3

426 68 1
                                    

Enjoy
...........................................................

Sosok tanpa busana itu menampilkan wajah kesalnya, tetapi ia juga menyelimuti lelaki yang tertidur dengan televisi menyala dengan selimut yang ada di kamar terdekat. Perlahan wujud manusianya mulai berubah menjadi seekor hewan dengan bulu putihnya yang berkilauan dan hewan itu ikut tidur di atas tubuh lelaki yang tertidur.

***

Soobin galau beberapa minggu ini, ia hanya bisa menatap Odi yang asik memakan cacing tanah yang ia bawakan tadi. Bagaimana ia tidak galau jika informasi untuk merawat hybrid saja sangat-sangat minim kecuali kalau bisa bertanya langsung dengan orang-orang yang juga memiliki hybrid.
Hanya saja orang-orang seperti itu sulit untuk di temui dan itu membuat Soobin kesal.

"Hei Choi Odi, mungkin kalau lo hybrid pas jadi manusia punggunya bakal ada duri gak?" entah karena paham dengan omongan babunya atau kesal karena acara makan tenangnya terganggu, landak mungil itu mengembangkan seluruh duri di tubuhnya. "Yak! Odi...Odi maaf oke, gue bercanda tadi." ujar Soobin menjauhkan jari-jari tangannya dari landak mungil itu. Terlihat landak yang sedikit mengembangkan durinya itu berjalan menjauhi pemiliknya dan memilih bersembunyi di balik sebuah kain hangat yang tersedia dalam kandangnya untuk tidur.

"Gue sempet mikir kalau lo itu betina gara-gara sensitif, tapi emang nyatanya lo jantan yang baperan." gumam Soobin mengomentari peliharaannya itu. Sebuah geraman kecil terdengar dari arah pintu kamarnya. Ah, satu lagi hewan peliharaan milik Soobin yang membuatnya galau belakangan ini.

Rubah merah itu mendekati Soobin kemudian menjilati wajah Soobin seolah meminta sesuatu. "Iya,iya sabar Yeonjun." ujar Soobin bangkit dari acara duduk manis menatap landaknya. Soobin mengusap kepala Yeonjun dengan lembut membuat rubah itu berjingkrak kesenangan belum lagi ketika melihat Soobin yang mengeluarkan makanan kaleng di dapur yang menjadi santapan rubah itu.

Oh, iya belakangan ini juga Soobin sudah mulai bekerja part time bersama dengan Beomgyu demi sebutir nasi dan dua majikannya. "Makan yang banyak ya, Yeonjun." ujar Soobin sambil membelai ekor Yeonjun yang memang lembut dan itu membuat Soobin semakin menyukai Yeonjun.

"Ealah...babu gak usah sentuh-sentuh majikan kalau belum mandi." ujar Beomgyu yang datang ke dapur untuk mengambil sebotol minuman dari kulkas. "Heh! Ngaca jadi orang."

"Gue udah ngaca dan jelas gue masih tetep ganteng."

"Halu jangan ketinggian kalau jatuh gue mampusin lo."

"Sirik aja jadi orang."

"Ngapain gue harus sirik ama lo? Lebih gantengan gue kali."

Kebiasaan keduanya yang sudah lama terjadi, yaitu saling beradu mulut, tetapi itulah yang membuat keduanya akrab. Jika tidak ada adu argumen sehari saja justru harus di pertanyakan soal mereka berdua.

"Dahlah capek gue!" ujar Beomgyu yang sudah mulai malas beradu argumen karena tenggorokannya yang sedang membutuhkan penyegaran dari air yang ia dapat dari dalam kulkas. "Salah sendiri mancing!"

"Hem!"

"Eh, Gyu gua mau ngomong sesuatu."

"Ngomong tinggal ngomong gak udah diempet kek buang air kecil, ngompol mampus lo."

"Dih! Diem dulu tuh mulut gua belum selesai ngomong!"

"Iya, iya."

Soobin harus sabar menghadapi Beomgyu yang merupakan teman satu apartemennya yang sangat suka ngajak ribut tidak tahu tempat. "Oke, gimana kalau kita ke bapak-bapak itu lagi untuk mencari tahu merawat hybrid yang baik dan benar itu bagaimana."

Hybrid ¦¦Yeonbin,Taegyu,Kairen¦¦Where stories live. Discover now