6

80 12 4
                                    

Taeyong mengintip dari celah pintu kamar miliknya ke arah luar dan dapat dia lihat ada beberapa pria berbadan besar dengan pakaian serba hitam tengah berjaga di ruang tamu. Mereka terlihat tengah mengawasi sekitar dan bisa dia pastikan juga bahwa di luar rumah juga terdapat anak buah Appa lainnya.

"Ck, mereka sangat menyusahkan! Bagaimana Appa bisa tau kalau gue mau pergi keluar malam ini!?" Taeyong menggerutu dengan memukul gagang pintu cukup kuat untuk menuntaskan rasa kesalnya pada sang Appa.

"Ah, gue telpon Ten aja suruh jemput dan gue harus nyamar!" Ujarnya dengan senang dan segera meraih handphone miliknya yang terletak di ranjang.

"Halo! Ten Lo di rumah kan sekarang?"

...

"Jemput gue sekarang bisa nggak? Tapi Lo nyamar jadi siapa kek gitu soalnya Appa udah tau kalau gue mau keluar jadi di kurung di kamar kek gini lah"

...

"Terserah jadi siapa aja yang penting gue bisa keluar dulu dari rumah!"

...

"Oke gue tunggu! Kalau Lo berhasil bawa gue keluar hadiahnya terserah deh, semua bakal gue turutin"

...

"Oke deal!"

Saat ini Taeyong tengah mengendap-endap keluar dari kamar tanpa menimbulkan suara sedikitpun sehingga bisa membuat orang-orang menyeramkan itu memergoki aksinya, Taeyong pergi berjalan dengan cepat dan hati-hati menuju gudang untuk mencari beberapa peralatan untuk digunakannya sebagai penyamaran.

Tanpa waktu lama Taeyong berhasil masuk ke dalam gudang tanpa sepengetahuan anak buah Appa-nya itu.

"Fyuh, untung aja gue pinter!" Taeyong mengelus dadanya pelan.

Beberapa menit berlalu hingga Taeyong menemukan sebuah ide cemerlang untung berdandan layaknya seorang wanita muda sehingga dia memakai wig yang dia temukan di gudang dan juga dia mengenakan setelan dress yang dia pinjam dari beberapa pegawai mansion. Untungnya beberapa pegawai mansion itu tidak terlalu mempermasalahkan tentang ini dan malah mendukungnya.

Taeyong membawa semua itu menuju ke kamarnya dan dengan cepat berdandan layaknya seorang wanita untuk mengelabuhi para anak buah Appa-nya yang sangat menyeramkan.

Ayaya...

Suara dering handphone miliknya membuat Taeyong langsung memencet tombol hijau setelah melihat ada nama Ten di sana.

"Halo!"

"Cepetan! Gue udah ada di depan gang and gue rasa mereka nggak lihat gue," ujar Ten diseberang sana.

"Ya, ya! gue akan coba keluar!"

Setelah telpon singkat itu dengan bergegas Taeyong membawa beberapa keperluan miliknya agar saat nanti di luar dia tidak di tertawakan oleh teman-temannya.

Taeyong saat ini berada di depan pintu kamar miliknya dan mencoba untuk menarik nafas sekuat tenaga agar dirinya tidak gugup.

"Semangat Taeyong! Jangan kalah pintar dengan pak tua itu, " ujarnya dengan suara pelan untuk menyemangati dirinya sendiri.

Taeyong mencoba berjalan keluar dari dapur seolah-olah dirinya adalah tamu rumah ini agar mereka semua tidak curiga, Taeyong terlihat sangat cantik akibat wig yang dia pakai saat ini.

"Sial, sepatu busuk ini kenapa tinggi sekali!" Gerutunya saat dia hampir terjatuh ketika mencoba berjalan anggun.

Salah satu anak buah Appa-nya menoleh dan melirik Taeyong yang kini tengah berjalan dengan sangat aneh.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 10, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TRIPLE C [JAEYONG]Where stories live. Discover now