4

444 71 16
                                    

Jangan lupa buat Vote komen juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa buat Vote komen juga







Happy Reading
••











Tiada hari tanpa penyiksaan, Haechan selalu mengalami ketidak Adilan di dunia ini. Dia selalu di tindas keluarganya sendiri. namun tidak apa, haechan sudah terbiasa dengan itu semua sehingga membuat dia tidak merasa kesakitan lagi. Haechan sudah sangat terbiasa mendapatkan hal tersebut.

Haechan baru saja menyelesaikan pekerjaannya di restoran pukul sepuluh malam,setelah berpamitan pada bibi Park dan yang lain haechan memilih pergi. Berjalan di trotoar jalan dan semakin meremat jaket miliknya karna cuaca dingin yang menyesakkan.

Tak sengaja haechan mendengar sebuah rintihan seseorang, awalnya haechan acuh namun saat mendengar suara pukulan membuat pemuda Tan itu membalik jalannya dan berjalan menuju gang kecil dan sedikit terkejut saat melihat Mark yang sedang di pukuli oleh dua orang terlihat Mark sudah babak belur dan pria itu hanya diam tak melawan,apa dia mabuk?

"Yak, Hentikan!" Teriak haechan membuat kedua orang itu menghentikan aksi mereka dan beralih menatap haechan.

"Jangan ikut campur" ujar salah satu dari mereka.

"Kau menganggu teman ku, Aku tidak akan membiarkan itu" pria itu tersenyum sinis seolah meremehkan haechan, Berjalan menuju haechan.

"Sungguh, dirimu? Bocah seperti mu-"

"Kau mau aku bunuh?!" Haechan mengeluarkan pisau lipat yang memang selalu dia bawa untuk berjaga-jaga itu adalah pemberian dari seseorang, Yap. Seseorang yang sangat rahasia.

Pria itu malah tertawa membuat haechan menggeram marah melihatnya.

Sret

"Arhk! Sial!"

"Aku bilang aku tidak main-main, pergi atau aku akan menambah sayatan itu!" Sentak haechan dengan keberanian yang begitu kuat, Pria itu berdecak sambil menutup luka di lehernya dengan segera pergi dari sana di ikuti oleh teman satunya.

Haechan memasukan kembali pisau itu dan berjalan menuju Mark. Berjongkok melihat keadaan Mark, pria itu membuka matanya melihat haechan dan terkekeh.

"Kau menyelamatkan ku? Cih"

"Kau mabuk ya?"

"Tidak! Aku sadar seratus persen" Mark bangkit dan menyenderkan tubuhnya ke tembok mengusap luka di sudut bibirnya dan menatap haechan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Traitor [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang