Day 60 : HTS Terus, Kapan Balikannya?

555 45 2
                                    

AAAAAAAAAAA JENRINA JAYA JAYA JAYAAAAAAA!!!!!

❤️🐶❤️🐶❤️🐶

Beberapa hari berlalu. Hubungan antara Karina dan Jeno ibaratkan sebuah motor Yamaha, alias semakin di depan.

Bukan. Mereka bukan balikan. Bisa dibilang hubungan keduanya saat ini sebatas hts.

Namun, itu semua udah keputusan bersama. Karina masih belum berani untuk memulai hubungan lagi. Karina masih sedikit trauma.

Meskipun dengan orang yang dia suka bahkan dengan orang yang udah ngasih dia luka sekaligus.

Kata orang obat terbaik untuk menyembuhkan luka adalah menghindari orang yang membuat luka itu.

Namun, yang Karina rasakan semakin Karina menghindari Jeno, maka semakin besar juga rasa sakit yang ia rasakan.

Yah emang pada dasarnya manusia bucin.

"Jadi, hari ini kita mau ke mana?"

Jeno tersenyum, "Enaknya ke mana ya? Apa kita ngedate di rumah aja?"

"Ngedate ngedate, berlagak banget kayak lagi pacaran aja."

Jeno terkekeh, "Ya kalau kamu mau kita jadian hari ini, ya aku mah gas aja."

"Ah males ah, ngelantur gini kamunya!"

"Jiakh jangan ngambek, kamu kalo ngambek malah tambah lucu."

Benar. Jeno sama Karina emang udah buat agenda, di mana setiap weekend mereka bakal jalan atau cuma gabut seharian di rumah Karina.

Mereka buat agenda begitu, sebenernya gak ada alasan khususnya sih, cuma sekedar bertemu, untuk ngelepas kangen setelah kucing-kucingan.

"Aku ada ide!"

Jeno menatap Karina dengan wajah berbinar-binar. Gimana gak berbinar-binar? Wajah sumringah Karina tentu sebuah kebahagiaan tersendiri buat Jeno.

"Apa?"

"Gimana kalau kita ke pantai bareng yang lain juga?"

"Boleh deh. Lagian mereka juga pasti lagi gabut."

"Oke, kalo gitu aku hubungi Winter, Giselle, sama Ningning."

"Aku ajak Lia, gapapa?"

"WAAHHHH! Gapapa biar makin seru kalo ada Lia, lagian ini waktu yang pas gak sih buat comblangi Lia sama Jaemin?"

"Niceeeee."

❤️🐶❤️🐶❤️🐶

Di sinilah mereka sekarang. Di pantai. Buat healing sehari, bebas dari rasa penat yang melanda setelah sibuk dengan tugas.

"AAAAAAAAAAA AKHIRNYA PANTAIIIII!"

"Akhirnya gue healing jugaaaa! Tugas? Ew pergi dulu sana lo."

Karina senang, selain dia pergi healing sama temen-temennya, dia juga senang karena bisa pergi bareng Jeno.

Karina jadi ingat dulu, waktu masih pacaran sama Jeno.

Karina suka pantai, lagian siapa sih yang gak suka pantai?

Karena suka sama pantai, makanya dulu pas masih pacaran, kebanyakan ngedate mereka ya ke pantai.

Saking seringnya, Karina sama Jeno dalam sebulan bisa pergi lima sampai sepuluh kali. Itupun kalau mereka lagi gak sibuk, tapi sekalipun sibuk ya tetap kadang agak sedikit maksa untuk datang.

Karina, pantai, dan Jeno agaknya emang gak bisa dilepaskan. Ibarat udah ada benang merah di antara mereka bertiga.

"Jadi keingat, dulu kita sering banget ke pantai." Kata Jeno sambil duduk di sebelah Karina.

"Hahaha iya, saking seringnya kayaknya kalo pantainya bisa ngomong, mereka bakal muak sama kita gak sih?"

"Pasti. Tukang es kelapa aja sampe hafal sama kita berdua."

Setelah itu keduanya terdiam. Menikmati deburan ombak yang mengenai kaki keduanya.

"Kangen."

Refleks Karina langsung menatap Jeno.

"Kangen kita yang dulu. Kangen main kejar-kejaran di pantai, terus kamu selalu kalah karena selalu ketangkap. Kangen minum es kelapa bareng, kangen liat sunset bareng, intinya aku kangen sama kita, Rin."

Karina diam. Sejujurnya dia juga merasakan hal yang sama kayak Jeno.

"Semenjak kita putus, bukannya coba buat lupa, tapi aku malah makin sering datang ke pantai, sampe ditanya tukang es kelapa 'kemana mas pacarnya? Kok tumben sendirian aja?' Haha tukang kelapa aja kangen sama kamu, apalagi aku."

Karina menghela nafas, merasa gusar mendengar ucapan Jeno.

"Jen, aku juga kangen, tapi lukaku juga harus disembuhkan. Tapi nyatanya gak bisa, aku cuma butuh kamu buat sembuhin lukaku. Meski orang bilang obat terbaik untuk nyembuhin luka itu menghindar dari penyebab lukanya, tapi aku gak bisa. Semakin menghindar semakin sakit."

Hubungan mereka ini sebenarnya gak  begitu rumit, tapi namanya juga manusia. Selama ada yang susah kenapa harus yang gampang?

"Kenapa jadi mellow gini sih? Hahaha kita kan mau healing. Sekarang janji kita bakal terus sama-sama biar gak kangen lagi."

Karina tersenyum, kemudian mengangkat jari kelingkingnya. "Pinky promise."

Jeno terkekeh, lalu mengangkat jari kelingkingnya untuk melakukan pinky promise sama Karina.

"WOY BERDUAAN MULUUUUUUUUU!"

"DUNIA BERASA MILIK BERDUA YANG LAIN NGUTANG!"

"YANG BENER NGONTRAK!"

"SUKA SUKA GUE!"

Karina sama Jeno ketawa mendengar sahutan dari teman teman mereka.

"HTS TERUSSSS, BALIKANNYA KAPAN?"

❤️🐶❤️🐶❤️🐶

YEAYYY UPDATEEEEEE🥳🥳🥳🥳

Btw setelah sekian lama gak nulis, ini kenapaa tulisan gue jadi baku bangettttt . . . huffttt . . .

Btw thanks to SM yang udah sangat baik hati dan tidak sombong, di akhir tahun ini UDAH MEMBERI ASUPAN BERGIZI UNTUK PARA BLUESY.

JENRINA JAYA JAYA JAYAAAAAA!

After We Broke Up!Where stories live. Discover now