_Sixth

1.7K 147 22
                                    

_hanya.penumpang©_

____

____

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

____

.
.

Keep stay disini kan? Marah nih niee 😡




Pagi-pagi di rumah kediaman keluarga Cendana sudah berulah lagi. Ya, biasa. Bunda Baekhyun menggedor-gedor kamar jisung, dan jisung sendiri sedang berada di gudang mencari barangnya yang kebetulan disimpan disana.

Karena ia sudah setengah frustasi mencari barangnya itu, ia pun menghampiri bundanya untuk minta bantuan untuk mencari barangnya tersebut.

"Bunda!!" Panggilnya dari arah belakang.

Baekhyun yang berteriak tiba-tiba menoleh ke belakang, Ia melotot ke jisung yang sekarang berada dibelakang. Lalu yang dikamar? berarti ia hanya teriak-teriak membangun setan yang tidur didalam sana.

"Kan bun, jangan teriak-teriak makanya bangunin anak." Ujar Chanyeol yang melangkah ke bawah.

"Kamu udah bangun icung? Abis dari mana kamu, itu rambut kamu banyak sarang laba-laba" ucapnya dengan membersihkan rambut jisung.

"Ah, iya Bun. Aku tadi abis cari barang aku di gudang, buna lihat engga sepatu bola aku ada dimana?" Tanya jisung.

"Iyaa, buna tahuu. Sana sarapan dulu gih, buna mau ambil dulu sepatu kamu" titahnya.

Karena jisung anak penurut, ia langsung pergi ke bawah untuk sarapan pagi dengan sang ayah yang sudah ada dimeja makan namun, sibuk dengan laptopnya.

"Yah. sarapannya dimakan dulu, Nanti kena amukan buna loh yah kalo masih sibuk sama laptopnya" ujarnya baru datang.

Dengan cepat Chanyeol mematikan laptopnya dan juga membereskan berkas-berkas kantor yang ia buka.

"Iyaa, ini sarapannya ayah makan kok" ucapnya dengan mulai menyendok makanan.

"Abang mana yah?" Tanyanya dengan menyiduk nasi goreng buatan Baekhyun.

"Dia udah berangkat dari tadi, kenapa memangnya?" Tanya balik.

"Berarti aku berangkat bareng ayah lagi"

"Memang kenapa? Engga seneng berangkat bareng ayah?" Tanyanya dengan menatap ke anak bungsunya.

"Engga yah, senang kok icung" ujarnya dengan tersenyum.

Si Bandel | JaemsungWo Geschichten leben. Entdecke jetzt