Exploring The Multiverse With Various Skills OP

Chapter 7 - Memulihkan Desa (1)

"Eeeeehhhh...!!"

Ruangan ini diguncang oleh teriakan para gadis shadow garden setelah tahu identitas pemuda yang berada tepat didepan mereka semua tersebut yang tidak lain, dan tidak bukan adalah Fade.

Aku tidak bisa mengekspresikan ekspresi mereka. Mereka benar-benar memasang wajah shock saat mendengar apa yang Emiya katakan sesaat lalu.

Narberal yang sudah selesai dari keterkejutannya pun langsung menunduk dengan tangan kanannya yang diletak kebawah. Dan juga membungkukkan kepalanya kebawah seolah memberikan hormat sesungguhnya.

Melihat itu. Sisanya langsung berlutut juga, kecuali Emiya. Mereka memberikan hormat penuhnya kepadaku. Dan tidak menatap wajahku sama sekali. Pandangan mereka lurus kebawah, dan tentu saja mereka semua gugup. Karena fakta nya mereka meremehkan Fade tadinya, terutama digoa. Mereka menganggap Fade hanya sebatas orang asing yang memiliki hubungan cukup besar dengan Ketua mereka. Dan sekarang mereka sudah mendapatkan Fakta soal apa latar belakang Fade atau yang berada tepat didepan mereka sekarang.

"Pemimpin besar.. Mohon maafkan kami karena telah mereme-" perkataan Narberal terpotong.

"Itu bukan masalah. Lagian kalian tidak tahu-menahu soal dirinya. Jadi jangan terlalu tegang." Emiya yang memotong ucapan Narberal dan mendahuluinya.

"Kaichou...." Narberal menjatuhkan keringatnya saat melihat Emiya yang memotong ucapannya tanpa melihat situasi yang sedang terjadi. Para gadis Shadow Garden juga begitu. Namun mereka bisa memakluminya karena itu ketua mereka. Emiya sudah dikenal sering memotong perkataan seseorang, jadi mereka bisa memakluminya, namun tetap saja situasi yang sekarang sangat berbeda.

"Seperti apa yang dibilang Emiya. Itu bukanlah masalah. Jadi bangun dan kembalilah ke posisi semula." Aku berkata dan mereka yang mendengar itu langsung seketika itu juga bergerak dan duduk kembali diposisinya.

"Baiklah. Soal latar belakangku sudah selesai, Maka mari lanjut pembicaraan tentang Emiya yang terkena kutukan." Sambung Aku sambil mengunyah dan memakan buah yang belum kuhabiskan.

"Dimengerti. Kalau begitu saya akan menceritakan sejauh yang saya tahu dari Kaichou kepada anda." Balas Narberal sambil menoleh sekali kearah pemimpinnya A.K.A Emiya.

Ceritanya dahulu Emiya sedang berkenala dengan tujuan yakni ingin mencari dimana tuannya akan bereinkarnasi. Dan dia menemukan desa ini yang damai dan tentram, dia memutuskan untuk menginap sementara didesa ini sambil terus mencari informasi soal apakah tuan tercintanya sudah bereinkarnasi atau belum.

Dan beruntungnya dia menemukan Narberal yang sudah bereinkarnasi dan masih dalam wujud remajanya pada saat itu. Usianya kisaran 17-18 tahunan, sementara Emiya pada saat itu sudah 25 tahunan, yang bisa dibilang Emiya sudah masuk usia orang dewasa. Dan secara kebetulan saat itu juga dia menemukan seorang dengan jubah tertutup penuh, dan berjalan dengan gerak-gerik aneh.

Emiya mencoba memantaunya, namun berakhir meninggalkannya. Dia tidak jadi memantau lebih jauh soal seseorang tersebut. Karena waktu bersama Narberal yang masih belum mempunyai ingatan masa lalu itu lebih penting dari yang lainnya. Namun tidak lama kemudian, terdengar suara teriakan sekaligus sebuah gas yang ditembak kearah atas dan berasal dari dalam suatu gang yang berada di sekitar sini. Itu berwarna hijau dan ungu.

Dia langsung mencari tempat munculnya asap gas barusan, diikuti Narberal dibelakangnya yang mengejar Emiya dengan susah payah. Karena Emiya mencari dengan cara seperti ninja, yakni lompat dari bangunan ke bangunan lainnya, sementara Narberal yang masih belum mengingat apa-apa, maka sudah jelas dia tidak bisa mengikutinya dengan cara seperti yang Emiya lakukan itu.

"Lalu? Lanjutannya apa? Sepertinya sudah memasuki bagian serunya nih." Ujarku sambil meminum jus berupa alpukat yang dibuat beberapa lalu. Aku cukup terheran saat Narberal berhenti bercerita dan malah berdiam, sepertinya ada sesuatu. dia melihat kearah bawah.