Accidentally

7 0 0
                                    

"Aduh!"

"Eh, maafkan saya."

"Ah, tidak apa-apa. Saya juga minta maaf."

'Kau hanyalah gadis biasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'Kau hanyalah gadis biasa. Mungkin.'

Kobe, Jepang, 1995.


Kriiinggg.

Telepon rumah berdering. Seorang anak laki-laki bergegas menjawab panggilan tersebut.

"Siapa, Wan?"

"Kak Misaki, Kak!"

Gadis remaja yang dijuluki 'Kak' oleh anak laki-laki tersebut bergegas menuju telepon tersebut dan telepon tersebut pun berpindah ke tangannya.

"Halo, Misaki," sapanya.

"Halo, Amu! Hari ini kamu senggang?"

"Emm ..., iya. Tapi jam 12 siang nanti aku harus menggantikan ibuku menjaga toko bunga. Selebihnya aku tidak ada jadwal. Memangnya kenapa? Kamu pasti mau memintaku mengantarkanmu ke toko buku, kan?"

"Betul sekali! Hahaha. Sahabatku ini ternyata mengenalku dengan baik, ya. Jadi, kamu mau?"

"Bagaimana, ya ...," ucap gadis itu menggoda sahabatnya.

"Nanti aku belikan takoyaki deh!" Sahabatnya memberikan penawaran.

"Baiklah!"

"Bu, aku pergi dulu, ya!" Gadis itu pamit sambil memakai sepatu docmartnya dengan terburu-buru tanpa menunggu jawaban dari ibunya. Pasalnya sekarang sudah jam 10 lewat 15 menit, sahabatnya pasti sudah menunggunya.

So Amour. Itulah nama gadis itu. Gadis sederhana anak pemilik toko bunga dan pekerja garmen. Ia masih berumur 17 tahun dan duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Atas. Amu adalah nama panggilannya karena nama aslinya agak susah untuk dilafalkan.

Amour menaikkan standar sepeda gazelle buatan Belanda tahun 1900-an warisan ayahnya itu lalu menaikinya. Ia pun bergegas mengayuh sepedanya menuju rumah Misaki, sahabatnya.

Setelah sekitar 5 menit ia mengayuh sepedanya, ia akhirnya sampai di rumah Misaki. Ia turun dari sepedanya lalu berjalan menuju tepat di depan pintu rumah Misaki.

Tok, tok, tok.

Tak ada jawaban.

Tok, tok, tok.

Masih belum ada jawaban.

"Misaki!"

Lagi-lagi tak ada jawaban.

"Huft, bagaimana ini? Apa aku tunggu saja ya? Mungkin dia sedang bersiap-siap."

Amour membalikkan badannya yang semula menghadap ke pintu rumah Misaki menjadi menghadap ke halaman depan rumah Misaki.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 19, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tell Him I Love TulipWhere stories live. Discover now