205. Night Talk

278 46 3
                                    

Yuri menghela nafas panjang begitu memasuki rumah, keadaannya begitu sepi seperti tak berpenghuni dan bisa dipastikan sang istri sudah terlelap. Yuri menyimpan tas kerjanya di sofa ruang tengah, melepas jas dan dasi yang melekat dibadannya dengan melempar ke sembarang arah lalu mendudukkan diri di sofa. Hari ini terasa penat karena nyaris sehari full meeting membahas kontrak iklan baru dengan beberapa klien.

"Sicca." Panggilnya.

Harapannya sang istri belum tidur, dia butuh melepas penat dengan melihat sang istri yang bisa menjadi pengobat lelah.

Tak ada jawaban, Yuri kembali menghela nafas, padahal hari belum terlalu larut, jam saja masih menunjukkan pukul 8 malam, tapi istrinya sudah berada di alam mimpi.

Yuri menarik badannya, membawa badan lelahnya menuju kamar. Dia tersenyum kecil melihat badan mungil sang istri yang berbaring nyaman. Akhir-akhir ini Jessica sering mengeluh lelah dan membuatnya sering tidur cepat, tak heran kalau sekarang mendapati Jessica tidur dengan cepat.

Yuri masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum akhirnya bergabung dengan Jessica, berbaring di tempat tidur.



***



Yuri keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang jauh lebih fresh, badan yang sebelumnya terasa berat sekarang jauh lebih ringan, air dingin cukup melepaskan penat dalam tubuhnya. Setelah mengeringkan rambutnya yang basah, Yuri berjalan menuju tempat tidur, tersenyum melihat Jessica yang tak terusik dengan kehadirannya meskipun sedikit berisik.

"dasar putri tidur!"

Yuri naik ke tempat tidur lalu membaringkan badannya di samping Jessica. Tangan kirinya menyusup dibawah leher Jessica, menarik perlahan sang istri hingga berbalik berhadapan dengannya.

Senyum Yuri kembali mengembang saat melihat Jessica yang terpejam, memandangi wajah yang istri yang terlihat menawan bahkan saat tidur, Jessica tak pernah terlihat cacat sekalipun dalam keadaan tidur.

Yuri mengusap sayang kepala Jessica, sesekali merapihkan rambut yang menutupi wajahnya.

"Sicca-aa."

Yuri tahu ini tidak akan membangunkan Jessica, sulit sekali membangunkan putri tidur ini.

Gemas, Yuri mencubit pelan pipi chubby sang istri, memainkan dengan mencolek dan menusuknya berharap si pemilik badan terbangun dan menemaninya yang masih belum mengantuk.

"aish! jinjja!"

Tak ada pergerakan sama sekali dari Jessica, dia tetap tenang dengan tidur nyamannya.

"Sicca!" rengek Yuri dan mulai mengganggu sang istri.

Yuri menarik lengan Jessica, menepuk pipinya dengan sedikit keras agar sang istri terbangun.

"Euh~"

Jessica melenguh pelan tanpa membuka mata, dia justru menyamankan tidurnya dengan menyusup ke dalam pelukan Yuri.

"ayo bangun, temani aku, aku masih belum mengantuk!" ucap Yuri dan kembali menepuk pipi Jessica.

Yuri memberikan kecupan di kepala Jessica lalu mencubit pipinya dengan gemas.

Masih belum ada perubahan yang signifikan, Jessica masih nyaman dengan tidurnya.

Yuri kembali mengganggu sang istri, kali ini dengan sengaja menarik kelopak mata Jessica hingga sedikit terbuka.

Gotcha!

Berhasil, Jessica membuka matanya, menatap Yuri dengan mata mengantuknya.

"wae?" ucapnya dengan suara pelan.

Daily Life of Yulsic 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang