Reality..

7.8K 473 107
                                    






.......

"Stop!! Berani sekali kau mengangkat tanganmu kearah kekasihku, hah!" Sasuke menghentikan tangan Sakura yang hampir saja menampar Hinata.
Dia benar-benar menatap berang kearah istrinya itu.

"A-aku hanya.. Aku hanya tidak suka kalau dia berada di kamar kita. " Sakura menatap takut-takut kearah suaminya yang terlihat sangat marah itu.

"Memangnya apa masalahnya denganmu, huh!! Dia kekasihku. Jadi dia berhak memasuki ruangan manapun yang dia inginkan. "

"Tapi aku istrimu. "

"Hanya diatas kertas. Camkan itu!!" ucap Sasuke sarkas.
"Dan itupun dengan beberapa poin perjanjian yang sudah kita sepakati sebelumnya. Kau paham itu? "

Sakura terlihat menunduk sedih.

Sementara Hinata,, dia terlihat tersenyum miring dengan wajah penuh kemenangannya menatap sinis kearah Sakura.

"Dengar ini baik-baik.. Mulai sekarang,, kau tidak berhak lagi untuk mencampuri semua urusanku, apapun itu. Dan ya,,, " Sasuke menggenggam tangan Hinata dan sedikit menariknya kearahnya, sehingga tubuh mereka sedikit mendekat. Namun tidak merapat. Karena masih terlihat sedikit jarak diantara tubuh Sasuke dan Hinata.
"Mulai hari ini,, kekasihku ini akan tinggal bersama kita. Dan tentunya dia akan tidur di kamarku. Kau mengerti!! "

Raut wajah Sakura semakin terlihat sedih mendengar itu. Matanya mulai memerah dengan airmata yang terlihat menggenang di pelupuk matanya.

Hingga tanpa menunggu lama, akhirnya diapun memutar tubuhnya dan melangkah keluar dari kamar yang seharusnya ditempati dirinya bersama suaminya itu.
























"Oke, Cuut.... !! " sang juru kamera berteriak kencang kearah seluruh pemain.

Dan mendengar itu,, dengan sangat cepat, Sasuke langsung melepaskan genggaman tangannya dari Hinata.

Lumayan kasar. Yang membuat Hinata sedikit tersentak kaget merasakan itu.

"Kalian benar-benar sangat luar biasa. " senyum penuh kepuasan langsung menghiasi bibir Jiraya.
"Baiklah.. Sekarang kalian istirahat dulu, dan kita akan kembali take lagi nanti. "



'Waw yaampuun... Akhirnya yang kutunggu-tunggu benar-benar terjadi. Meskipun hanya scene, tapi aku merasa itu seakan nyata terjadi. Dan aku yakin, kalau scene tadi itu benar-benar dari hatinya Sasuke.'
Hinata yang belum beranjak dari tempatnya berdiri, terlihat tersenyum-senyum kecil saat ini.
'Ah, aku benar-benar sangat tidak sabar untuk scene kami selanjutnya.. Kisah tentang perselingkuhan,, harusnya akan ada adegan ranjang nantinya. Iya, kan? '

"Woyy.. Hinata... Ayo break. Kenapa kau masih terus saja berdiri disitu? " teriakan Shion membuyarkan lamunan Hinata seketika.

"Ah, iya.. Aku akan segera kesana. "  'Yaampun, dimana Sasuke? Kapan dia perginya? ' Hinata terlihat celingukan mencari keberadaan rambut hitam Sasuke sembari terus berjalan menuju teman-temannya.

.......


"Dih,, dih,, dih,, "
Ino terus menatap ponselnya dengan raut wajah kesal.
"Astaga.. Yang benar saja!! "

"Apa sih! Apa yang kau lihat? "
Karin menggeser tubuhnya kearah Ino dan sedikit mengintip kearah ponsel gadis itu.

"Wew.. "
Ino terus saja menggerutu sembari jemari tangannya terus sibuk mengscroll layar benda pipih miliknya itu.

"SasuHina lovers... Ahahaha..." Karin tertawa sarkas setelah ikut membaca kearah layar ponsel ino.
"Mimpi mereka memang terlalu Indah,, tapi saat mereka bangun nanti, pasti mereka akan langsung merasakan sakit karena tertampar kenyataan pahit. "
Karin kembali menegakkan tubuhnya.
"Gila aja ya... Penggemar-penggemar si poni itu bener-bener sangat dangkal pemikirannya... Meskipun idolanya berperan jadi wanita nakal, tapi mereka malah--.. Ah sudahlah.. "

"Tentu saja pemikiran mereka dangkal. Karena kau tahu sendirilah kalau idolanya pun--"

Ino dan Karin saling melirik satu sama lain, lalu kemudian mereka pun tertawa mencibir.

Karin menghentikan tawanya, dengan kepalanya yang mulai terlihat celingukan.
"Omong-omong.. Dimana Sakura? Sepertinya dia tidak terlihat di sekitar ruangan ini. "

"Entahlah... " Ino mengangkat bahunya acuh. "Toilet mungkin. "

"......."

...........








"Pelan-pelan. "
Sasuke menggenggam lembut tangan Sakura, lalu menuntunnya untuk duduk mengangkang diatas pangkuannya.

Sakura terlihat ragu.
"Kalau dengan posisi ini pasti akan sangat sakit.. Awas saja kalau benar-benar sakit. "

"Iya, sayang.. Iya. Kalau memang sakit, aku akan siap menerima hukuman apapun darimu, nantinya. Tapi kalau enak,, tambah satu ronde lagi ya.. " Sasuke mengerling jahil kearah Sakura yang segera menggeplak kepala hitamnya itu.

"Ck. Dasar mesum!! "

"Hanya padamu. "

"Jangan bohong! Kau pasti mulai tergoda juga kan dengan tubuh bulat Hinata itu? "

"No... Ngga-ngga.. " Sasuke menggeleng dengan wajah yang terlihat mengernyih tak suka.
"Dia terlalu besar. Aku ngga suka. Lagian dia sangat jauh dari kriteriaku.. Sedikit pun tidak mendekati.."

Sakura tersenyum.

"Maafkan aku dengan scene yang tadi, hm. "

Sakura mengangguk.

"Selesai Drama ini,, mari kita langsung umumin tentang hubungan kita, oke? "

"Jangan. Itu terlalu cepet. "

"Kenapa? "

Sakura terdiam.

"Sakura, ayolah.. Aku bosen jika harus sembunyi-sembunyi seperti ini terus. Semua orang harus tahu kalau kita ini adalah couple. Dan aku ingin menunjukkan ke seluruh dunia, kalau kau adalah milikku."

"Oke. Tapi kasih aku waktu. " Sakura membelai lembut pipi Sasuke yang terus menatapnya.
"Jangan secepat ini. "

"Baiklah.. Mungkin aku akan mencoba untuk lebih bersabar lagi. Tapi dia--"
Sasuke melirik kearah kejantanannya yang sudah sangat siap untuk dilahap itu.
"Dia gak akan pernah bisa bersabar saat didepan rumahnya, Sakura.. Jadi biarkan dia masuk, oke.. "

Sakura terkekeh kecil.
"Baiklah.. "
Diapun mulai memegang milik Sasuke yang sudah sangat membesar itu, kemudian sedikit mengangkat tubuhnya, dan--



Emmhh....

Grrhhhhh...

Sakura mencengkeram sedikit kuat bahu Sasuke, saat milik pria itu benar-benar tertanam sempurna di dalam lipatan sempitnya.

"Sakit? "
Sasuke menatap Sakura yang masih memejamkan matanya.

"Sedikit. " Sakura mulai membuka matanya dan pandangan keduanya pun kembali bertemu.

Sasuke mengusap pelan punggung telanjang Sakura, agar gadis itu merasa sedikit lebih nyaman.

Bibir keduanya pun kembali saling melumat dengan menuntut.

Sasuke terus mengusap (merayapi) tubuh polos Sakura, dengan sentuhan-sentuhan nakalnya.

Hingga akhirnya, Sakurapun mulai menggerakkan tubuhnya naik turun untuk memanjakan milik Sasuke yang berada didalamnya.

*******








Ini bisa jadi Oneshoot atau tbc..

Tp klo gk aku lanjut, berarti Oneshoot ya...

Daaahhh... Enjoy...

Love story : Dibalik Layar (Pdf) Where stories live. Discover now