00. Prolog

3 1 0
                                    

I wanna die, wanna die
Wanna die, but I still couldn't die
With you by my side
Behind the days I spent alone, afraid

JubyPhonic —

༶•┈┈┈✮:▹◃:✮┈┈┈•༶

Untuk menahan diri agar tidak menjerit, gadis berbalut tunik dan kulot plisket oversized itu mengepalkan tangan. Menekan sekuat tenaga kuku jari ke telapak tangannya sampai terluka.

"Berapa lama lagi aku harus menunggu!?" Suara Mama yang naik dua oktaf membuat si gadis, Keysha, menggigit bibir.

"Sayang, jangan begini." Berbanding dengan Mama, Papa berbicara lembut. "Bidadariku masih terjebak di ruang hampa, saat dia membunuh ketakutan berjam-jam seorang diri. Jadi, tolong berikan putri kita space lebih banyak lagi untuk berdamai. Kita hanya perlu mendampingi Keysha, Ma, agar dia bisa menghadapi kesulitan menerima dirinya sendiri."

Tak tahan lagi, Keysha berbalik cepat menaiki tangga. Mengunci pintu kamar dan meringkuk seperti bayi di lantai yang dingin.

"Ma, Pa, tolong," rintih Keysha memukul-mukul dada, "aku- takut."

Ketika setetes air mata akhirnya jatuh mengaliri pipi, lirih gadis itu berkata, "Aku pengen mati, Ma."

༶•┈┈┈✮:▹◃:✮┈┈┈•༶

Bersambung....

Yaahooo~~

Hai, bestie! Kenalan dulu, yuk, bestie dari mana-mana aja, nih?🤗

And then, kalau bestie suka cerita ini, tolong tinggalkan jejak berupa vote dan komen, yaa! Share juga boleh~~

Kalau enggak suka gimana?

(bercanda) Ya enggak boleh, dong!😡

Inget kata tukang parkir!

Bukan yang 2000, plis, tapi ...

... mundur, mundur.

Tanpa merusak, menjatuhkan, dan mengganggu, bestie! Gomawoo.🥰

—jodoh Jeno🐶

[LARA]INETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang