1

701 39 4
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Sifat robin dan rian

Aku mengucek mataku lalu keluar dari bus karena sudah tiba di tempat tujuanku yaitu sekolahnya robin belajar.

"Pasti terkejut kalau aku datang." Ucapku.

Aku selama ini tinggal bersama pamanku di luar negeri sementara robin bersama ibuku olivia.

"Saatnya memberikan kejutan untuk kakakku yang cantik." Ucapku.

Aku masuk ke sekolah namun sepertinya aku sial karena ternyata malah kehadiranku diperhatikan oleh semua orang.

"Ok rian tenangkan dirimu dan cari kakakmu yang cantik." Batinku.

Aku berjalan santai dan mencari keberadaan robin namun tidak menemukannya sama sekali karena kesal aku berakhir di kantin.

"Mencariku?" Tanya Seorang gadis.

Aku melihat kearah samping lalu tersenyum dan langsung memeluk robin sangat erat.

"Neechan kau semakin cantik saja." Ucapku.

"Kan seperti ibu." Ucap Robin.

"Sudah makan siang?" Tanyaku.

"Belum aku baru saja ingin memesannya." Ucap Robin.

"Neechan nya aku duduk ya aku pesankan makan siang untukmu." Ucapku.

"Baiklah dek." Ucap Robin.

Aku memesan makan siang untuk robin tentu saja yang sehat agar kakakku robin menjadi kuat dan sehat.

Aku menaruh makan siang di meja tadi namun kulihat ada seorang pria berambut kuning dengan alis keriting mendekati robin jadi aku menyingkirkan dia.

"Siapa kau mendekati nico robin?" Tanyaku datar.

"Apa maksudmu robin-chan juga tidak masalah soal itu?!" Protes pria tersebut.

"Aku yang masalah karena hal tersebut!" Kesalku.

"Kau bukan siapa-siapa robin-chan jangan ikut campur soal itu!" Kesal Pria tersebut.

"Aku adik kembarnya!" Kesalku.

"Eh?!" Kagetnya.

"Rian sudahlah ayo duduk." Ucap Robin.

Robin menarik tangan kananku untuk duduk di sebelahnya namun aku mengangkat robin dan menaruhnya di pangkuanku begitu saja.

"Apa kalian lihat-lihat kearah kakakku terus aku colok matamu?!" Kesalku.

"Adek sudah jangan marah terus." Ucap Robin.

✔️ Nico Robin Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang