Part 1

253 18 0
                                    

Seorang wanita berusia sekitar 37 tahun itu sedang menyiapkan berkas pendaftaran sekolah anaknya juga teman temannya nama wanita awet muda itu adalah Jessica perempuan kelahiran Amerika yang sekarang menetap di Korea karena suaminya ya walau sudah bercerai tapi ibu satu anak itu tidak berniat pindah ke Amerika lagi.

Jessica juga mafia kelas atas yang menyerang dengan elegan dan karena wajahnya yang rupawan banyak korbannya yang terperdaya.

"Huh capek juga ya ngurusnya tapi gimana lagi dari pada tuh curut pada home schooling" ucap Jessica dia baru saja pulang dari mendapaftarkan anak anak ke sekolah bergengsi, KQ Korean School.

"Hm si Jongho mana yak kgk keliatan batang idungnya, JONGHO!!!" Jessica memanggil Jongho dari lantai bawah dia melihat anaknya itu baru saja keluar kamar dengan air liur di pipinya serta rambutnya acak acakan.

"Apasih mi Hoho lagi mimpi indah malah diteriakin kyk anak ilang" ucap Jongho.

"Kamu tuh ya udh siang baru bangun gimana mau sekolah hah?!"bentak Jessica dia kesal dengan anaknya ini yang pemalas.

"Ck maaf mi yaudah aku mandi dlu ya"Jongho kembali ke kamarnya untuk mandi.

"JANGAN TIDUR LAGI YA TADI HWA BILANG MAMI SURUH KE MARKAS" teriak Jessica yang membuat telinga Jongho sakit.

Mingi dia lagi di kantor untuk mengurus file file yang harus ia kerjakan.

"Hih herman deh gw kenapa sih harus gw yang ngurus nih perusahaan padahalkan ada si Minghao"ucap Mingi sambil menjambak kepalanya karena baginya ini tak adil padahalkan Minghao yang lebih tua darinya tapi kenapa malah dia yang mengurus pekerjaan ini.

Minghao kakak Mingi yang baik hati dia juga tampan hm....kenapa tidak Minghao saja yang mengurus perusahaan? Karena Minhao punya riwayat sakit gagal ginjal itulah sebabnya ayahnya mengetahui ini semua sebelum ia di penjara sedangkan Mingi dia tak tahu tapi ia selalu mencari tau dan akhirnya dia mengetahuinya saat hendak meminjam laptop dia melihat hasil medical check up yang menunjukkan bahwa Minghao mengidap gagal ginjal di laci nakas kakaknya tapi dia berpura pura tak tahu.

Pintu ruangan Mingi dibuka dari luar disana terdapat orang yang tersenyum kepadanya, Minghao.

"Hy Gi nih kakak bawain makanan"Minghao menghampiri Mingi meletakkan bungkusan yang dia bawa ke meja Mingi dan duduk di sofa.

"Hm thank kak"Mingi melihat sesuatu yang aneh yaitu bibir Minghao yang tampak pucat menyadari Mingi melihatnya aneh Minghao pun bertanya.

"Kenapa natep kakak kayak gitu?"tanya Minghao.

"Kok bibir lu pucet banget sih kak?lu sakit ya?"Mingi menanya balik kakaknya.

Minghao tampak ragu untuk menjawab itu semua dia hanya mengatakan "dih sok tau ini kakak kurang minum aja"

"Klo lu bohong gw bakal lompat dari gedung"Mingi masih menatap Minghao dengan tatapan mengintrogasi.

"Dek mata kamu tuh kecil ga usah dipelototin gitu"kata Minghao.

Hih Mingi tuh kadang benci deh sama Minghao rasanya pengen banget dia tembak dada kakaknya ini.

"Kak pistol gw dibawa nih mau nyoba rasanya ga?"tanya Mingi sambil senyum-senyum ga jelas.

"Boleh, boleh banget sini tembak kakak, kakak udh capek sama hidup sama kamu juga udh capek"jawab Minghao ga tau kenapa Mingi semakin curiga sama Minghao.

"Kak lu mau ngomong apa gw cari tau sendiri?"Mingi penasaran banget soalnya.

"Cari tau soal?"Minghao sudah tau jika Mingi itu curiga sama dia.

Ateez as MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang