1

126 14 1
                                    

Orang-orang berbaju putih berlalu lalang mengabaikan dirinya seakan akan dirinya tak terlihat.

Atau dia memang tak terlihat..?

"Ano.... "

Brussss....

Seketika kata katanya tersekat ditenggorokan saat kawanan suster melewati tumbuhnya, ia tak mampu mengucapkan satu kata pun.

Ia mengangkat tangannya dan memperhatikan nya dengan seksama.

Transparan...

Tawa kecil sarat akan kesedihan menjadi satu satunya suara yang keluar dari bibir pucat itu.

" Aku sudah mati huh... "

" Menyedihkan... Hiks... "

"SASUKEEEEEE.... LEPASKAN SIALAN... LEPASKAN KEKASIHKU... APA YANG KALIAN LAKUKAN BODOH... JANGAN ADA YANG BERANI MENYENTUH NYA... LEPASKAN AKU!!!! " Teriakan yang penuh amarah membuat fokus nya berubah.

"Naru.. " Nada sendu begitu kentara saat ia melihat bagaimana pria kuning didepan sana memberontak saat tubuhnya akan dibawa.

Ya dia Sasuke..
Tubuhnya terbaring kaku penuh dengan alat alat medis.
Tubuh yang tak bisa digerakan sedikitpun.

Ya dia Sasuke...
Roh yang terpisah dari tubuhnya...
Roh yang tak bisa melakukan apa apa saat melihat kekasih pirangnya memberontak layaknya orang gila.

"Hiks naru... Ber.. Berhenti... Hiks.... "

"LEPASKAN AKU SIALANNN... "

"NARU TENANGLAH... "

"DIAM KAU ITACHI... KAU.. KAU LIHAT... KEKASIHKU.. DIA akan baik baik saja Itachi.. Dia.. Akan baik... Hiks.. Baik saja...hiks...." Melihat Naruto sehancur itu membuat roh Sasuke terisak sedih, ia mencoba menyentuhnya, menenangkannya namun yang ia dapati, malah membuat ia semakin sedih.

"Tenanglah, aku janji, adikku akan baik baik saja. Jadi tenanglah" Ujar Itachi menenangkan mengalihkan perhatian naruto agar dokter dapat memberikan obat penenang.

Seakan tau apa yang akan terjadi, Naruto berbalik mencengkram kerah dokter dibelakang nya.

"Jangan.main.main.denganku." Nada penuh ancaman membuat dokter itu gemetar ketakutan.

Siapa yang tak mengenal Namikaze Uzumaki Naruto. Seorang pria yang begitu misterius, dingin dan tanpa hati.

"Kali ini aku percayakan padamu tachi, tapi_"

Mendengar itu Itachi mengangguk patah patah. Tanpa mendengar kelanjutan dari perkataan naruto pun ia tau apa kalimat selanjutnya. " Kau tenang saja. "

"Pasang kembali alat medisnya! " Tanpa menunggu perintah yang sama, para suster memasang kembali alat medis yang mereka buka tadi.

Roh Sasuke yang memperhatikan sedari tadi mulai paham, apa yang membuat kekasihnya mengamuk seperti tadi.

Kekasihnya tidak Terima akan keputusan keluarganya menghentikan peralatan medis nya. Padahal kekasihnya tau jika ia tak memiliki harapan yang begitu besar.

"Naru hiks.... Hiks... "

Selesai dengan seluruh perawatan Sasuke yang kembali seperti semula, Naruto mendekat. Membisikan kata kata yang membuat Sasuke dan rohnya menangis terisak.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jangan khawatir sayang, aku berjanji kau akan kembali seperti semula, tersenyum dan tertawa kembali bersamku. Aku tidak akan melepas mu, meski shinigami pun halangannya~"






You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 27 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MATE~Where stories live. Discover now