok membuat atensi Seokjin dan Jimin menatap mereka.

Jimin yang satu sekolah dengan Taehyung dan Jungkook ia menggeleng karena sebulan ini ia disibukkan dengan beberapa olimpiade yang harus ia ikuti.

"Aku rasa tidak,hyung. Mereka saja takut jika bertatapan dengan Tae."

"Aku kekantor."

Mereka kompak menoleh pada Yoongi yang hendak pergi namun ditahan Seokjin. Ia menggelengkan kepala pada Yoongi,pertanda ia tak boleh pergi.

"Kita selesaikan dan diskusikan bersama. Sehari libur tak akan membuat perusahaan kita bangkrut. Lagi pula diluar banyak petir yang bermunculan akhir-akhir ini tanpa ada tanda-tanda akan hujan."

Yoongi menghembuskan nafasnya pasrah lalu mengangguk dan duduk didekat Hoseok.

"Namjoon,coba retas cctv sekolahan mereka. Kau kan bisa meretas apapun." Celetuk Hoseok pada Namjoon yang kebetulan membawa laptopnya.

"Namjoon bisa meretas apapun?" Tanya Seokjin bingung dan diangguki Hoseok.

Namjoon mulai membuka laptopnya tangan-tangan besarnya nampak lihai menari diatas keyboard dengan mimik wajah yang serius.

"AKHHHH!"

Suasana meja makan yang tadi nampak hening mendadak terdengar teriakan dari Jungkook yang membuat mereka menoleh keatas kamar Jungkook dengan khawatir.

Jimin langsung saja berlari kekamar Jungkook tanpa menunggu para hyungnya.

Satu persatu dari mereka mulai menyusul Jimin. Saat Namjoon hendak ikut menyusul,ia ditahan oleh Seokjin.

"Kau tetap disini,dan cari apa yang membuat adik kita menderita."









🌞🌚🌞🌚











Beberapa pemuda berseragam sekolah yang tengah asyik berkumpul disebuah gang buntu belakang sekolah dengan asap yang nampak saling beradu.

"Hey,apa kalian melihat Jungkook dan Taehyung akhir-akhir ini?" Tanya seorang pemuda yang memiliki rambut berwarna blonde lalu menghisap rokok yang ada ditangannya.

"Tidak,mereka sepertinya tertekan karena Jackson." Jawab seorang pemuda berambut pirang sambil menghembuskan asap rokok dari mulutnya dan melirik pemuda yang ada ditengah mereka.

Pemuda bernama Jackson itu menghisap rokoknya lalu menghembuskannya dengan santai. "Mereka pantas mendapatkan itu. Lagi pula dizaman modern ini,jika bukan penyihir apalagi?" Ujarnya. "Cepat atau lambat mereka akan membawa kesialan."

Jackson,penyebab dari Jungkook dan Taehyung yang sering mengurung diri dikamar. Awalnya ia sudah tak berminat mengganggu mereka lagi,tapi beberapa waktu lalu ia tak sengaja melihat Jungkook yang berada disungai sambil menggerakkan tangannya,dan entah Jungkook sadar atau tidak,air itu mengikuti pergerakkan tangannya.

Shadow of the LightWhere stories live. Discover now