Part 2

299 78 15
                                    


Myungsoo menekuk lututnya dan mendekati nisan Hyunsung. Tatapannya terlihat sendu dan tersirat penyesalan disana.

" Hyunsung-ah, aku minta maaf. Aku tahu ini sudah sangat terlambat dan tak berguna" Myungsoo menundukkan kepalanya, dia sendiripun tak tahu bagaimana menggambarkan perasaannya sekarang.

Sedih? Menyesal? Sudah jelas. Dia kehilangan sahabatnya dan menemui kenyataan bahwa Suzy sudah hidup lebih baik.

Seharusnya ia senang bukan? Suzy pantas bahagia dengan orang lain.

***

" Hyemi-ah, gwenchana?" Suzy menatap Hyemi baik-baik

" Kehilangan samchon? Atau harus tinggal dengan Heechan?" Suzy tersenyum simpul lalu mengelus pelan pipi Hyemi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Kehilangan samchon? Atau harus tinggal dengan Heechan?" Suzy tersenyum simpul lalu mengelus pelan pipi Hyemi.

" Keduanya" Jawab Suzy

" Gwenchana, Eomma bilang perasaan kehilangan akan membaik seiring berjalannya waktu, kan?" kali ini Suzy tertawa kecil mendengar ucapan Hyemi

" Gaende, Heechan sepertinya sangat kehilangan. Jangan khawatir Hyemi akan menjaganya" Minju yang mendengarnya ikut tersenyum.

" Araso, masuklah. Ibu akan menjemputmu besok " Hyemi mengangguk dan melambaikan tangan kanannya pada Suzy

Suzy tersenyum lebar dan membalasnya sambil memberi isyarat pada Hyemi agar masuk kedalam rumah.

" Eomma! Hati-hati" Seru Hyemi, masih pada posisinya dan mengabaikan perintah ibunya untuk masuk kerumah Minju

" Ne, masuklah" Suzy tersenyum ketika Hyemi menggelengkan kepalanya.

" Aku akan disini sampai mobil ibu tak terlihat lagi" Tolak Hyemi

Suzy berdecak dan segera masuk kedalam mobil.

Begitu masuk kedalam mobil ia menghela nafas panjang. Tatapannya terlihat kosong dan sendu.

Sembari membawa mobilnya menjauh dari rumah Minju, Suzy mencoba terus menghubungi seseorang. Dia harus menyelesaikan masalahnya dan menemukan solusi terbaiknya.

Kehidupan yang diberikan Tuhan padanya membuat Suzy kadang merasa semuanya tak adil.

Kadang kala, dia bertanya pada Tuhan. Kenapa Tuhan sangat yakin memberikan semua takdir itu untuk ia jalani? Seberapa besar lagi Ia harus menguatkan dan meyakinkan dirinya?

" Ehem!" Suzy berdehem ketika berhasil tersambung dengan orang yang membuatnya bertanya-tanya hari ini.

" Kau dimana?"

" Mwo? Dirumah? " Rahang Suzy mengeras dan mematikan sambungannya. Dia membawa mobil itu dengan kecepatan tinggi agar dapat sampai dirumahnya segera.

_______

"Bibi, apa Eomma baik-baik saja?" Hyemi bertanya sembari terus melihat keluar lewat jendela kaca. Memastikan bahwa mobil ibunya benar-benar sudah menjauh .

Apologize (End)Where stories live. Discover now