Bab 8 Dunia Bhayangkari

1.1K 54 0
                                    

Kini Syeila sudah sah menyandang Ibu Bhayangkari, ia juga merupakan ketua Bhayangkari saat ini. Banyak hal yang harus ia pahami juga pelajari.

Dibantu oleh Ibu Shina selaku istri dari Wakil Kapolres tempat Dirga bekerja, Syeila diajari apa saja yang harus ia kerjakan lalu apa saja yang dilarang dilakukan oleh seorang istri Polisi.

Seperti Pagi ini, Syeila tidak datang ke kantornya melainkan langsung menuju ke kantor suami di ruangan Bhayangkari. Disana sudah tertata rapi kursi-kursi yang terdapat kotakan di atasnya.

Sesuai jadwal, hari ini adalah pengenalan ketua Bhayangkari. Ibu bhayangkari lainnya sudah mengenakan seragam berwarna pink ini duduk menyambut kedatangan Syeila.

Syeila dipersilahkan untuk maju kedepan dan mengenalkan secara singkat tentang dirinya.

"Assalamualaikum, shaloom, om swastiastu, salam budaya salam kebajikan. Ibu-ibu sekalian yang saya hormati dan saya cintai, perkenalkan saya Syeila Anggita Hermono istri dari Bapak Dirgantara Danuatmaja. Saya masih berumur 22 tahun. Mohon bimbingan ibu-ibu semuanya agar kegiatan dalam Bhayangkari dapat berjalan dengan lancar. Terima kasih" sambutan dan perkenalan Syeila berakhir.

Ibu Shina pun menuntun agar Syeila berkenalan dengan istri pejabat penting di kantor ini. Meskipun setengah canggung, tetapi Syeila akui hal seperti ini adalah hal yang menantang dan cukup menyenangkan.

"Mari Bu Syeila diminum" ucap Bu Shina kepada Syeila. Dapat Syeila tangkap perawakan Ibu Shina ini adalah perempuan manis sopan dan feminim.

"Iya bu, terima kasih" ucap Syeila.

"Habis ini ada rencana hamilkah?" Tanya Ibu Broto. Dari awal Syeila memperkenalkan diri, hanya ibu Broto yang menatapnya sinis.

"Belum bu, masih mau lanjut studi dulu" jawab Syeila sopan.

"Loh, perempuan tuh kalau udah nikah cepet-cepet punya anak. Dari pada suami kamu kabur gara-gara ngga punya anak" ucapan Ibu Broto membuat Syeila geleng-geleng kepala.

"Alhamdulillahnya Mas Dirga mau nunda dulu bu, mau karir yang bagus biar anak istri makmur" ucapan Syeila bukannya membuat Bu Broto diam, malah semakin menjadi.

"Orang kok maruk, Dirga dulu mau jadi sama anak saya tapi keduluan sama kamu. Coba aja mereka nikah dah punya cucu saya ini" perkataan itu membuat Syeila bingung.

"Loh kenapa ngga jadi bu? Ada yang kurang dari anak Ibu? Kok sampai Mas Dirga lebih milih saya" skak mat ucapan Syeila membuat Bu Broto diam.

"Yah kalaupun Pak Dirga nunda kan hak dia Bu" kini Bu Shina membela Syeila.

Bu Broto pun melengos pergi meninggalkan kedua wanita ini. Syeila pun bertanya kepada Shina pasal perkataan Bu Broto yang gagal menjadi mertua dari Dirga.

"Emang iya anaknya Bu Broto pacaran sama Mas Dirga?" Tanya Syeila penasaran.

"Ngga pacaran sih, mereka temenan waktu di akademi tapi kayaknya si anaknya Bu Broto terlalu berharap aja sih. Tau sendiri kan Pak Dirga cueknya kaya gimana, dan anaknya Bu Broto dapet sikap biasa aja, kaya wellcome aja. Cuma gitu jadi salah artian" terang Shina

"Oh itu, Mas Dirga pernah cerita sih soal itu"

"Tapi setelah denger Pak Dirga mau nikah beberapa bulan lalu, Anita mutusin buat kuliah di Jember" tambah Shina

"Anita?" Bingung Syeila

"Anaknya BuBrot" ucapan Shina membuat Syeila tertawa.

"Heh mulutnya" Syeila dan Shina pun memutuskan bergabung dengan yang lainnya. Mereka akan membahas terkait rancangan kegiatan sosial juga penyuluhan kepada masyarakat.

Hukum MiliterWhere stories live. Discover now