1. first day

445 50 0
                                    


shanaya kentut

| woy mei
| NIH W INGETIN
| baik kan wgwgwg
| haaalooo
| mei???
| meilia 😭😭😭
| uDH JAM 6 INI LO BELUM
BANGUN KAH ANJENG
| INI HARI PERTAMA MEI
PLS I BEG U

missed voice call at 6.20

AAAAAAAAA |
NAYYY |
GUE BARU BANGUN ANJRITTT |
BNTR MANDI DULU CEBAR CEBUR |

| WOY GBLGGG CEPETAN
| gwej yg udh di kelas bimlek 😂😂😂

tai ❤️ |
read

meilia segera bangkit dari kasur dan mandi dengan cepat. 5 menit berlalu dan sekarang gadis itu sudah dalam balutan seragam putih dan rok abu-abunya, meski tadi ia sempat terjatuh karena arwahnya belum sepenuhnya terkumpul.

"abaaang, aku berangkat dulu," tukas meilia.

"aduh, makan dulu dong. ini rotinya udah abang buatin," sang kakak meletakkan nampan berisikan tiga potong roti bakar dengan selai coklat strawberry. baunya yang lezat bahkan menusuk indra penciuman meilia.

"nggak bakal keburu wahai abangku sayangku-"

"aish. banyak drama kamu, yaudah sana berangkat cepet!" tepis sang kakak.

"hehehe, love you! mwah~"

ciuman jauh yang dilayangkan oleh meilia dari penghujung pintu membuat abangnya mematung dengan ekspresi jijik.

˖ ࣪ ‹ 𖥔 ࣪ ˖

pagi kala itu, hari dimulai dengan upacara sambutan tahun ajaran baru. semua murid diwajibkan untuk mengikuti. ada sambutan dari kepala sekolah, pidato motivasi, serta pengumuman murid-murid terbaik— secara kasar, murid-murid yang mendapatkan peringkat 1 paralel pada tiap angkatan pada ujian kenaikan kelas yang lalu. khusus untuk peringkat 1 paralel, mereka tidak perlu membayar spp sampai peringkat mereka tergeserkan. alias, mereka mendapatkan beasiswa dari yayasan sekolah.

"sini sini, baris di depan gue," gumam shanaya, menyisihkan sedikit tempat untuk meilia yang sudah ia jaga sejak setengah jam yang lalu.

upacara sambutan tahun ajaran baru berlangsung dengan khidmat. sambutan dari kepala sekolah dan pidato motivasi sudah, sekarang, bagian yang paling menegangkan— pengumuman juara paralel.

"juara 1 paralel kelas xii," sang kepala sekolah memberi jeda. sementara, murid-murid kelas xiii yang lain sudah menyorak-nyorakkan nama meilia. seperti biasa, bukan? pasti si tukang ambis itu lagi yang menempati posisi pertama. meilia hanya berusaha menahan senyum.

"jean alistair warren."

suara-suara yang menyoraki meilia, kini saling bisik-membisik. jangankan meilia, murid-murid lain saja terkejut setengah mati. meilia tidak bisa memproses informasi yang baru ia peroleh.

hah...? peringkat gue...

















kegeser...?

"untuk jean alistair, apa hadir?"

bahkan setelah kepala sekolah mengulangi kalimatnya, jean belum juga menuju atas podium. sepertinya benar, cowok itu tidak hadir. apa lagi mengetahui dia anak klub ice hockey, sepertinya kakinya masih terkilir setelah memenangkan turnamen kemarin. wajar saja.

.Where stories live. Discover now