sejak hari itu, Renjun mulai berhenti bicara dengan Jeno ataupun Jaemin .
ia memang tinggal di tempat yang sama, tapi Renjun akan bersikap individu
Renjun fokus pada pekerjaan dan kehamilan nya, ia bahkan tidak peduli dengan adegan romantis yang Jeno lakukan bersama Jaemin..
bukan hanya itu, Renjun juga pernah memergoki mereka tengah bercumbu di kolam renang .Renjun berusaha untuk tidak pernah peduli, walau ia harus berdiri dilautan paku saat ini
segala ucapan Jeno yang menganggapnya sebagai pengganggu itu mengubah isi kepala nya.. Renjun sangat merasa terhina dengan segala hal yang sudah Jeno ucap kan padanya .
seperti sekarang, Renjun tengah berdiri sunyi di ruangan ibadah yang memang ia fasilitasi di mansion itu..
Renjun menggenggam kedua tangan serta menaruhnya di depan dada sambil menunduktidak ada tempat kembali bagi Renjun selain pada Tuhan, submisiv itu selalu berdoa tentang pulih nya ingatan Jeno..
dan meminta pada Tuhan agar ia tidak pernah membenci Jeno atas rasa sakit di hatinya .pintu ruangan terbuka, seseorang melangkah mendekatinya
"Maaf mengganggu Nyonya.. tapi Tuan Jeno ingin bertemu.." pelan bibi Yoon berbisik
setelah mendengar itu, Renjun membuka matanya perlahan
"aku akan datang.." jawab nya
Renjun berjalan santai turun dari lantai dua, yang berpapasan dengan Jaemin yang selesai berbelanja bersama Jeno..
terlihat brand brand mahal seperti yang selalu Renjun kenakan kini di bawa oleh tangan cantik Na Jaemin
melihat itu Renjun tersenyum tipis dan menghentikan gerak jalan Jeno dan Jaemin
"ini... terlihat sangat bagus..." tenang Renjun mengambil alih paperbag yang Jaemin bawa, dengan Jaemin yang menatap tak suka dengan tindakan Renjun
"ini... terlihat mahal.."
"iya kan?" Renjun tersenyum manis pada Jeno dan Jaemin
setelah itu Renjun menjatuhkan semua barang Jaemin..
lalu menginjak nya dengan gerakan memutar..
dan menendang benda rusak itu ke arah belakang membuat segalanya berantakan..
bahkan salah satu barang yang terbuat dari keramik terdengar retak ."Renjun.. kau.."
"astaga.. tangan ku begitu halus dan licin.. itu tergelincir.." jawab Renjun pura pura terkejut
"oh Renjun.. itulah sebab nya kau tak boleh menyentuh barang orang lain" lanjut Renjun bergumam pada dirinya sendiri sambil kembali tersenyum manis melihat kembali pada barang barang yang rusak
"iya kan Jaemin.." Renjun beralih pada Jaemin yang menatap nya kesal
Renjun yang tanpa sengaja melirik kearah perut Jaemin yang sedikit menonjol lebih dari pada perut nya