005

151 33 5
                                    

Jefan memarkirkan motornya, ia mengandeng pinggang pacaran. Laura atau yang lebih sering dipanggil lala.

Teman-teman kiesha dan jefan tak pernah mempermasalahkan untuk yang mau membawa pasangan ke arena.

"Ade gue mana?" Tanya jefan, temannya menunjuk bangku. Disana terdapat kiesha dan juga saskia, keduanya terlihat akrab.

"Kiaa" panggil jefan,

"Sini sayang, kia, pacar gue nih! Lala" jefan memperkenalkan kekasihnya kepda adiknya.  Saskia langsung berdiri, dan bersalaman dengan lala, pacar kakaknya.

"Saskia, ka" ramah saskia,

"Cantik!" Puji lala

"Terimakasih, kaka juga cantik!" Puji Saskia

"Gabakal selesai kalo cewe udah muji-mujian" potomg jefan, kedua wanita itu menatap tajam ke arah jefan. Jefan hanya mengangkat bahunya tak peduli.

"Kamu sama kia, aku mau ngobrol ama ica" jelas jefan. "Caa sini bentar!" Panggil jefan. Kiesha menurut saja, ia mengikuti calon kakak iparnya.

"Ngobrol dulu ama kaka ipar" bisik kiesha ke teman-temannya yang berkumpul di depan.

"Najis" suara riuh terdengar dari suara teman-teman kiesha.

"Ada apa kakak ipar ku" sikap alay kiesha keluar, daritadi ia bersikap cool di depan Saskia.

"Ko cepet deketin saskia?" Tanya jefan.

"Yalah, udah jaman sat set sat set bego!" Sombong kiesha

"Lo udah nembak adek gue ya lo!" Tuduh jefan,

"Belom, kemungkinan besok deh.." asal Kiesha

"Njing, gue gantung beneran! Kenalan dulu kek apa kek! Ntar kalo ga cocok jadi gausah lanjut gitu!" Omel jefan

"Dih ga perlu, semua sikap saskia gue terima dengan lapang dada"

"Halah! Omongan laki bebek sawah kaya lo ga bakal bisa di pegang ca!" Malas jefan

"Lagi lo ngapa dah posesip amat ama adek lo! Padahal dia santai-santai aja" heran kiesha

"Lo bakal ngerti kalo aca udah punya pacar!" Jawab jefan, ia meninggalkan kiesha di luar sana.

--

Saskia mulai bisa bersosialisasi dengan lingkup pertemanan kakaknya. Selain dirinya dan lala, ada anak perempuan lainnya disini dan saskia sudah berkenalan dengan semua.

Kiesha juga, ia tak menyia-nyiakan kesempatan, ia selalu mencuri kesempatan untuk berinteraksi bersama Saskia seintens mungkin.

Jam berlalu begitu cepat, kini jarum jam menunjukan waktu 12.29 malam. Sudah cukup lama mereka berkumpul disini,

"La pulang ayo, udah malem!" Ajak jefan, biasanya jefan hanya mengantar lala pulang kerumah dan langsung kembali ke arena kalau ia tidak terlalu mengantuk.

Lala mengangguk patuh, ia mengambil slingbagnya di sofa dan langsung berpamitan dengan yang lain.

"Kiaa pulang, ama ica.. ca tolong anterin saskia sampe rumah ya. Gada yang lecet, harus begini sampe rumah! Gue gantung kalo ade gue di apa-apain!" Nasihat jefan,

"Oh iya, ayo sas!" Ajak kiesha, saskia ikut bangkit dan mengambil tas kecilnya.

Jefan dan lala lebih dulu pergi meninggalkan arena. Lala memeluk jefan dari belakang dan menyenderkan kepalanya dibahu jefan.

"Kamu ga ngijinin kia ama ica, tapi selalu ngasih kesempatan ica buat mepet saski" heran lala,

"Aku emang kaya ga yakin ama si ica, kamu tau kan dia kaya gimana, kaya bebek sawah! Cewenya dimana-mana yang!" Jawab jefan,

NightWhere stories live. Discover now