4. Tiket

35 6 1
                                    

Karakter :

Chorong sebagai Anjani
Bomi sebagai Damai
Eunji sebagai Naya
Naeun sebagai Gita
Namjoo sebagai Raya
Hayoung sebagai Dinda

Sungjin sebagai Iyo (Satrio)
Jae sebagai Bagas
Young K sebagai Brian
Wonpil senagai Ojan (Fauzan)
Dowoon sebagai Dimas

Sungjin sebagai Iyo (Satrio)Jae sebagai BagasYoung K sebagai BrianWonpil senagai Ojan (Fauzan)Dowoon sebagai Dimas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


•••

Studio BANDTAL tampak begitu hening dari biasanya, sepertinya 3 dari 4 orang yang berada di dalam studio dengan berbagai instrumen dan kertas berserakan itu terlihat sangat lelah karena tugas kuliah yang membuat energi mereka terkurasㅡbahkan hanya untuk menyiapkan peralatan yang mereka butuhkan untuk sekedar latihan.

Bagas adalah salah satu orang yang terlihat lelah itu. Bagas duduk di sofa lebar sambil terkulai lemas. Sesungguhnya ia ingin langsung saja pulang hari itu karena Semalam ia hanya tidur 2 jam demi menyelesaikan tugas dari Pak Kuncoroㅡdosen mata kuliah Hukum Agraria, namun Satrio sang leader bersikeras meminta semua anggota BANDTAL untuk berkumpul di studio sore ini. Setelah selesai kelas terakhirnya, dengan tubuh yang lemah dan mata yang mengantuk, Bagas segera datang ke Studio dan menemukan Brian, Fauzan, dan Dimas sudah berada di sana. Namun Satrio belum menunjukan batang hidungnya sampai saat ini.

Brian yang satu-satunya terlihat paling energic sedang sibuk memainkan smartphone-nya sambil tersenyum riang. Seperti biasa, ia tidak memiliki beban khusus terhadap kuliahnya, sedangkan Dimas dan Fauzan terlihat sama terpuruknya seperti Bagas.

"Gila. Amit-amit banget quiz fisika dasar gua tadi. Udah belajar semaleman, gak ada yang keluar sama sekali." Suara keluhan Dimas membuat semua menoleh ke arahnya. Fauzan mengangguk setuju dengan wajah tanpa ekspresi karena sudah begitu lelah.
Brian yang seperti manusia tanpa beban tertawa sambil menatap Dimas, "Apaan fisika dasar masa gak bisa sih, Dim? Itu kan' kayak pas kita SMA aja, lebih advanced dikit"

"Heh! Lu tu jenius bang. Lu gak tau rasanya jadi manusia jelata kek kita kita ini, bang. Cuma lu doang yang gak punya beban hidup kayaknya," Sahut Dimas dengan suara agak meninggi, sewot.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 30, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bagas dan Naya (2021)Where stories live. Discover now