Day 7 - Oh, Please!

79 13 9
                                    

OH PLEASE, Jun!

Apa menurut lo gue akan bilang, "Damn you, Dam! Lo nikahin gue atau gue cincang tubuh lo halus-halus sampai bisa buat isian risoles mayo?"

Enggaklah, Jun. Gue bisa lebih kejam lagi dari itu!

Oh, bukan. Maksud gue, setelah beberapa minggu jalan bareng Damar, gue bisa sedikit mengenal kepribadian cowok itu selain mobil pribadi yang selalu dipakainya dan apartemen pribadi di pusat kota dengan dua kamar tidur yang cozy banget.

Damar adalah tipikal cowok Jawa yang kalem dan suka dengan gadis lemah lembut dan penurut. Mana mungkin gue menampilkan 'keliaran' gue di depan dia? Meskipun gue yakin dengan diri gue sendiri, bahwa liarnya gue bukan berarti sesuatu yang negatif. Gue hanya nggak ingin dibeda-bedakan karena gue perempuan. Dianggap lemah dan nggak mampu melawan hanya karena, yah, begitulah kodrat cewek, mau gimana lagi? Enggak. Liarnya gue sebenarnya adalah demi membela apa yang gue rasa benar. Apa yang gue rasa pantas dipertahankan, nggak akan gue lepaskan. Sampai akhirnya gue menyerah sendiri. Begitupun dalam hal cinta.

Kenapa banyak orang menganggap hanya cowok yang patut memperjuangkan cinta? I mean, ngapain kita cewek susah-susah mempertahankan cinta? Kalau memang sudah selesai, ya, selesai. Putus ya, putus aja. Nggak usah diuber-uber lagi.

Hmm, for some reasons, gue sih ada setujunya juga. Akan tetapi dalam hal Damar, gue masih ngerasa perlu untuk memperjuangkan cinta gue sama dia, Jun. Bukan karena nggak bisa terima kenyataan, tapi gue hanya pengin membuktikan kalau gue juga pantas untuk dipertahankan. Layak diperjuangkan. Gue bukanlah cewek gampang yang lo bisa seenaknya tinggalin atau permainkan perasaannya gitu aja. Sebagai cewek, gue juga punya harga diri. Gue nggak mau perasaan gue direndahin dan dianggap sampah. Gue hanya ngerasa belum nunjukin effort terbaik gue. Gitu aja.

Kalau setelah semua usaha gue kerahkan ternyata memang dia tetap kukuh pada pendiriannya, apa boleh buat. Minimal, gue enggak diam aja menunggu takdir.

Gue aneh ya, Jun? Dah, biarin! That's the way I am.

So, waktu gue mengetuk pintu apartemen Damar dan melihat mukanya yang kusut dan masih bau bantal, dalam kepala gue berkelindan keinginan untuk memeluk kaki cowok itu dan ngomong, "Dam, aku wes tresno karo sampeyan tenan, loh. Mbok jangan leave me alone toh, yoo ...." dengan logat Jawa bercampur aksen Jaksel yang masih sulit gue sembunyikan.

Lalu Damar akan mencak-mencak dan ngusir gue karena ternyata dia lagi berusaha nutupin Zeva yang di dalam sedang menggeliat bangun dari atas tempat tidurnya. Terus gue akan mendorong Damar dan menghambur ke arah cewek itu dan mengumpat dia dengan persedian makian gue yang sudah lama gue simpan untuk momen-momen tertentu. Seperti saat ini contohnya.

"Cewek berengsek! Pec*** lo! Ternyata bisa, ya, lo tidur sama calon suami orang! Padahal lo udah ninggalin dia gitu aja kayak ta* kucing di jalanan. Lantas dengan tiba-tiba, seenaknya aja lo datang pas dia udah mau hidup bahagia dengan orang lain! Dasar cewek ... mmm ... cewek ... seribu tiga!"

Gue tahu Damar bakal mengernyit karena nggak ngerti arti makian gue yang terakhir itu, Jun.

"Cewek murahan!" terang gue kemudian dengan mata memelotot pada Damar dan Zeva bergantian. Kalau bisa divisualisasikan, mungkin sorot mata gue akan berubah serupa sinar ultraviolet yang tajam dan menyala terang.

.

.

.

.

.

.

Wkwkww

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Wkwkww

Ternyata, ya, Kalisha bar-bar juga. Meski baru dalam bayangannya sendiri wkwk.

Teros, gemana kenyataan yang sebenarnya di TKP? Apakah Kal seberani seperti keinginan hatinya?

Cuss tunggu lagi bab selanjutnya ... pan kapan. Hiahahaha.

Jan lupa, dukung teros akoh dengan vote dan komen yang banyak, yes. Biar akoh bisa lanjut cerita ini meskipun update-nya pelaaaann kek animasi siput di atas wkwkw.

Luv you till the end of the world, darlin'

Muaachhh muaachh
💋💋💋💋

30 Days To (Fall In) LOVEWhere stories live. Discover now