16.Maaf

1 1 0
                                    

Ranzia datang ke sekolah dengan santai seperti biasanya. Sayang sekali ketika ia sampai ke gerbang ada pak Ujang dengan anggota OSIS lainnya.

"Sial! Pengecekan atribut lagi" batin Ranzia.

Ranzia pun tak berani masuk karena ia tidak memakai topi. Ia pun mengintip beberapa kali ke arah pintu masuk sekolah. Menghelai nafasnya gusar berkali-kali.

"Giliran gue gak bawa aja ada pengecekan" kata Ranzia kesal.

"Kenapa?" Tanya Abriel.

"Pengecekan" kata Ranzia.

Abriel pun melihat ke arah Ranzia. Ranzia pun baru sadar kalo itu Abriel. Ia memukul pelan lengan Abriel.

"Ngagetin aja lu" kata Ranzia.

"Gak bawa topi lu?" Tanya Abriel.

Ranzia hanya mengangguk samar. Abriel pun memberikan topinya ke arah Ranzia.

"Pake aja" kata Abriel lalu pergi.

Abriel pun menyapa pak Ujang dan lainnya. Ranzia mengira pak Ujang akan memarahi Abriel yang tidak memakai topi. Tapi mereka cuman ngobrol ringan sambil cekikikan.

Ranzia pun hanya masuk sambil menunduk walau dia sudah memakai topi takut saja tiba-tiba di suruh bantuin ngawasin. Tapi ia juga merasa bersalah. Walau Abriel tidak di marahi ia pasti di ceramahin panjang lebar sama pak Ujang.

***

Ranzia pun berjalan di koridor sambil memakai topinya. Perasaan senang pun muncul di hatinya. Padahal yang di lakukan Abriel sangat sederhana. Tapi sudah membuatnya bahagia hingga gila. Ranzia tidak bisa henti-hentinya tersenyum sambil memegang ujung topinya.

"DUARR!"

Ranzia pun terkaget-kaget mendengar suara cempreng itu.

"Woi Naila! Udah baikan lu?" Kata Ranzia.

Naila pun mengacungkan jempolnya.

"Gimana? Lu sepi kan gak ada gua?" Tanya Naila pede.

"Gak b aja" kata Ranzia cuek.

"Lu sih kemaren gak ada" kata Ranzia.

"Emang kenapa cuy? Ada kejadian kah pas gua gak masuk sekolah? Wah! Gua ketinggalan berita nih" kata Naila panjang lebar.

"Gua masuk BK" kata Ranzia santai.

"DEMI APA?! RANZIA RATU KALISA MURID PALING PINTER PALING DIEM MASUK BK?!!" Teriak Naila.

Ranzia pun menutup mulut Naila.

"Bacot lu" kata Ranzia.

"Lu ngapain Zia?! Sampe masuk BK?! Gara-gara lu ngehajar ka abriel ya?" Tebak Naila.

"Bukan bego" kata Ranzia.

"Terus kenapa nyet?" Balas Naila.

Ranzia pun menceritakan kronologinya.

Di kelas...

Ranzia dan Naila pun masuk. Mereka sudah bertemu dengan Farah,Ran dan Zilla yang sedang ketawa-tiwi.

"Pagi cuy" kata Ranzia enteng.

Mereka semua membalas sapaan Ranzia tapi tidak dengan Naila yang udah ngeliatin Diana dengan tatapan elang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The SmartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang