OSCUR 2

15 3 0
                                    

"Lucu ya, dia yang menyakiti dia juga yang merasa paling tersakiti"

***

"Sampai sini saja materi yang ibu berikan, ibu harap apa yang ibu sampaikan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua terimakasih." Bu Farah tersenyum kecil lalu mengambil lembaran-lembaran kertas yang berserakan di meja dan merapihkan nya, kemudian pergi meninggalkan ruang kelas.

"Aduh manis banget bu senyum nya, saya kan jadi falling in love" Tara menggoda bu Farah dengan mata genit nya yang menggelikan itu, sontak membuat seluruh siswa di kelas mual bukan kepalang. Dan hanya diberi anggukan kecil oleh bu Farah.

"Apasi kalian sirik aja" tidak dihiraukan bung. "Dedek sedih bang" Tara memasang mimik wajah sok sedih alay nya dan di soraki oleh teman-temannya.

Seisi kelas menghela nafas panjang kemudian mulai meregangkan otot mereka yang sedari tadi kaku bagaikan kanebo kering.

Kretek

"Badah, nikmat kali bah" ucap Deon selepas memutar lengan dan leher nya hingga berbunyi.

"Durasi nya kurang panjang ga sih?"

Pletak, nyaring sekali bunyi pantulan jentikan jari bertabrakan dengan jidat Sera. "Gausah begaya lo cabe, ngitung satu tambah satu aja masih make kalkulator sok-sok an pengen nambah durasi mapel jingan".

"Kamu kasar banget mas" ucap sera manja di hadapan Tara, Tara yang melihat itu pun merinding lalu kaki nya melangkah pergi meninggalkan kelas disusul oleh Deon dibelakangnya.

"SAYANG TUNGGU AKU, JANGAN TINGGALKAN AKU MAS" teriak Deon disepanjang koridor kelas.

Iya, Tara menanggung malu berkepanjangan atas perilaku Deon barusan.

Apakah Tara tidak berkaca diri? Padahal dia sebelas duabelas sama Deon.

Rana tertawa kecil di tempat duduk nya, Sera yang melihat itu pun menepuk pundak Rana pelan seolah menyapa. "Kantin ga na?" Tanya Sera di angguki oleh Rana dan mereka pun pergi ke luar ruangan kelas menuju kantin sekolah yang keberadaan nya tak begitu jauh dari kelas Rana berada.

-OSCUR-

"Hai Rana"

Sapa seseorang dari arah yang berlawanan dari tempat Rana berdiri. Senyum tipis tercetak di wajah Rana kala ia tau siapa yang menyebutkan nama nya itu.

"Hai juga Farel"

Sera memberi jarak dirinya dengan Rana dan lelaki tadi yang menyapa Rana itupun mengisi jarak kosong tersebut.

"Cantik banget mba pacar hari ini, mau kemana neng cantik?" Mendengar hal itu membuat Rana sedikit tertawa san membuat Farel merasa gemas dan mengacak-acak pelan rambut Rana.

"Garing tau rel" ucap Rana.

"Tapi kamu ketawa kan na?" Sahut Farel diselingi dengan tawa kecil nya. Rana hanya mengangguk saja untuk mengakhiri perdebatan tak jelas itu.

"Ada acara abis pulang sekolah ga rel?" tanya Rana kepada Farel. Farel menampilkan wajah seolah-olah tengah berfikir, kemudian ia menggelengkan kepalanya menandakan bahwa ia tidak memiliki jadwal apapun sepulang sekolah.

OSCUR 22حيث تعيش القصص. اكتشف الآن