Siang yang cukup cerah menjadi penghias perjalanan dua sejoli yang tengah di mabuk asmara tersebut,mereka gak pacaran tapi mereka saling mengklaim satu sama lain sebagai miliknya
"Panas nih,kita ke kafe aja yaa,gak usah naik wahana lagi" bujuk si laki-laki,menggandeng tangan seorang gadis yang sedari tadi selalu bersamanya
Dengan ogah-ogah gadis tersebut mengikuti langkah laki-laki didepannya "Kamu nih! Padahal aku kan masih mau naik wahana" merenggut kesal adalah salah satu andalan nya ketika keinginan nya tak dipenuhi
Menghela nafas sang cowo punemberikan pengertian "Entaran lagi ya,sekarang kita ngadem dulu dikafe seberang sana"tunjuknya
"Yaudah iya"
Sesampainya disana mereka pun segera memesan minuman agar bisaenyegarkan tenggorokan yang sudah mulai kering
"Mei"menengok kearah sipemanggil,menunggu kata yang akan keluar selanjutnya dari bibir sicowo
"Aku harap kamu nganggep perlakuan aku aku hari ini sebagai permintaan maaf aku ke kamu"mendengar hal tersebut Meiys yang awalnya cemberut, mengernyit bingung, tak mengeti maksud ucapan cowo didepan nya itu apa
"Maksud kamu?"
"Lebih baik kita udahan aja,aku harap kamu jangan nyariin aku lagi. Aku juga minta,buat kamu lupain aja tentang kita,anggap aja kita gak pernah sedeket ini"bagaikan disambar petir disana bolong. Meiys pun mematung ditempatnya,Meiys hanya memandangi punggung sicowo yang mulai meninggalkan nya sendirian dikafe tersebut
Why? Apakah dia punya salah? Apakah kelakuannya ada yang tak disukai sicowo? Atau apakah dia terlihat terlalu kekanak kanakan? Kenapa kisah percintaannya berahir sebelum dia memulai?
Padahal mereka dekat baru dua bulanan,tapi mengapa dia ditinggalkan begitu saja? saat hati nya telah jatuh sejatuh jatuhnya kepada cowo tersebut. Dan tanpa rasa bersalah cowo tersebut meninggalkannya sendirian,tanpa diantar pulang terlebih dahulu
Saat hendak beranjak mengerjar sicowo untuk diminta penjelasan,Meiys malah ditahan waiters"Maaf kak,pesanannya belum dibayar"kesialan macam apa ini?
"Cowo sialan! Nyesel gue deket ama lo! Awas lo kalo ketemu sama gue,gue bejek-behel looo,aahhkkk!"Meiys berteriak frustasi,tak menghiraukan tatapan orang disekelilingnya
"Meii,bangun kamu! Apa apan kamu nih,bisa bisanya ngupat saat tidur! Meiysss!" dan yah kejadian satu tahun yang lalu melintas di salah satu bunga tidur Meiys dan sialnya Mamahnya mendengar umpatan yang keluat dari mulutnya,tak beda dengan umpatan satu tahun yang lalu
Meiys terperanjat hingga tanpa sengaja dia langsung berdiri saat mata nya terbuka bangun dari tidur, mengakibatkan pandangannya terasa buram dan kepalanya terasa berdenyut sakit alias pusing bahkan isi perutnya terasa ingin terdorong keluar
"Astagfirullah,kalakuan kamu Meii"menarik tangan Meiys untuk duduk ditepian kasur "Kamu ini bikin mamah jantungan tau gak?!"memukul lengan Meiys cukup kuat sehingga gadis tersebut sedikit meringis
"Sakit mah.."protesnya masih dengan mata tertutup,takut rasa pusingnya kembali menyerang
"Abis nya kamu tuh ada ada aja kelakuannya. Apa sih isi kepala kamu nih,udah kecil gak bisa ngontrol omongan lagi" menyentil jidat Meiys,dan dibalas dengan ringisan pelan
"Ih Mamah nih nyiksa aku teruss.. Aku tuh sebenernya anak Mamah bukan sihh? Heran" dengan jengkel Meiys pun mulai berbaring lagi diatas kasurnya yang nyaman
"Heh! Jangan tiduran lagi kamu,sana mandi! Anak gadis kok pemalas. Kalo kamu bukan anak Mamah udah dari lama Mamah buang kamu dirawa rawa" mendengar jawaban Mamah nya tersebut membuat Meiys melotot tak terima
"Ih jahat banget sih mamah" dengan kaki yang dihentak-hentakkan kelantai Meiys pun akhirnya menuju kearah kamar mandi
"Enak aja kamu bilang Mamah jahat,mau dipotong uang jajannya?"ancam sang ibu sembari membereskan tempat tidur yang sudah semrawut
"YAHH.. JANGAN DONG MAH,MANA CUKUP KALO DIPOTONG"teriak Meiys dari dalam kamar mandi,membuat sang ibu menggelengkan kepala heran dari mana tingkah bar-bar tersebut anaknya dapatkan,padahal tak ada satu orang pun dalam keluarga mereka memiliki tingkah seperti Meiys
