Lingering Fear

31 5 0
                                    

Tendou bersenandung ceria memikirkan tentang banyak hal yang bisa dilakukannya di akhir minggu. Dia telah melihat begitu banyak hal menarik dalam satu waktu dan Tendou menikmati waktu mereka seperti dia kembali menjadi kecil dengan banyak imajinasi.

Ushijima Wakatoshi adalah satu hal lain dari kesenangan itu.

Tendou menikmati waktu kebersamaannya dengan teman baru bermata hijau lembut. Suatu ketika mereka melempar tawa sampai keram menyebar ke area perut. Kekonyolan tidak berhenti sampai di situ. Tendou lebih banyak menghabiskan waktu menikmati pohon Sakura yang berguguran sementara yang lain menikmati gesekan kertas pada buku sketsa mereka.

Tendou memperhatikan.

"Tidak membawa bekal lagi, ya?"

"Tidak," jawab Ushijima. "Menurutku memasuki klub bola voli cukup menantang." Dia kemudian bermain dengan rumput yang tumbuh di tanah.

Hah,

Tendou berpikir; sesuatu mungkin telah terjadi tanpa dia sadari.

"Jika kamu membencinya, mengapa masuk?"

Ushijima menatapnya seperti Tendou baru saja menumbuhkan kepala kedua.

"Kamu membencinya kan, Waka?"

"Euh.... Tidak juga.."

Kali ini, Tendou yang menatapnya seperti anak laki-laki lain baru saja melemparkan bom hidup ke arahnya. Tapi kemudian Tendou tidak berkata apa-apa. Mungkin mereka masih belum sedekat itu.

Tendou menyenggol Ushijima.

"Bagaimana pertandingannya? Mereka menyukaimu. Maaf aku tidak bisa melihatmu di pertandingan pertama."

Ushijima lagi-lagi terdiam.

Tendou yakin mungkin remaja itu akan berani mengatakan untuk: mengizinkannya keluar dari sana. Apapun hal traumatis ini sepertinya sangat mengganggu teman barunya, dan perlahan-lahan mereka juga mempengaruhi Tendou.

Namun, meski kemungkinan terburuk bisa saja terjadi, hal itu sudah tersimpan di kepalanya. Tendou tidak mengantisipasi kehangatan yang dilihatnya saat Ushijima dengan berani menatapnya. Mata hijau itu menatapnya dengan lembut. Pipi dan hidungnya memerah—apakah Tendou melihat telinganya juga merah?

Wah, teman barunya sangat menggemaskan saat dia tersipu.

Sedikit yang Tendou tahu, dia semakin menutup jarak di antara mereka. Sebelum dia menyadarinya, dahi mereka telah menjadi satu: dengan Tendou yang menarik lembut kedua sisi wajah Ushijima agar tidak mendorongnya.

Tendou menutup matanya. Sebelum suara lain terdengar, dia berkata:

"Tetap seperti ini untuk sementara waktu, oke?"

Dia merasakan Ushijima mengangguk di bawah telapak tangannya.

Mereka menikmati momen mesra itu, tanpa sadar hari sudah mulai gelap.

DISCONTINUED

Thank you for reading, like, commenting, and saving my story

But I don't have an idea to continue it again and feel lost. It's been so long since I watched Haikyuu, so I hope you understand. Good bye, and Sayonara!

TenUshi Fanfic : Everything We StartedWhere stories live. Discover now