6 : MAKAN MALAM

3 0 0
                                    

"Melody." Sapanya.

"Hay, Kak." Jawab Melody singkat. Aduh, kali ini tingkah apalagi yang bakal dibuatnya. Batinnya.

"Mel. Aku mau ngajak kamu makan malam ini." Ajaknya. "Tapi, kalau kamu nggak mau nggak apa-apa, aku nggak bakal paksa, kok. Maaf kalau kamu terganggu." Ucap Andra yang langsung pesimis padahal Melody belum menjawab apa-apa.

"Bukannya nggak mau, Kak. Tapi, aku ada kerja shift malam." Jawab Melody.

"Oh... Kerja yaa." Ucapnya lesu. "Nggak ada liburnya yaa ?" tanya Andra.

"Ada sih, tiap Rabu atau Jumat gantian setiap minggunya." Jawab Melody.

"Minggu ini kamu liburnya hari apa ?"

"Rabu."

"Ini hari apa ?"

"Selasa."

"Oke !" Andra menepuk tangannya sekali. "Besok malam kita makan, ya. Tapi kalau kamu mau, kalau nggak juga nggak apa-apa. Maaf yaa udah ganggu." Kemudian Andra pergi dengan pasrah tanpa menunggu apa jawaban Melody karena ia sudah yakin pasti akan ditolak.

"Oke, Kak." Jawab Melody yang membuat langkah Andra terhenti dan berbalik.

"Apa ? Kamu bilang apa tadi ?" Andra seolah tak percaya dengan apa ynag baru saja didengarnya.

"Oke, Kak." Melody menjawab dengan kata yang sama.

"Jadi kamu mau ?"

Melody mengangguk.

"YES !" Andra melompat dengan girang. "Kalau gitu, besok malam aku jemput jam 7 ya." Ucapnya.

"Iya, Kak."

"Oke, Mel. See you, cantik."

Entah apa yang dilakukan Melody sekarang. Padahal beberapa menit yang lalu dia merasa kesal saat Andra menyapanya, namun sekarang dia malah menerima ajakan makan malam dari Andra.

"What ? Jadi kamu bakal makan malam sama Kak Andra ?" Ujar Kayla kaget saat Melody menceritakannya.

"Iya." Jawab Melody santai sambil mengerjakan tugas kuliah di laptopnya. "Jangan kuat-kuat ngomongnya, Kay. Ini perpus, nanti kamu diusir." Tambahnya.

"Ya ampun, Mel. Akhirnya kamu terima juga cintanya Kak Andra. Baguslah. Aku ikut seneng, selamat ya."

"Apa sih, Kay. Siapa yang terima cinta dia, dia cuma ngajak makan, udah itu aja. Nggak usah mikir yang aneh-aneh deh." Bantah Melody.

"Awalnya cuma makan, lama-lama deket, terus jadian deh. Percaya sama aku, Mel. Firasat seorang sahabat itu nggak pernah salah. Cepat atau lambat kamu pasti jatuh cinta sama Kak Andra." Ucap Kayla dengan keyakinan tinggi.

Mendengar hal itu, Melody hanya diam dan berpikir apakah itu mungkin akan terjadi. Kemudian, dia membuang pikiran itu dan kembali fokus pada tugasnya.

Sementara Andra sudah menggila sejak mendengar jawaban 'Oke, Kak' dari Melody. Dua kata itu terus terngiang-ngiang di telinganya sembari membayangkan wajah Melody.

"Hari Rabu lama banget ya, Co." Ucap Andra yang tengah berbaring di kursi panjang yang ada di taman belakang kampus dan menatap langit.

"Awas gila, Ndra." Kata Rico yang tetap fokus pada game di hp nya.

"Aku memang udah gila karena Melody, Co. Cuma dia yang bisa bikin aku gini."

"Tapi Ndra, aku masih nggak habis pikir kamu segitunya ngejar-ngejar Melody. Masih banyak stok anak baru yang bisa kamu jadiin pacar. Bahkan mereka yang ngejar kamu. Kamunya tinggal pilih mau yang mana. Ini malah cari repot sendiri, ngejar cewek yang udah jelas nggak suka sama playboy." Ujar Rico.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 27, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Distance Between UsWhere stories live. Discover now