10~ familiar voice

632 49 5
                                    

Sebuah mansion mewah namun berserakan, dengan suasana mengancam kini menyambut manik milik gadis cantik itu, bersama dengan seorang kriminal yang beriringan disebelahnya.

Tampak cahaya remang remang menghiasi isi ruangan itu, bau alkohol juga asap rokok terasa amat menyengat, seolah menunjukkan bahwa memang ciri khas ruangan tersebut.

"Bos, aku datang". Ucap sanzu kemudian menggandeng pergelangan tangan wanitanya melangkah kedepan.

Setelah sanzu mengucapkan hal tersebut, sontak tiba tiba lampu dalam mansion tiba tiba menyala dengan terang, menampilkan tujuh orang pria ditambah sanzu sendiri tengah menghuni ruangan tersebut.

Semua tatapan seolah mengarah pada gadis cantik tersebut, beberapa ada yang hanya datar dan biasa saja, namun juga ada yang sontak terkejut.

'Ternyata ini memang benar benar berisi semua anggota kriminal ya.' Pikirku ketakutan, namun aku harus bersikap seolah biasa saja.

"Wahh wahh wahhh... Siapa gadis cantik ini... "

Keadaan kembali menyadarkan semuanya, karena seorang pria tinggi bersurai brugundy lylac, dengan tatto berlambang Bonten pada depan lehernya, tiba tiba tersenyum manis dan mendekat kearah gadis cantik itu.

"Kenapa harus memakai gaun?"

Kini pertanyan baru, muncul setelah ran sampai dihadapan sang gadis.
Sekarang yang bertanya adalah seorang pria yang hampir mirip dengan pria dihadapan sang gadis, namun haircut pria tersebut mirip dengan ubur ubur.

(Ubur ubur ikan ikan ikan lele ubur ubur ikan lele tet tet tet...
Author tiba tiba keinget sound aneh)
...


Semua anggota dalam ruangan tengah meributkan seorang gadis yang sanzu bawa.
Namun tidak dengan Mikey, kakucho dan takeomi. Ekspresi mereka hanya datar menatap sang gadis.
...


"Kakucho". Panggil singkat Mikey kepada kakucho yang berdiri disebelah kursi tahta miliknya.

Kakucho yang mengerti maksud Mikey langsung menepukkan tangan miliknya sebanyak dua kali, bermaksud agar semua diam.

"Akhir akhir ini kau tidak bekerja dengan baik, bawa wanita itu pergi. jika tidak kau juga pergi dari sini."

Sontak perkataan tersebut membuat sanzu tercengang tidak percaya.

"Tapi bos, dia kan is.."

Ucapan sanzu dicela kakucho.

"Jika bos bilang begitu maka harus begitu."

Sanzu tak dapat lagi berkata kata, memang benar akhir akhir ini dia tidak bekerja.

"Hei wanita, kau pilih. Tinggalkan sanzu atau mati ditangan ku."

Ucap kejam seorang pria tengah memijat tenguk lehernya sendiri. Tampak asap rokok keluar dari arah mulut dan hidungnya, ditambah bekas luka yang menghiasi satu maniknya.
Akashi takeomi seorang penasehat.

Dengan senang hati tiba tiba sang gadis tersenyum manis ke arah takeomi.

"Terimakasih, aku akan meninggalkannya saat ini. Silahkan bekerja.."

Ucap sang gadis girang kemudian membungkukkan badannya hormat dan perlahan melangkah meninggalkan ruangan.

"Yahh sayang sekali, padahal gadis itu masuk dalam tipeku".

Ucap remeh haitani Ran mengusap punggung sanzu kemudian melangkah pergi.

Perasaan kesal sanzu, bahkan dia harus menahannya karena ucapan Mikey.

"Kalau sudah begini, mau pindah kemana lagi bos." Tiba tiba Koko berkata serius.

"Tanyakan pada takeomi". Jawab Mikey singkat kemudian pergi meninggalkan sofa yang didudukinya.
...












Sang gadis berlari sekencang kencangnya menuju halte bus. Tidak untuk naik bus, melainkan untuk menunggu seseorang.

Kenapa harus menunggu? Tentu saja seseorang yang selalu melewati halte ini untuk perjalanan pulangnya. 'Semoga saja dia belum pulang.' Batin sang gadis.
...


Dari kejauhan tampak muncul seorang pria berjalan kaki seorang diri membawa sekantung plastik.

Hati sang gadis tak menentu, takut jika itu adalah orang suruhan boten, ataupun si pria gila itu. Sang gadis hanya berdoa dengan tenang dan berpikiran positif.

Langkah kaki pria itu semakin mendekat kearah sang gadis.
Dengan tubuh gemetar sang gadis tetap diam menatap kebawah.

"Oh, Imouto? "

Suara familiar menggema di telinga sang gadis, membuat sang gadis tiba tiba berdiri dan berlari menuju sang pemilik tubuh.

"Waka oniichan.."

Bingung dengan perlakuan sang gadis, tiba tiba pria yang dipanggil Waka itu pun membalas pelukannya lembut.

Wakasa imaushi, pria bersurai garis garis hitam dan kuning ini dulunya memiliki warna rambut yang sama dengan sang gadis, yakni putih perak.

Wakasa imaushi, pria bersurai garis garis hitam dan kuning ini dulunya memiliki warna rambut yang sama dengan sang gadis, yakni putih perak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Before

Before

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

After















Jangan lupa votee..

At Midnight ~ Sanzu Haruchiyo x Readers (obsession for the bride)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang