CHAPTER 2

132 19 6
                                    

<Pastikan internet kamu menyala>

***

[HAN HYO JOO]

***

“Tanggal 10 bulan depan aku akan menikah, kau harus datang ya!”

“Tiga bulan lagi akhirnya aku menikah!”

“Aku sudah menikah, kau kapan menyusul?”

“Sebenarnya kapan kau akan menikah? Kau tidak mau menikah atau bagaimana?”

“Menikah, menikah, MENIKAH! Apa manusia akan mati jika tidak menikah?” Han Hyo Joo menghela napas berat. Pandangannya tertuju pada gedung besar dan mewah yang kini ada di hadapannya, “Pertanyaan yang benar-benar menggelikan. Kenapa aku harus menikah hanya untuk mengejar hidup orang lain?”

Masih berdiri diam, Han Hyo Joo yang sudah berpakaian rapi dengan rambut digerai indah tetap terlihat cantik meski hatinya sedang jengkel. Setelah satu embusan napas pelepas emosi, Hyo Joo kembali berjalan masuk ke dalam gedung dan memamerkan senyum cerahnya yang sebenarnya palsu.

Ia benar-benar ingin segera pergi dari tempat itu secepat mungkin. Cepat datang, cepat bertemu, cepat memberikan hadiah, cepat makan dan cepat pergi.

“Hyo Joo! Terima kasih sudah datang~” seorang wanita dengan rambut cokelat gelap yang tak lain adalah mempelai wanita nampak meminta Hyo Joo untuk mendekat dan memberikan pelukan singkat, “Sekarang benar-benar hanya kau saja yang belum menikah di antara kita berlima.” sambung wanita yang nampak cantik dengan gaun pengantinnya yang mewah itu.

Hyo Joo tak menjawab apa-apa selain memberikan senyum mataharinya yang palsu. Memang benar, sejak kuliah dia berteman dengan empat orang teman satu fakultasnya. Setelah lulus, satu per satu dari mereka tiba-tiba menikah. Ada yang karena kecelakaan, ada yang karena malas bekerja, ada yang dijodohkan dan yang terakhir ini memang karena dia mendambakan untuk menikah muda.

“Selamat atas pernikahanmu, Song Hae. Hadiah dariku akan dikirim ke rumah barumu nanti.” Hyo Joo memilih untuk tidak menanggapi ocehan soal pernikahan dan berusaha melepaskan diri dari tangan Song Hae yang terus menggandeng lengannya.

“Aku dengar mertuamu baru saja membeli Department Store C?” Hye Soo, teman ketiga Hyo Joo yang menikah nampak mulai membicarakan hal-hal yang benar-benar tidak menarik dan membosankan. Terutama untuk Hyo Joo yang sama sekali tak akan relate dengan topik soal suami, mertua apalagi anak.

Setelah bersusah payah, Hyo Joo akhirnya bisa melepaskan diri dari genggaman Song Hae yang nampak serius menanggapi obrolan membosankan itu. Keempat temannya itu bahkan tak sadar, atau mungkin tak peduli saat Hyo Joo melangkah keluar begitu saja dari ruang tunggu untuk pengantin wanita.

“Kudengar nanti malam kau akan ada acara reuni SMA?” itu adalah suara Lim Ho San. Pria dewasa dengan pembawaan yang tenang namun ramah, visualnya tampan dengan dagu yang lancip dan sepasang mata yang bulat.

Singkatnya, Ho San bisa berada disitu karena entah bagaimana ia adalah kenalan calon suami Song Hae. Selain itu, Ho San adalah teman satu kantor dan satu divisi Hyo Joo.

Hyo Joo mengangguk sembari mengambil beberapa cupcake yang menggunung di hadapannya, “Aku sudah menghindari reuni berkali-kali. Jadi yang sekarang aku harus datang walaupun hanya setor wajah.”

Ho San terkekeh geli, “Tapi aku jadi penasaran, kenapa kau selalu menghindari reuni? Apa kau saat SMA dan sekarang benar-benar berbeda? Atau kau punya aib paling fenomenal saat SMA?”

FLAKESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang