36

2.1K 268 36
                                    

Pertandingan sudah berakhir beberapa menit yang lalu dan lomba dimenangkan oleh tim kelas ipa 1

Wajar sih orang cowo cowo dikelas ipa 1 semuanya pada jago main basket, yaa walaupun kelas ips 2 bisa mengandalkan guanlin yang notabene adalah ketua basket tapi tetap aja kalo cuma guanlin ya jago yang lain engga, sama aja boong ga ngaruh buat menang.

"Gue duluan yaa" Ichi melenggang pergi meninggalkan Teman sebangku nya yang sedang nunduk kebingungan.

"Lo balik sama gue atau sama Jaemin?" Sekarang Renjun yang menghampiri Nara.

Renjun sudah tau semua nya Apa yang terjadi diantar Nara,Jaemin dan Haruto waktu di depan ruang ganti tadi.

Jaemin yang cerita ke Renjun.

Mendengar apa yang terjadi membuat Renjun ingin sekali menendang otak adeknya ini.

Biar sekalian ga ada otak.

Tiba tiba jaemin datang lalu menarik tangan Nara dengan kasar.

"Ayo pulang"

Renjun yang melihat itu bukannya kasihan sama adeknya yang diperlakukan tidak senonoh malah ketawa.

"Mampus kan lo, nakal sih"

Nara cuma diam saat di perolok sama Abangnya sendiri.

Ia tetap menundukkan kepalanya dan
pasrah disaat Jaemin membawanya pergi menuju parkiran.

Bahkan genggaman Jaemin sekarang sangat erat membuat pergelangan tangan Nara memerah.
Nara ingin sekali meminta Jaemin untuk melepaskan genggamannya karna Jaemin membuat pergelangan Tangannya menjadi sakit, namun Nara menutup mulutnya dan diam, ia berpikir Rasa sakit di pergelangannya mungkin tak sebanding dengan sakit yang dirasakan Jaemin sewaktu Dia menyebut Jaemin hanya seorang teman di depan haruto

"Masuk"

Pintu mobil untuk Nara sudah dibukakan Oleh Jaemin, Nara menatap sekilas wajah Jaemin lalu duduk di bangku sebelah pengemudi.

Jaemin menutup pintu mobil dengan kencang, membuat Nara tersentak kaget mendengarnya, tak cuma Nara Orang orang yang berada diparkiran pun ikut terkejut.

▫️▫️▫️▫️▫️

Pintu rumah tertutup.

Jaemin melempar tas nya sembarang ke arah sofa.

Lalu dengan amat tidak santai nya Jaemin membalikkan badan Nara yang posisinya berada tepat didepannya.

Bisa dilihat tatapan yang selama ini tak pernah Nara lihat sebelumnya dari mata Jaemin tiba tiba saja muncul, tatapan dingin dan mengerikan membuat siapa saja yang melihatnya langsung menciut seketika.

"Sekesal kesalnya gue, gue ga pernah ngasarin orang apalagi elu, tapi kalo gue udah kasar begini itu tanda nya lo udah keterlaluan"

Nara menelan ludahnya.

"Lo kira pernikahan cuma main main ra? Gampang banget lo tadi bilang kalo gue cuma sekedar teman sekelas lo yang diwajibkan buat jagain lo, kalo di depan orang lain sih gue bisa maklumin tapi kalo di depan orang yang statusnya pernah ngejalin hubungan sama lo gue ga terima dibilang cuma teman"

Jaemin tertawa remeh

"Atau Mungkin lo bilang gitu karna proses mau balikan sama cowo kesayangan lo?"

"Kek nya kalopun gue minta sama lo buat jauhin pacar lo itu mungkin ga ada gunanya" lanjut jaemin.

Nara memberanikan mengangkat kepalanya, ia menggeleng geleng kecil sambil menatap mata Jaemin.

"Benar kan? Buktinya aja sekarang sekedar bilang minta maaf pun lo ga ada niatan kek nya, ga merasa bersalah kan lo?"

Sebenarnya tak ada maksud apa apa dari Nara bilang ke haruto kalo Jaemin cuma teman dia.

Nara cuma belum siap aja bilang ke haruto tentang apa yang selama ini ia lewatkan.

Cuma waktu yang Nara butuhin buat bilang jujur semuanya ke Haruto.

Ditambah lagi Ia dan haruto baru saja bertemu, tidak enak jika ia tiba tiba mengatakan bahwa ia sudah menikah.

Jaemin melepaskan cicin pernikahan yang ada di jari manis nara.

"Untuk sementara cincin ini gue lepas dulu dari jari lo, pikirin baik baik lo mau balik sama Haruto lagi atau tetap sama gue, kalo seandainya lo lebih milih sama haruto gue bakal ngelepasin lo, kalo soal orang tua kita lo tenang aja gue pastiin mereka ga akan pernah nyalahin lo karna nanti gue bakal bilang kalo kita pisah karna gue nya yang udah bosan sama lo"

Berat untuk Jaemin mengatakan hal seperti itu, dia bukannya menyerah hanya saja ia ingin membebaskan Nara untuk memilih kebahagiaan nya sendiri.

Jika kebahagiaan nya ada pada haruto, Jaemin ikhlas merelakan Nara.

Jaemin hanya tidak ingin semuanya terlalu jauh.

"Tapi kalo lo milih gue, lo bisa ambil cincin ini, gue bakal taroh diatas meja, pikirin baik baik karna kesempatan lo cuma satu kali" lanjut Jaemin sambil meletakan cincin itu di atas meja sofa.

Ah sial.

Untuk pertama kali nya Nara meneteskan air matanya di depan Jaemin.

Dia mengakui kalo dia memang salah, tapi bukannya ini agak berlebihan? pikir Nara.

"Gue pergi dulu" Jaemin mengambil kunci motornya yang digantung di dekat laci.

Nara langsung menghapus air mata nya lalu menahan lengan Jaemin.
"Mau kemana?"

"Rumah jeno" Ucap Jaemin lalu berjalan ke arah pintu.

Namun saat ingin membuka pintu Jaemin membalikkan sedikit badannya.

"Jangan nangis, sorry kalo gue tadi kasar sama lo"

Kemudian Jaemin kembali melangkahkan kakinya setelah pintu dibuka olehnya.

Tbc.

Niihh triple up yang mau tadii, udaah yaa otak saya udah panas😭🙏
Sekian dari istri rl nya Jaemin.

Nikah Muda ; Na JaeminWhere stories live. Discover now