✈ 29. He Doesn't Love You ✈

342 23 2
                                    

Brukk

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Brukk.

Chicago terjatuh dan membentur lemari nakas. Ia menatap nyalang ke arah Cassie yang tertawa puas dengan mata memerah marah.

Hari ini, Travis bepergian ke suatu tempat karena ada urusan penting.

Ia tidak mengerti saat Cassie tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya tanpa mengetuk dan tanpa aba-aba menarik tangan Chicago lalu mendorongnya.

"How dare you bitch?!" sentak Chicago.

Cassie mendecih, "You! You're the motherfuckin' bitch!!"

Untuk beberapa saat suasana berubah mencekam saat Chicago melangkah pelan mendekati wanita itu dengan tatapan tajam dan matanya terlihat menggelap. Dalam hati Cassie mendadak merasakan ketakutan melihat aura mencekam Chicago sekarang.

Sebelumnya, Cassie yang memanfaatkan waktu saat Travis sedang pergi berencana untuk menyingkirkan Chicago dari rumah ini. Ia membayangkan Chicago akan menangis tersedu dan keluar dari sana saat ia berbuat jahat kepada wanita tersebut.

Nyatanya sekarang situasi berbanding terbalik. Justru Chicago lah yang membuat Cassie ingin segera keluar dari rumah karenanya.

"Listen to me, bitch. He's mine and no one can love him but me. Only me can love him and make him mine!"

"But he doesn't love you." balas Cassie cukup lirih sebab suaranya mulai tenggelam dilanda ketakutan.

Kedua tangan Chicago mengepal kuat. Ia melilit leher Cassie dengan lengannya cukup kuat dan menyeret wanita itu pada lehernya seolah Cassie adalah binatang.

Cassie terus berusaha memberontak. Namun semakin dia memberontak, dia semakin sulit bernafas dikarenakan tangan Chicago yang semakin kuat melilit lehernya.

"Chicago sialan! Lepaskan aku!!" jerit Cassie.

Sesampainya di halaman rumah, Chicago membuka pintu mobilnya dan mendorong Cassie masuk ke kursi penumpang hingga kepalanya terbentur beberapa kali.

Wanita itu hanya bisa meringis merasakan tenaganya terkuras habis untuk melawan tingkah laku sadis yang dilakukan Chicago padanya.

Chicago menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Melalui jalan yang cukup sunyi dan mulai terlihat aneh sebab jalan yang mereka lalui penuh oleh pepohonan lebat di tepi jalan.

Berkali-kali Cassie berusaha kabur atau memukul Chicago namun wanita itu rupanya memiliki insting yang kuat hingga ia bisa menghindar.

Kepalanya terbentur kaca jendela mobil saat Chicago mengerem mendadak tepat didepan sebuah rumah sederhana yang sepi.

Wanita itu turun dari mobilnya lebih dulu sebelum membuka pintu mobil untuk Cassie dan menjambak rambutnya hingga Cassie kembali menjerit kesakitan.

Ya, lagi-lagi Chicago menyeretnya sembari menjambak rambutnya. Ia benar-benar diperlakukan layaknya binatang oleh wanita ini.

Seorang pria yang tinggi badannya hanya sebahu Chicago keluar dari sebuah ruangan disana seraya menatap mereka bergantian. "Ya?" tanyanya.

Senyuman miring tercetak jelas di bibir Chicago saat menatap Cassie sesaat. "Kurasa dia membutuhkan pemeriksaan kehamilan." ucap Chicago.

"Dear, apa kau sedang hamil??"

"No, not me. But her. She said she was pregnant."

Cassie merasa semakin takut entah mengapa. Ia menatap was-was pada pria itu dan Chicago bergantian. Sementara pikirannya berusaha mencari jalan untuk keluar dari rumah aneh tersebut.

Terlalu sibuk berpikir, Cassie tersentak kaget saat Chicago membekap mulutnya dan menariknya ke sebuah ruangan disana diikuti dengan pria tersebut.

Ia semakin panik saat melihat pria itu membawakan pisau yang nampak sudah cukup lama digunakan.

Melihat Cassie ketakutan, pria itu tertawa. "Oh dear, tenanglah. Aku tidak akan menggunakan pisau ini."

Pria itu mendekat lalu berbisik tepat di telinganya, "Namun ini milik wanita yang membawamu kesini. Dia membeli pisau lama ku entah untuk alasan apa."

"Mungkin...untuk membunuh seseorang lagi."

Sontak Cassie yang ketakutan langsung memberontak dan hampir kabur dari sana. Semuanya terasa seperti mimpi buruk saat ia berlari secepat mungkin berusaha kembali ke rumah Travis. Entah bagaimana caranya Chicago tiba-tiba berdiri santai didepannya namun berbeda dengan tatapan tajam wanita itu.

Kali ini...Cassie benar-benar melihat mata Chicago berubah hitam sepenuhnya.

Cassie benar-benar melihat mata Chicago berubah hitam sepenuhnya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Tinggal beberapa part lagi sama epilog ya. Author sudah ngebut buat nyelesain ini story, dan makasih buat yang setia read especially yang juga vote dan komen, love y'all💕

Trailernya author bikin nanti dulu lah, lagi nyari bahan juga soalnya ada beberapa yang bakal berbeda dari story trailer sebelumnya.

ACATHEXIS Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin