Chapter 1.

1.3K 107 33
                                    

Disebuah rumah yang yang cukup besar dan mewah, seorang laki-laki yang berusia 22 tahun kini sedang mendapat amukan dari ayahnya karena mengacaukan acara ulang tahun adik tirinya.

Sekarang ia sedang diseret ke gudang oleh ayahnya karena telah mengacau dan membuat malu. Ia sudah seperti ini saat ibunya telah meninggal dan ayahnya menyalahkan kematian istrinya kepada anaknya ini, ayahnya juga kesal karena ia tidak mendapat sepeser pun harta warisan mendiang istrinya.

Feng hukai kesal dengan anaknya karena mendapat 100% harta warisan istrinya, Lao yunzi. Sebenarnya Feng hukai menikahi Lao yunzi hanya karena harta kekayaannya saja bukan berdasarkan cinta tapi kecelakaan terjadi membuat Lao yunzi kehilangan nyawanya tapi tidak dengan anaknya yang saat itu masih berusia 9 tahun.

Lao yunzi juga tidak terlalu menyayangi anaknya tapi ia tetap berusaha menjadi yang terbaik. Setelah kematian Lao yunzi, Feng hukai selalu menyiksa anaknya jika ia sedang kesal dengan hal lain dan akan selalu melampiaskan amarahnya kepada anaknya, beberapa tahun kemudian Feng hukai menikah lagi dengan janda beranak dua.

Mulai hari itu Feng hukai dan istri barunya (Feng naona) selalu saja menyiksa anaknya ini begitu juga dengan kedua anak Feng naona yaitu Feng zhui dan Feng juyin yang selalu membabukannya.

Hal itu membuat terkena sindrom Peter pan, membuat fisik dan mental menjadi seperti anak kecil walaupun usianya sudah seperti orang dewasa. Selalu bersikap layaknya anak kecil yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang tapi ia tidak berani bersikap manja atau lainnya karena jika ia begitu akan membuat Feng hukai marah dan mengurungnya digudang.

Ia selalu kesepian setiap hari, malam nya terasa begitu dingin. Ia selalu tidur di loteng yang berdebu dengan kain tipis sebagai alas tidur, tidak seperti dua saudara tirinya yang selalu tidur diatas kasur yang empuk. Banyak memar dan luka dimana-mana, kerap beberapa kali Feng hukai mencambuknya dengan tali pinggang atau tongkat kadang juga mengurungnya dikandung anjing.

Pakaian yang ia pakai adalah bekasaan saudaranya yang sudah terlihat begitu lusuh seperti tidak layak lagi untuk dipakai, badan sangat kotor dan bau, rambutnya yang tidak terlalu panjang karena tidak dipotong selama beberapa tahun begitu kusut seperti sarang burung bahkan mandi pun hanyalah mimpi baginya. Jika soal makan, ia selalu mendapat sisa kadang juga tidak makan sama sekali. Saudara tirinya juga pernah menyuruhnya memakan makanan anjing.
.
.
"DIAM! ATAU KAU AKAN MENDAPATKAN YANG LEBIH MENYAKITKAN!!!" ucap Feng hukai menarik rambut anaknya.

"T-tidak hiks... tidak jan- hiks... jangan ayah huwaa di... hikss disana gelap hikss" tangisnya memohon agar tidak dikurung di gudang.

"KU BILANG DIAM!!! ANAK BAJINGAN TIDAK BERGUNA!! MATI SAJA KAU!" marah Feng hukai, melepaskan cengkraman tangan pada rambut anaknya lalu mengambil sebuah rotan.

Ceterrr~

"Arhgg~ cu-kup hiksss in"

Ceterr~

"DIAM! DASAR ANAK SIALAN! TIDAK BEGUNA!! SEHARUSNYA KAU YANG MATI!!!" maki Feng hukai terus mencambuk anaknya.

Feng naona dan dua anaknya hanya menatap saja tidak ada niat sedikitpun untuk membantunya. Entah sudah berapa cambukan yang ia dapat dari ayahnya. Feng hukai melempar sembarang arah tali pinggang yang ia genggam lalu menyeret kembali anaknya.

"jangan ayah hikss... di hiks... disanaa.. hikss.. gelapp~" lirih nya.

"DIAM!! KAU TELAH MENGACAU DAN MEMBUAT KU MALU!!!" ucap Feng hukai.

Flashback on.

Acara ulang tahun Feng zhui, tamu undangan sedang menyantap berbagai jenis makanan ada juga yang sedang mengobrol. Tiba-tiba ia merasa lapar dan ingin keluar saat mendengar suara orang-orang yang sangat ramai.

Ia keluar dari loteng dan keluar, pergi ke halaman beberapa orang menatapnya jijik lalu teman Feng zhui mulai membisik-bisikkan sesuatu kepada yang lain.

"Zhui. Siapa itu? Apa itu gege mu yang gila itu? Pffff~ahahahah" ucap salah satu temannya dan tertawa bersama temannya yang lain juga.

'sial. Kenapa dia malah keluar membuat ku malu saja' batin Feng zhui lalu menghampiri ayahnya.

"Ayah lihat si gila itu membuat ku malu dan lihat beberapa teman ayah dan ibu juga menertawakannya membuat ku malu saja" ucapnya menunjuk dirinya yang sedang berdiri di depan meja yang penuh dengan berbagai jenis makanan.

"Ah. Hukai apa ini putra sulung mu? Aku pikir tadi pemulung" ucap teman Feng hukai.
.
.
Saat acara telah selesai Feng hukai yang masih malu akan kejadian tadi langsung menyeretnya ke gudang. Apalagi ucapan orang-orang selama acara tadi membuatnya malu juga kesal dan marah.

Flashback off.

"Masih untung kau, ku biarkan hidup!" ucap Feng hukai lalu mengunci pintu gudang.

"AYAHHH! hikss.... j-jangan aku hikss mohon hikss.... disini sangat gelap hiksss..." ucapnya menggedor pintu dengan sisa tenaga yang ia miliki.

Bahkan ia tidak perduli jika luka yang ada di lengannya yang terkena air panas minggu lalu terbuka membuatnya mengalirkan darah karena cambukan tadi.

Ia berbaring di lantai yang berdebu dan tentunya sangat kotor karena gudang tidak pernah dibersihkan setelah Feng hukai menikah lagi, meringkuk dengan memeluk lututnya.

"Hiksss....ibu kenapa, ibu meninggalkan ku hikss i-ini sangat hikss.. sakit hik.. ayah hikss... selalu memukul ku hiksss...." lirih nya lalu terlelap.
.
.
.
.
.
Paginya ia terbangun dan duduk menunggu pintu gudang dibuka oleh ayahnya tapi beberapa jam ia menunggu pintu masih belum dibuka.

Ia masih setia menunggu pintu terbuka hingga langit berubah menjadi gelap. Sepertinya ayahnya tidak akan membukakan pintu untuknya.

Kruk~ kruk~ kruk~

Perutnya berbunyi, Ia sangat lapar dan haus, tubuhnya lemas tidak punya tenaga untuk melakukan apapun.

Klik~

Pintu terbuka tapi itu bukan ayahnya tapi istrinya, Feng naona datang dengan membawa piring yang berisi makanan sisa mereka.

"Habiskan itu, jika tidak aku akan mengurung mu di kandang anjing" ancam Feng naona menjambak rambutnya lalu pergi.




TBC.

jangan lupa vote+komen👌

Kira² siapa yang jadi anak itu?

𝑆𝑖𝑛𝑑𝑟𝑜𝑚 𝑃𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑃𝑎𝑛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang