10

1.5K 138 15
                                    


Markhyuck
Warn BxB!

"Abiyyyyyyy, Asel uda selesai mandinya, mau gendong, Asel gak bisa jalan."

Abiyan terkekeh pelan saat mendengar suara teriakan yang terdengar menggemaskan dari dalam kamar mandi, kenapa istrinya itu lucu sekali sih?

Pria itu segera mengambil handuk dengan cepat menuju kamar mandi untuk membantu istrinya keluar dalam bethup, Hasel mengerucutkan bibir plumnya secerah warna peach, terlihat segar dan merekah saat di pagi hari.

Abiyan menggeleng pelan melihat tingkah menggemaskan Hasel saat pria manis itu merentangkan kedua tangannya lebar-lebar, Abiyan dengan segera melilit tubuh polos Hasel dengan handuk, menggendong ala bridalstyle lalu berjalan kembali masuk kedalam kamar.

"Asel capek?" tanya Abiyan kalem, lalu pria itu segera kembali melangkah menuju almari untuk mengambil beberapa potong pakaian Hasel.

Setelan kaos polos berwana kuning dan juga celana pendek selutut, Abiyan benar-benar telaten saat memakaikan baju pada tubuh mungil istrinya itu.

"Iya...Asel capek banget Abiy, Abiy gak berhenti makan Asel semalam, punggung sama pantat Asel rasanya sakit."

Abiyan sempat meringis mendengarnya, pria itu baru sadar jika semalam dirinya telah dikuasi nafsu sampai kesetanan, entah sampai berapa ronde. Abiyan terus memakan Hasel, Abiyan sampai tidak ingat.

"Abiy...minta maaf ya sayang? Asel mau maafin Abiy kan?."

Hasel mengangguk dengan semangat, "Asel selalu maafin Abiy kok, soalnya Asel sayang banget sama Abiy."

Abiyan tidak tahan untuk segera mengusak gemas puncak kepala istrinya, "Asel cantik banget, cantiknya Abiyan,"

Bibir secerah warna peach itu merekah melengkung ke atas. Hasel terseyum semanis madu, Abiyan bisa sampai dibuat gila jika terus memandangi wajah cantik dihadapannya sekarang.

Abiyan sampai bingung memikirkannya. kebaikan apa yang pernah dia lakukan di masa lalu? hingga tuhan sangat berbaik hati kepadanya. Memberikan hadiah berupa makhluk terindah yang pernah ia temui.

"Abiy cinta...cinta sekali dengan Asel. Asel janji akan terus sama Abiy kan?"

"Asel akan selalu sama Abiy, Asel akan ikut kemana pun Abiy pergi." Hasel kembali tersenyum tulus menatap mata suaminya yang berkaca-kaca, Hasel panik. "Abiy- enggak Abiy jangan nangis Abiy" Hasel menggeleng keras.

"Abiy gak nangis sayang, Abiy bahagia denger Asel ngomong seperti itu cuma buat Abiy"

Hasel tanpa aba-aba merengkuh tubuh Abiyan, memeluk erat tubuh yang lebih besar darinya kuat-kuat, Abiyan membalas pelukan itu, pelukan Hasel sangat hangat dan menenangkan.

"Hasel sayang Abiyan...Asel sayang Abiy" racau Hasel

"Abiyan sayang Hasel....Abiy cinta sekali dengan Asel, Asel punya Abiy, cuma punya Abiy"

Abiyan bisa merasakan anggukan pelan di sekitar pundaknya, karena Hasel menelusupkan wajahnya di ceruk leher Abiyan sambil terisak pelan.

"Abiy mau ajak Asel bertemu rekan bisnis Abiy sekarang, Asel mau?"

"Mau Abiy... Asel mau ikut Abiy."

My LoveLy HASELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang