36

505 41 4
                                    

Selamat membaca.

||•||

Dorrrrrrrrr!!!!!

Sasuke menutup matanya dan berlindung dibalik kedua tangannya karena melihat peluru tersebut hendak akan meluncur kearahnya.

Sasuke berpikir kalau peluru tersebut telah mengenai dirinya, tapi ia tak merasakan sakit apapun dan Tapi kenyataannya peluru tersebut meleset dan tidak mengenainya.

Hiks hiks hiks....

Isak tangis yang masih ia rasakan sampai tak terasa kalau air matanya telah mengering. Rasa gemetaran dan ketakutan masih bercampur menjadi satu.
Itachi dengan sekuat tenaga mencekal tangan Sakura yang telah menembakkan sebuah pistol yang hampir mengenai Sasuke itu.
Dan untungnya peluru itu meleset dan sasuke tidak tertembak.

"Hentikan s-sakura, j-jangan menembaknya. K-karena bagaimanpun juga dia adalah kakak iparmu dan a-adikku satu-satunya." Pinta Itachi dengan suara yang lemah dan tergagap-gagap.

Mendengar tutur kata Itachi yang barusan Sasuke dengar membuatnya tercengang dan tatapan onyx miliknya yang tajam itu mulai mengluarkan sebulir air mata.

Itachi terus menggenggam kuat-kuat tangan dan tubuh sakura yang duduk disampinya dan tak lupa juga Itachi tersenyum hangat padanya "Kau gadis yang baik, a-aku akan sangat kecewa padamu apabila kau membunuh seseorang s-sakura." Ucapnya pelan.

"Hiks hiks...kenapa....kenapa kau tetap melindungi adikmu yang hampir membunuhmu Itachi." Lirih Sakura.

"Karena, dia hanya kesal dengan keadaan, namun hatinya sama sekali tidak memiliki niat yang seperti itu, kau bisa lihat Sasuke sekarang lihatlah baik-baik, pria itu kini mengeluarkan air mata. Apa itu masih bisa disebut seperti pembunuh hn?"

Seketika Sakura menoleh kearah Sasuke, dan saat itu juga Sasuke menundukkan kepalanya dan mengusap air matanya dengan kasar.
Sakura perlahan berjalan mendekati Sasuke.

"Seharusnya kau bersyukur karena kau memiliki harta yang tak sebanding didunia ini. Kakakmu...kau sungguh beruntung memiliki seorang saudara yang benar-benar sangat menyayangimu." Ucap Sakura.

"Kenapa? Kenapa kau malah diam sekarang? Bukankah tadi kau sangat antusias hah!!" Sambungnya dengan lantang.

Sasuke masih terdiam, bibirnya tak bisa berkata apapun seakan diam membisu "JAWAB AKU SASUKE!!" Sakura meneriakinya agar sasuke mau untuk angkat bicara. "Benar, aku benar-benar pria pecundang Sakura. Hatiku sangat gelap dan hitam hingga membuatku tak bisa berpikir jernih. Bahkan aku tidak sadar sama sekali dengan apa yang telah kulakukan sejak dulu hingga kini, aku sangat......." Ucapan sasuke terpotong ketika dia melihat Sakura yang tiba-tiba kesakitan sambil memegangi kandungannya yang masih berumur 7 bulan itu.

"Sakura apa yang terjadi padamu?" Tanya Sasuke.

"I-itachi.....perutku s-sangat s-sakitt." Rintih Sakura yang mengadu pada itachi.

Itachi ingin sekali menolongnya tapi kondisinya juga memungkinkan untuk menggendong Sakura, dia sangat panik dan emosi karena tidak bisa melakukan apa-apa.

"Sasuke, cepat bawa Sakura kerumah sakit! Aku mohon padamu cepat!" Pinta Itachi tegas.

"T-tapi bagaimana denganmu?" Tanya Sasuke.

"Aku akan baik-baik saja, yang terpenting adalah Sakura karena dia sedang mengandung, nyawanya bisa saja tak bisa selamat kalau kau telat menyelamatkannya, cepat Sasukee!!!" Titah Itachi.

Sakura tak kuat menahan sakit diperutnya, wajahnya pucat dan membiru seketika. Dan tanpa menunggu lama Sasuke menggendong Sakura dan memasukkan didalam mobilnya untuk dibawa kerumah sakit.

Sakura hanya bisa melihat itachi yang tergeletak ditanah dan lebih mengutamakan keselamatan dirinya itu membuatnya tidak tega, lalu ia menarik kerah baju Sasuke dan menatapnya dengan tatapan sayu "kumohon, s-selamatkan s-suamiku j-juga s-sasuke kun." Pinta Sakura.

