03

89 89 39
                                    

Hayy semuanya!
Gimana kabar kalian?
Yang jelas aku harap baik baik aja ya!

Kali ini aku ada spoiler tentang tokoh yang akan muncul di setiap part nanti nya, so pantengin terus ya!

Jangan lupa vote ♥

~Happy Reading Guys~

.
.
.
.
.

Langit terang pun kini telah berubah menjadi senja. Semilir angin pun kini terus berhembus menerpa daun daun yang berjatuhan dari ranting pohonnya. Suasana duka pun kini terus menyelimuti seorang gadis, yang masih saja tetap meratapi kepergian orang yang begitu ia kasihi.

Papan nisan yang bertuliskan nama,
'Lily Meira Putri Binti Adam Prawiro'
Itu pun, kini masih tetap setia ia pandangi.

"Lo jahat Ly!, lo pergi tinggalin gue sendiri disini!", Lirih nya di hadapan gundukan tanah yang telah bertabur bunga.

"Hiks, gue harus apa tanpa ada lo sekarang!"

"Gue kesepian.." Ujar nya dengan nada bergetar dan derai air mata.

"Ayok bangun Ly!, disana gelap. Lo pasti kedinginan, ayok pulang!" Tutur nya dengan tangan yang terulur mengusap papan nisan sahabat nya.

"Ayok kita tidur di kasur aja, jangan di tanah kayak gini. Ayok bangun ly!" Ujar nya yang tetap yakin dan percaya, bahwa sahabat nya itu dapat pulang bersama nya.

"Ayok kita pulang ly.." Ucap nya dengan suara parau sambil memeluk makam sahabat nya.

🍁🍁🍁

Langit pun kini telah berubah menjadi gelap. Seorang gadis muda yang baru saja meninggalkan area pemakaman itu pun kini tengah menyusuri jalanan sepi menuju rumah nya.

Dengan raut wajah kesedihan yang masih terlihat jelas di wajah nya. Ia pun menyusuri setapak jalan dengan tatapan kosong tak ter arah.

Tanpa di sadari dua orang laki-laki berpenampilan seperti layak nya preman itu pun datang mendekat ke arah dirinya. Dengan tatapan minat dan seringaian yang terpampang jelas di wajah masing-masing mereka.

"Hai Neng!, ikut abang yuk!" Ujar laki-laki berkepala plontos sambil berusaha memegang dagu milik Senia.

"Siapa lo semua?!, minggir gue mau pulang!" Ujar Senia dengan nada bicara yang meninggi.

"Heh! Songong juga nih perempuan!" Ujar laki-laki bertubuh besar.

"Gimana kalo kita kasih pelajaran aja bos!" Jsul laki-laki berkepala plontos.

"Ide yang bagus!, ayok bawa dia ke markas!" Ujar laki-laki berpostur besar itu yang melirik arah tubuh Senia dari atas hingga bawah dan kemudian menarik paksa lengan gadis itu.

"Jangan!, jangan macem-macem dengan gue, TOLONG!" Ujar Senia lantang agar seseorang dapat mendengar suara nya.

"Terserah, lo mau teriak sampai tenggorokan lo putus pun!, gak akan ada yang bisa dengar jeritan lo. Gadis manis!" Ucap laki-laki berkepala plontos.

Cinta setelah Terpaksa (On Going)Where stories live. Discover now