32

4.7K 600 26
                                    


"Apa yang akan kita lakukan lagi kakak?" tanya Chyna melihat Chasania kembali ke dapur. Sedari tadi dia berada di dapur memakan roti goreng kentang dengan isian selai apel.

"Bantu kakak membuat bumbu-bumbu"

Chasania dibantu Chyna membuat bumbu-bumbu untuk menambah kelezatan masakan mereka. Setelah itu mereka melihat persediaan bahan-bahan yang disimpan di kamar dekat paviliun yang dijadikan gudang oleh Chasania.

"Kakak ini apa?" Chyna menunjukkan oat di tangannya.

"Oat. Bukankah kau yang menginginkannya adik?"

"Aku melupakannya kakak"

"Ingin memakan oat?"

"Iya kakak"

"Baiklah setelah mengecek apa saja bahan yang masih banyak dan yang sudah habis"

Chasania melihat masih banyak tepung-tepung hanya saja tepung terigu tinggal sedikit dan masih bahan lainnya yang tinggal sedikit. Telur ayam serta buah dan sayur masih banyak.

"Sepertinya masih ada yang ingin aku buat" ucap Chasania melihat masih banyak bahan yang tersedia.

Chasania selesai membuat beberapa jenis makanan dan juga membuat persediaan sirup berbagai buah yang banyak. Semuanya selesai saat rembulan telah menggantikan peran mentari.

Sedangkan Chyna membuat oatmeal susu yang diajarkan Chasania.

"Sudah selesai" ujar Chasania melihat oat sudah matang. Dia mengambil dua mangkuk dan menuangkan oat yang sudah dimasak kedalamnya kemudian menambahkan buah-buahan kering diatasnya.

"Emm lezat sekali kakak. Aku menyukainya, sangat-sangat menyukainya sejak saat ini dan selamanya"

Chasania terdiam mendengar ucapan Chyna. Akankah dirinya bersama Chyna seterusnya, bagaimana jika takdir Lovela tidak bisa diubah.

Tapi tidak. Dia tidak akan mendekati tokoh-tokoh dalam novel agar terhindar dari takdir kematian Lovela. Di dunia ini dia merasa hidupnya lebih bahagia, bersama Chyna adiknya dan para bibi yang baik hati yang membantunya dengan senang hati.

"Iya-iya cepatlah makan dan kita tidur"

"Baik kakak"

'hindari kematian dan hasilkan uang! Semangat!' batin Chasania tersenyum.

Setelah selesai makan malam mereka kembali ke kamar masing-masing. Chasania mandi dan memakai gaun tidur. Dia membaringkan tubuhnya dan menatap langit-langit kamar.

"bagaimana kabar ibu dan ayah disana? Apakah mereka menangisi kepergian ku? Aku merindukan ibu dan ayah. Selamat malam dunia semoga ibu dan ayah bahagia disana" monolog Chasania. Dia mengusap sudut matanya yang berair dan memeluk guling buatannya kemudian tertidur.


Sementara di sebuah ruangan terlihat siluet seorang wanita dan pria yang memandang bulan dari jendela.

"Dia ada disini. Aku ingin menemuinya" ucap wanita itu dengan nada sedihnya.

"Tunggu sampai waktunya tiba atau dia akan dalam bahaya untuk kedua kalinya" pria itu memeluk menenangkan sang wanita.

"Tapi aku merindukannya. Sangat-sangat merindukannya"

"Kau kira aku tidak merindukannya? Bahkan aku belum pernah memeluknya untuk pertama kali tapi dia harus dijauhkan dari kita"



"KAKAK-KAKAK KAMI DATANG!"

"KAMI ADA DI DAPUR!"

"Jangan berteriak adik!" Chyna tersenyum memamerkan deretan giginya saat mendengar teguran dari Chasania.

Avoid DeathWhere stories live. Discover now