8

4.3K 573 301
                                    

-crazystupidlove-

Angin mulai bersiul kencang dan dedaunan yang berserakan mulai terbang melewati mereka, saat pemuda itu mengajak kekasih nya pulang. Raga nya terlihat tenang, tapi pikiran dan hatinya sedang tidak seperti itu. Seperti mendapat persetujuan dari langit, dia menatap awan tebal yang mulai berkumpul menggelapkan langit yang tadinya cerah.

Tidak ada sepatah katapun terucap ketika mereka sudah masuk ke dalam mobil. Usaha nya untuk memberi perhatian pun hanya berbuah nihil, dia di acuhkan begitu saja oleh kekasihnya. Jennie diam seribu bahasa, silent treatment di pilihnya untuk menunjukan protes. Taehyung amat tahu kalau Jennie marah, tapi tidak ada yang bisa Taehyung lakukan karena membuat Jennie aman adalah tujuan utama nya sekarang.

"Jane.." tidak ada jawaban. "Baby.." panggil nya lagi. Tapi tetap tidak ada hasil.

Jennie hanya duduk diam. Di peluk nya Kuma, sambil memperhatikan tetesan air hujan yang meluncur dalam harmoni melalui jendela audi hitam itu. Merasa terus di acuhkan, akhirnya Taehyung pun menyerah. Dia membiarkan amarah itu menyulut kesunyian yang senyap diantara mereka.

Perjalanan pulang itu terasa mencekik bagi keduanya. Taehyung tidak ingin Jennie marah, tapi bukan ide bagus juga jika dia memberi tahu alasan kenapa mereka harus pergi dari tempat itu.

"Tunggu." Ucap Taehyung ketika mereka sampai.

Taehyung menarik paksa tangan Jennie, saat gadis itu hendak keluar dari dalam mobil tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Di hela nya napas itu dalam-dalam, sebelum berucap pelan.

"Jangan marah lagi, aku janji akan menelfon setelah jadwal ini selesai."

"Tidak perlu. Aku mau tidur cepat hari ini, aku lelah."

"Sayang, jangan begini.." mohon nya pada Jennie, "Jangan marah, maafkan aku."

"Harus berapa kali lagi aku memaafkan mu, Taehyung?" tanya nya ketus, "Kau membuatku antusias menunggu hari ini hanya untuk membuatku kecewa lagi, lagi dan lagi."

Jennie melepaskan paksa genggaman tangan itu, lalu keluar dari dalam mobil dan berjalan meninggalkan Taehyung seorang diri. Untuk kali pertama pria itu diam saja, membiarkan Jennie nya pergi dalam kondisi amarah yang belum reda.

"Andai aku boleh egois, andai aku boleh seperti itu."

Taehyung menghela napas. Mencoba menata kembali pikiran nya agar tetap jernih. Ponsel nya berbunyi untuk kesekian kali. Dia menggigit bibir, gemas ia rasakan setelah membaca pesan itu.

"Fuck!"

Umpatan ia teriakan keras-keras. Isi pesan nya adalah sebuah titik koordinat dimana anjing sialan itu mengajaknya bertemu.

Jangan salah kira, dia begitu bukan karena takut. Justru dia adalah orang yang paling bahagia jika saja foto itu benar-benar tersebar.

Semua orang akan tahu hubungan mereka, semua orang akan tahu kalau Jennie Kim adalah miliknya. Sungguh.. karena sumpah demi Tuhan, tidak ada hal lain lagi yang lebih membahagiakan baginya jika itu benar-benar terjadi.

Ego nya meminta untuk membiarkan semuanya mengalir secara natural, tapi hati melarang nya untuk melakukan semua itu. Sebab Jennie nya akan terluka. Terluka, jauh lebih banyak dari dirinya.

Selalu seperti itu, kan? Karena sejatinya, cara kerja dunia ini memang selalu tidak adil pada perempuan. Peran perempuan dalam kehidupan selalu di nomor duakan di belakang laki-laki. Perempuan akan di caci dengan setitik kesalahan saja yang di buat. Sebagai contoh ketika kecil; anak laki-laki membuat kesalahan, orang tua nya akan mengatakan wajar saja. Dia kan anak laki-laki. Tapi apakah perlakuan seperti itu juga di dapatkan oleh anak perempuan? Tidak.

Crazy stupid love | revisi.Where stories live. Discover now