498 - Niat Yang Mendalam 2

365 17 0
                                    

498 - NIAT YANG MENDALAM 2

sementara semua orang masih sangat fokus pada kultivasi mereka didalam Kitab Roh Iblis Duniawi. Tidak ada satu pun dari mereka yang memperhatikan.

Sebanyak apa keringat dingin Nie Li mengucur dan sekencang apa jantungnya berdebar, karena dia dalam situasi yang hampir putus asa...

'Kenapa lagi sekarang? Selalu saja aku bertemu dengan arwah absolut di salah satu pusaka dewa yang aku temukan. Dulu pernah juga seperti ini di Istana Dewa Void Maya, dan aku tidak pernah berharap akan ada juga di kitab ini ..'

Arwah absolut itu tampak melayang mendekati Nie Li, sambil terus mengekang Nie Li agar tidak bergerak dari tempat dia berdiri.

Terlepas dari sekeras apa usahanya, Nie Li tetap tidak bisa bergerak sedikit pun, dan memutuskan untuk mencoba memahami situasinya. "Saya dan kitab ini sudah lama berhubungan. Saya kembali ke masa lalu karena suatu alasan, dan menyelamatkan dunia dari Kaisar Sage adalah prioritas saya. Siapakah Tuan, dan apa yang terjadi di sini?"

Dan seketika saja, suara arwah itu membahana di aula yang tampak begitu luas tak berujung. Jika Nie Li pernah terkesan dengan apa yang dia temukan di dalam Guci Iblis Maya, kali ini dia tidak ingin bereaksi.

Lalu Nie Li mendengar bait-bait syair,
"Tiada berbatas maka tidak memiliki awal, tidak ada awal maka tidak memiliki akhir."

Dalam setiap langkah ke arahnya, syair itu selalu bergema. Dan saat semakin mendekati Nie Li, suaranya semakin nyaring dan bait syairnya semakin terdengar jelas.

"Tiada berbatas maka tidak memiliki awal, tidak ada awal maka tidak memiliki akhir."

Aula ini kelihatannya juga tidak memiliki awal dan akhir, tampaknya tak terbatas dan begitu pula tunas yang tampaknya tidak memiliki daun, namun bisa tumbuh menjulang menuju kehampaan, sampai Anda tidak bisa lagi melihat puncaknya. Dan syair itu bergema sekali lagi.

Disertai dengan tawa, arwah absolut itu tampak benar-benar nyaman dengan situasinya, dan dalam beberapa saat pemandangan berubah.

Kini terpampang sebuah padang rumput yang juga tak terbatas namun indah. Ada terdapat dua kursi yang saling berhadap-hadapan. Angin berhembus sepoi dan tunas yang tak berujung itu tampak tumbuh lebih tinggi dan lebih tinggi lagi.

Arwah absolut itu duduk di hadapan Nie Li, menatap matanya, tersenyum dan berbicara, "Bocah, ternyata kau cukup menarik juga ... Bagaimana caramu mendapatkan begitu banyak pusaka spesial? Aku bisa merasakan ada belati, pedang, lukisan, guci, array dewa, kitab, jalar merambat, dan semua harta ini... Mungkin takdir telah menyiapkan sesuatu untukmu."

"Dan dengan adanya dirimu, mungkin kami akan bisa membuka segel ruang dan waktu milik Sage. Tetapi kau masih belum mumpuni, dan kau masih punya banyak hal untuk dikembangkan. Ada banyak tempat yang harus kau jelajahi, dan banyak harta pusaka yang harus kau temukan." Sambil tertawa, arwah absolut itu menyudahi kalimatnya dan bangkit berdiri, lalu mulai melayang pergi ...

Dia menambahkan, "Kau tidak perlu terlalu terburu-buru, kau sudah tahu seberapa cepat itu akan terjadi. Meskipun masa depan perlahan berubah, aku bisa melihat, bahwa mempersiapkan segala sesuatu dengan benar adalah cara terbaik, dan bila terburu-buru ingin secepat mungkin, itu lebih berbahaya, demi kebaikanmu!"

Kini Nie Li sudah tidak terkekang lagi, tapi masih tidak bisa bergerak. Dia sedikit lebih tenang, namun masih heran lalu bertanya,
"Wahai Tuan! Siapakah anda? Bagaimana cara anda di sini, apakah anda berdiam di dalam kitab atau di dalam Jalar Merambat? Bagaimana anda bisa melihat dan merasakan semua pusaka yang saya bawa? Dan apa maksud anda mengatakan kalau saya belum siap? Saya tahu bahwa saya masih terlalu lemah untuk menghadapi Kaisar Sage, tetapi dengan kitab ini kita akan membuat pasukan kita maju dengan pesat, dan menjadi cukup kuat untuk mengalahkannya..."

Nie Li melanjutkan,
"Tolonglah Tuan, bantu kami mengakhiri dan menghentikan semua kekacauan ini." Sambil berlutut Nie Li turun dari kursi dan berseru.

Mendengar kata-kata Nie Li, tatapan dingin dengan cepat terbersit pada mata arwah absolut itu, pertanda bahwa permintaan Nie Li tadi telah membuatnya jengkel. Tapi dengan cepat dia menghilangkan kerutan dikeningnya saat berbalik ke belakang untuk melihat Nie Li.

Dan raut wajahnya menjadi muram ...

"Dasar sombong!" Bentakan keras membuat seluruh langit ditempat itu seketika menjadi gelap....


TALES OF DEMONS AND GODS 3Where stories live. Discover now