Chapter 3

45 8 3
                                    

Dua Tahun Kemudian ...

"Kenapa denganku, Paman?"

Suara merdu itu mengalun, berasal dari Annora yang kini sedang berbaring di tempat tidur. Namun, dia tak kunjung mendapatkan jawaban karena pria paruh baya yang sedang memeriksa perutnya, tak kunjung bersuara.

"Paman Arthur."

"Tenanglah, Annora. Biarkan ayahku memeriksamu dengan teliti. Jangan sampai ayah salah mendiagnosa atau kami bisa dihukum oleh Alpha Arden. Benar, kan, Ayah?"

Annora mendengus, kesal karena sepasang ayah dan anak itu sama-sama senang menggodanya.

"Benar yang dikatakan Ceysa, Luna."

"Luna?" Kening Annora mengernyit dalam. "Berapa kali aku katakan, Paman dan Ceysa jangan pernah memanggilku seperti itu. Panggil aku seperti biasanya. Annora itu namaku."

"Tapi faktanya kau ini memang Luna pack ini," sahut Ceysa sambil menggelengkan kepala.

"Biarkan orang lain yang memanggilku seperti itu. Tidak dengan kalian berdua karena kalian ini sudah kuanggap seperti keluargaku sendiri." Annora mengerucutkan bibir. Dua tahun berlalu sejak upacara penobatannya sebagai Luna dan dia kesal karena semua orang kini begitu menghormatinya. Bahkan Ceysa dan ayahnya juga sekarang memperlakukannya dengan berbeda, tak sama lagi seperti dulu. Sungguh Annora tak menyukainya.

"Jadi Ayah, apa yang terjadi pada Luna kita ini?" tanya Ceysa, sengaja mengatakan itu untuk membuat Annora semakin kesal. Ah, dia senang menggoda sahabatnya itu.

"Bukan masalah serius. Justru ada kabar bagus."

"Kabar bagus apa, Paman? Justru aku merasa sedang mengidap penyakit serius karena belakangan ini aku tidak bisa makan apa pun. Aku juga sering merasa lelah dan hanya ingin tidur seharian. Yang paling menyedihkan, aku sering muntah-muntah. Aku sangat tersiksa. Sebenarnya aku ini sakit apa, Paman?" tanya Annora dengan raut sendu.

"Itu wajar kau rasakan karena di dalam sini." Arthur mengusap pelan perut Annora yang terlihat rata. "Ada calon Alpha."

Annora terbelalak, terkejut bukan main. "Apa? Maksud Paman, aku sedang ...."

Arthur mengangguk-anggukan kepala. "Ya. Selamat Luna. Anda sedang mengandung calon Alpha Redmoon Pack."

Suara pekikan girang mengalun keras di ruangan sempit yang tidak lain merupakan klinik Arthur. Annora sangat senang karena setelah penantian panjang selama dua tahun, akhirnya dia mengandung keturunan Arden.

"Ceysa, kau tidak ingin mengucapkan selamat padaku?" tanya Annora karena Ceysa tak mengatakan apa pun setelah mendengar kabar kehamilannya ini.

Ceysa mengulas senyum dan tanpa ragu memeluk Annora. "Selamat, ya. Aku ikut senang untukmu."

"Benar kau senang mendengar kehamilanku?"

Ceysa mengerjapkan mata karena terkejut tentu saja mendengar Annora tiba-tiba bertanya demikian. Apakah terlalu jelas terlihat raut iri yang beberapa menit lalu sempat dia rasakan begitu mendengar kehamilan Annora? Ceysa cepat-cepat mengangguk. "Tentu saja aku senang. Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Ah, tidak." Annora terkekeh. "Kalau begitu temani aku sebentar. Kita sudah lama tidak pernah datang ke tempat favorit kita. Aku ingin menghirup udara segar di sana agar rasa mual ini hilang."

"Tapi ...."

"Aku tidak menerima penolakan," sanggah Annora cepat karena sudah bisa memprediksi Ceysa berniat beralasan untuk menolak ajakannya. "Paman Arthur, aku pinjam Ceysa sebentar, ya."

"Iya, iya, bawa saja. Toh, klinik juga hari ini sepi. Tidak ada pasien yang datang," sahut Arthur. Semenjak Alpha Aezar digantikan Arden, memang kondisi pack sudah kembali pulih. Kini tak ada lagi kawanan Rogue yang berani menyerang karena Arden dan pasukannya terlalu tangguh untuk mereka lawan. Dua tahun terakhir semua anggota Redmoon Pack bisa menikmati hidup dengan damai dan tentram.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Substitute LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang