Chapter 13. Tak sadarkan diri

1.4K 51 1
                                    

"Terima kasih, maaf merepotkanmu" ujar alisha tersenyum tulus ketika sampai di depan lobby apartment dave.

"Jangan terlalu sungkan lisha, aku tidak merasa di repotkan justru aku senang bisa mengantarmu pulang" jawab adrian seraya tersenyum tulus. Alisha mengangguk lalu pamit masuk.

"Kalau begitu aku masuk dulu, bye". Ujar alisha melambaikan tangannya lalu berbalik melangkah masuk. Adrian pun balas melambaikan tangannya.

Adrian melihat punggung alisha yang semakin lama semakin menjauh sampai tak terlihat kemudian dia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya, sesaat alisnya mengkerut merasa heran pasalnya dia baru sadar bahwa apartment itu adalah khusus untuk orang2 elit seperti dirinya sedangkan melihat dari latar belakang alisha hanya berasal dari panti asuhan dan bekerja menjadi sekretaris saja sangat mustahil jika bisa tinggal di apartment mewah itu.

"Siapa kamu sebenarnya lisha, apa yang kamu sembunyikan dariku" gumamnya pada diri sendiri, lantas dia segera merogoh ponsel di saku celananya dan mendial seseorang.

"Cari tahu informasi lengkap tentang wanita bernama Alisha Carolina secepatnya !!" Perintah adrian tegas langsung memutus sambungan telponnya.

"Alisha aku tahu kamu menyembunyikan sesuatu dariku tapi aku sudah menyuruh orang untuk mencari tahu siapa kamu, apapun itu dan siapapun kamu aku akan selalu ada untukmu lisha" ucap nya dalam hati seraya tersenyum tulus lantas segera mengemudikan mobilnya membelah jalanan padatnya kota jakarta.

Kini Alisha sudah di dalam apartment, begitu sampai dia langsung melepas high heelnya dan merebahkan tubuhnya pada sofa ruang tamu sambil memejamkan matanya ia tampak sangat kelelahan, apalagi setelah terjadi kesalah pahaman tadi pagi.

"Oh tuhan begitu sulitnya kehidupanku, tolong beri aku kekuatan untuk bisa menjalani kehidupan ini dan tolong beri aku kesempatan untuk bertemu orangtua kandungku di masa depan". Do'a dan harapan alisha dalam bathinnya ketika memejamkan matanya. Perlaha Alisha membuka matanya kemudian bangkit dari posisinya dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai alisha ke dapur membuat spaghetti carbonara dan menggoreng ikan salmon sebagai tambahan, di rasa sudah matang alisha membaginya menjadi dua piring dan menatanya di meja lalu memakannya tanpa menunggu dave, alisha sudah terlalu lapar dan ingin segera beristirahat.

Setelah menyelesaikan semuanya kini alisha sudah di kamar dave, kali ini ia tak mau menunggu dave karena mata dan tubuhnya tidak bisa di kompromi begitu kelelahan lantasa buru2 ia mengambil selimutnya langsung tidur seperti biasa di atas sofa kamar dave.

Dave pulang pukul 01:00 dini hari berjalan sedikit semployongan menuju kamarnya kemudian membuka pintu kamarnya lalu berjalan cepat ke arah dimana alisha sedang tidur.

"Hei bangun jalang sialan !!" Tanpa aba aba dave langsung menarik kasar selimut yang di pakai alisha dan membuangnya ke lantai.

"Dave,,,???" Alisha terkejut dengan perlakukan dave tiba2.

"Mulai malam ini dan seterusnya kau harus di tidur di lantai karena aku tidak mau sofaku terkena virus tubuh jalang miskin murahan sepertimu !!" .

DEG !!

Berbagai hinaan tajam bak belati dari mulut laki laki di hadapannya seperti menusuk tepat di jantungnya. Sehina itukah dia mata laki laki itu ?.

"Ta.. tapi dave ..."

"Apa ??? Kau mulai berani melawanku hah ??" Teriak dave sambil mencengkram rahang alisha.

"Ti...tidakhh davehh ha...hanya ter..laluh di..dinginh ap..apah lagiih cuaca mal..amh harih" ucap alisha terbata lantaran dave mencengkram lehernya

"Cih, bukankah saat di panti dulu kau sudah terbiasa tidur di lantai ?" desis dave menatap alisha tajam seraya tersenyum mengejek.

"Ti.. dakh dave !!" Alisha menggeleng kemudian dave dengan kasar menghempaskan cengkramannya sehingga alisha terbatuk2.

Uhuk uhuk !!

"Minggir aku mau tidur !! Ingat kau harus tidur di lantai" kemudian dave berjalan menabrak kasar bahu alisha hingga tubuh alisha sedikit terhuyung ke belakang, dave langsung merebahkan tubuhnya pada ranjang king sizenya tanpa membersihkan terlebih dahulu.

Alisha hanya bisa menahan isak tangisnya lalu tidur meringkuk beralaskan selimut di lantai tanpa selimut yang membalut tubuhnya sehingga sepanjang malam alisha kedinginan, dave sengaja menambah volume dinginnya AC, membuat tubuh alisha menggigil bahkan wajahnya sudah terlihat pucat pasi seperti mayat hidup.

Ke'esokan paginya dave terbangun karena sinar matahari yang tembus melalui gorden jendela kamarnya, ia melihat jam waker di nakas ternyata sudah pukul 06:30, dave menyunggingkan senyum sinis ketika matanya melihat alisha yang masih tidur meringkuk di lantai.

"Dasar pemalas" ujarnya lalu bangkit mengambil gelas minumnya  di atas nakas dan berjalan ke arah alisha.

Byuuurr!!!
Tanpa aba2 dave langsung menyiramkan gelas berisi air itu ke tubuh alisha hingga tubuh alisha tersentak kaget.

"Bangun jalang ! Dasar pemalas ! Kau lihat itu sudah jam berapa ini !" Teriak dave sambil menunjuk jam waker di atas nakas, alisha langsung bangun mengusap usap wajahnya yang basah oleh air, saat akan berdiri tiba2 penglihatannya buram terasa pusing lalu alisha sedikit memijat pelan kepalanya kemudian menatap dave dan berkata..

"Maaf dave" suara alisha begitu lemah lantas ia bangun menggulung selimutnya dan berjalan  keluar dari kamar dave. Dave sempat tertegun ketika melihat wajah alisha yang pucat pasi.

"Apa dia sakit ?" Tanyanya dalam hati, tiba2 perasaan kasihan hinggap di hatinya namun ego dan gengsi lebih menguasai dirinya sehingga tetap bersikap tak berkprimanusiaan.

"Alisha...???" Panggil dave tanpa prasaan  ketika alisha hendak membuka pintu.
"jangan lupa bersihkan kamarku dan seluruh sudut rumah ini sampai bersih dan jangan lupa buatkan aku sarapan !" Perintah dave yang langsung masuk ke kamar mandi.

Alisha hanya menghela nafas pelan, melangkah menuju kamarnya sembari memijat kepalanya yang terasa pusing, berjalan pun terkadang hampir jatuh, tapi dia berusaha tetap kuat agar bisa membereskan semua pekerjaanya tepat waktu.

Setelah mengerjakan semuanya alisha berjalan menuju dapur untuk membuatkan dave sarapan.
Alisha melihat dave keluar dari kamarnya lantas segera menata masakannya di meja makan kemudian kembali ke dapur tanpa mengatakan sepatah katapun.

Dave menarik kursi meja makan lalu duduk menyantap masakan alisha tapi matanya memperhatikan gerak gerik alisha yang sedang mencuci peralatan masaknya.

"Ada apa dengannya ?" Pertanyaan dalam benaknya.

"Alisha aku sudah selesai segera bereskan semuanya dan jangan lupa berangkat ke kantor tepat waktu jangan sampai terlambat !" Perintah dave.

"Baik dave",, alisha menggangguk lalu mengambil piring kotor untuk di cuci sementara dave langsung pergi begitu saja.

Di Halte bus alisha sedang menunggu busnya datang namun tiba2 kepalanya terasa lebih pusing, penglihatannya buram sehingga tubuhnya oleng dan terjatuh, beruntung salah satu warga yang ada di belakangnya dengan sigap menahan sedikit tubuhnya sehingga tak membentur langsung ke aspal, di tengah penglihatannya yang kabur samar samar alisha mendengar suara teriakan panik seseorang laki laki yang ia kenali sebelum tak sadarkan diri.

"Lisha ,,??? lisha bangun lisha aku mohon, astaga kau demam !" Panik laki laki itu.

"Pak, bu dia temanku tolong bantu saya bukakan pintu mobil, saya akan segera membawanya ke rumah sakit" ujar laki2 itu kemudian segera membopong tubuh alisha ala bridal style masuk ke dalam kursi penumpang mobilnya, tak lupa ia mengucapkan terima kasih pada warga yang membantunya.

"Lisha bertahanlah... aku mohon, jangan tinggalkan aku hiks.." laki laki itu memukul stang mobilnya, air matanya meluruh begitu saja tanpa bisa ia tahan melihat keadaan alisha yang lemah tak berdaya.

Part ini aku nangis😭😭

Istri yang tak di inginkanOnde histórias criam vida. Descubra agora