Sasuke meneguk ludahnya dan mengangguk kepada Sakura lalu ia memberhentikan mobilnya dan kembali pada itachi.

Itachi mengeryitkan dahinya karena bingung kenapa sasuke kembali padanya.

"S-sasuke k-kenapa kau...."

"Sudahlah diam, mana mungkin aku membiarkan kakakku tergeletak ditanah, dan lagipula sakura akan sangat bersedih bila kau tak ada disampingnya disaat dia melahirkan nanti."

Sasuke membantu Itachi berdiri dan mengalungkan tangannya dipundaknya dan berjalan dengan pelan untuk menuju kearah mobilnya meski sambil tertatih-tatih.

•••••

Sesampainya dirumah sakit sasuke pun keluar dan masuk kedalam untuk memanggil para dokter.

Dan dengan cepat pun para dokter mengevakuasi Sakura dan itachi dan menempatkannya di tempat yang berbeda.

"Dokter sepertinya yang satunya lagi akan mengalami masa kritis karena ada peluru yang menyelip disekitar paru-parunya." Ucap dokter tersebut.

"Benar, aku tidak yakin pria ini akan selamat atau tidak, tapi herannya bagaimana bisa didalam tubuhnya ada sebuah peluru? Apa dia habis ditembak?" Gumam para dokter yang lain.

Sasuke terdiam dan semakin ketakutan mendengar obrolan para dokter tersebut. Apa yang harus ia katakan kekeluargnya nanti apabila nyawa Itachi tidak selamat.

Sasuke frustasi, ia mengacak-acak rambutnya dengan kasar sambil duduk diruang tunggu.

"Sial! Sebenarnya apa yang kulakukan! Aku tidak  berpikir akan menjadi seperti ini." Kesalnya pada diri sendiri.

Disisi lain, Sakura juga berada diruang operasi karena dokter terpaksa mengeluarkan bayinya yang masih berumur 7 bulan itu, maka kalau tidak itu akan mengancam keselamatan ibu dan sang jabang bayinya.

"Dokter kita harus segera melakukan operasi, karena bayi ini akan terlahir secara prematur maka lebih baik kita lakukan sekarang."

"Baiklah"

Para dokter itu membius sakura dan mulai melakukan operasi untuk mengeluarkan janinnya.

Suasana yang begitu menegangkan menyelimuti benak Sasuke. Rasa lelah dan haus tidak ia rasakan meski sekujur tubuhnya berkeringat. Ia sudah pasrah apabila Itachi dan sakura akan mengadukannya pada kedua orang tuanya. Ia sudah ikhlas kalau akan dipenjara nantinya dan hak waris akan dicabut kembali.

•••••

Siapa sangka, ada salah satu temannya yang bernama naruto mengetahui Sasuke sedang duduk dengan keadaan yang sangat berantakan. Karena kebetulan dia baru saja mengantarkan istrinya yang baru chek up kandungannya dirumah sakit.

"Hinata bukankah itu sasuke?" Tanya naruto pada istrinya.

"Eumm entahlah bagaimana kalau kau panggil saja?"

Naruto pun mengangguk kemudian berjalan menghampiri Sasuke dan memanggilnya "Sasuke!!" Sasuke menoleh kesumber suara tersebut, dan entah kenapa setelah melihat keberadaan naruto hatinya perlahan lebih tenang.

"Naruto?"

"Oi teme apa yang kau lakukan disini? Siapa yang sedang sakit?" Tanya naruto.

Sasuke terdiam tanpa menjawab pertanyaan naruto "Hei sialan! Cepat jawab!" Tegas naruto.

"Naruto-kun pelankan suaramu." Celetuk hinata.

"Aku menembak seseorang." Sahut Sasuke pelan.

"Hah? Kau bilang apa?" Tanya naruto sekali lagi.

"AKU MENEMBAK SESEORANG, DAN ORANG ITU ADALAH ITACHI! DAN SAKURA SEDANG DALAM MASA PERSALINAN DIUSIA KANDUNGANNYA YANG MASIH MUDA APA KAU MENGERTI!!!" Lantang Sasuke.

Naruto dan hinata membelalak kaget dengan apa yang dikatakan sasuke barusan.
Dan seketika naruto menjadi sangat kesal kemudian menarik kerah baju sasuke dengan kasar.

•••••

Sampai jumpa di chapter selanjutnya ygy🙈
Dan jangan lupa untuk sukai chapter ini biar author semakin semangat updatenya😉🖤

𝒯𝓇𝒾𝒶𝓃𝑔𝑒𝓁 𝓁𝑜𝓋𝑒 (TAMAT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora