Idul Adha 🐮

188 35 2
                                    

Suasana rumah tangga keluarga bujang Kuroo Tetsuro hari ini diselimuti keributan. Barang-barang berantakan terutama alat tajam. Bukan senjata untuk 4 brother tapi pisau tajam. “Sarung gue mana?!” teriak Bokuto berlarian kesana kemari mencari sarung madimor milik nya. “Yang merah hitam dicuci kak, yang biru gelap di jemur, yang hijau lagi di laundry karena noda keras,” jelas Akaashi hafal. Bokuto menabok wajah nya, kesal karena sarung kebanggaan nya tidak bisa ia pakai pagi ini. “Peci woi peci!!” giliran Kuroo berteriak mencari peci. Entah kenapa dirinya sok memakai padahal rambutnya menolak masuk ke dalam peci. “Namanya juga mau narik neng Alisa,” ujar nya berniat menggoda.

Setengah jam berlalu, matahari mulai terlihat di timur. Beruntung perkiraan Akaashi tidak meleset. Keterlambatan hanya sampai setengah jam. Kini semua sudah siap kecuali Akaiito. Iya, bagian nya adalah menyiapkan bumbu di rumah untuk memasak. “Abang keluar dulu, adek bikin bumbu nanti pas abang pulang tinggal abang masak, oke?” tutur Akaashi menitip pesan.

Kuroo siap dengan baju partai dan sarung yang dia kalungkan dan pisau karena Kuroo kali ini menjadi petugas penyembelihan hewan kurban. Sungguh panutan, begitulah pujian yang dia dapat dari tetangga membuat Suguru sebagai anak tetangga iri dengki. “Bok, kalungin aja kali gausah gitu juga??” komentar Kuroo pada OOTD Bokuto. Si burhan itu benar membawa sarung namun justru ia pakai gaya maling ditambah celana selutut yang membuat nya cocok menjadi maling. “Goblok apa tolol?”

“Hehe,”

“Tolol berarti!” ketus Tsukishima, mencubit Bokuto. “Aw sakit bangsat!” umpat Bokuto. Bergeser pada Akaashi, dialah paling normal. Baju lengan pendek yang bukan baju partai, celana panjang dan tas kecil berisi pisau. Karena Akaashi juga menjadi petugas penyembelihan hewan kurban bagian kambing. “Tiru tuh Akaashi, bukan malah cosplay jadi maling!” roasting Tsukishima pada Bokuto sekali lagi. “Aelah gue gini buat jaga hati dek Yukipe, biar ga diliat si kembang desa yang kecentilan itu ..” ujar Bokuto mencibir anak pak kades, yang akhir-akhir ini sedikit menggoda Bokuto. “Ohh si dia ga sih bang?” tambah Akaiito yang tak kalah ketinggalan gosip. “NAH!”

Ganti ke Tsukishima yang juga kategori normal hanya saja sedikit norak karena mengenakan kacamata hitam. “Biar gue ga jijik,” faktanya Tsukishima sedikit jijik melihat daging karena tahun kemarin dirinya terkejut dengan daging yang bergerak karena otot yang masih berfungsi. “Eww gue gamau pegang, gue bagian packing aja,” ujar Tsukishima diangguki Akaashi. “Baiklah ..”

“Udah ya dek, abang tinggal dulu,”

***

“Moo~”

Bokuto menatap sapi coklat didepannya layaknya menantang siapa yang bertahan tanpa mengedipkan mata. Bahkan sapi nya pun nurut. “Yang disembelih mana dulu pak?” tanya Kuroo setelah membasahi rambutnya karena sedikit gerah membuat cewe-cewe langsung terpukau. Apalagi lirikan Kuroo sangat hot. “Yang paling utara dulu,” ujar Pak Takeda memberikan arahan. Kuroo mengangguk lalu menghampiri bak pahlawan kesiangan dengan pisau tajam di tangan nya. Menatap para bapack-bapack yang sudah siap mempersembahkan leher sapi yang mulus. Jantung Kuroo berdegup kencang menatap sapi, bukan jatuh cinta tapi takut salah potong karena dirinya lupa lupa ingat ajaran gurunya. Dengan mengandalkan ilmu nya, Kuroo menarik napas dan-

Sret—

Leher sapi itu terbuka dan mengucurkan darah segar. Kuroo bernapas lega. Disisi lain, Akaashi juga sudah selesai menyembelih dua kambing namun sayangnya tangan mulus nya sedikit terciprat. Ia bergegas mencuci tangan dan pekerjaan nya digantikan Tsukishima. Bergeser pada Bokuto yang justru melakukan hal fatal.

“Eh?” tali sapi itu lepas. Matanya beradu pandang sesaat sebelum akhirnya, “AAAAAAAAAAAAAAKAAASHHHIIIIIIII SAPI NYA NGEJAAAARRRRRR!!!” sapi nya mengamuk dan mengejar Bokuto mengelilingi lapangan. Berkali-kali Bokuto diseruduk. Wajahnya basah menangisi nasib nya yang dikejar-kejar. Akaashi yang panik langsung berlari mengejar sapi diikuti warga lain. “KAK BOKUTO!” teriak Akaashi memanggil Bokuto berkali-kali. Sesekali Akaashi menarik napas tenang lalu berlari. “Kuroo!!” Panggil Akaashi memberikan kode untuk menarik sapi agar berhenti. Dan berhasil, Kuroo menarik sapi itu kuat-kuat dan ditahan oleh warga lain. Bokuto yang terengah-engah langsung tepar di pos dekat lapangan.

“Kak??” Akaashi menghampiri Bokuto dengan segelas air. “Celana gue sobek Akaashi!!” ujar Bokuto melihat celananya robek. Wajah Akaashi memerah, malu karena kelakuan kakak nya. “Minum dulu kak, nanti ke H&M beli baru ..” ujar Akaashi menenangkan.

Setelah acara kejar-kejaran itu, Akaashi, Bokuto dengan segala malu nya, Tsukishima dan Kuroo membantu menghitung tiap daging dan dibagikan pada warga juga. “Ehh ngga usah Pak Takeda, kami bawa satu saja nanti kebanyakan ..” ujar Akaashi menolak masing-masing membawa satu. “Satu karung—”

“Mulut lo!” cegat Tsukishima membungkam Bokuto tak tau malu. Sudah menjadi beban masih mau jantung. “Haha yasudah, terima kasih sudah membantu, beneran ya satu kantung plastik saja?” Kuroo mengangguk dan mengambil pemberian Pak Takeda.

“Pehh bau banget!” komentar Tsukishima anti daging. “Nanti kan mandi bisa Tsuki ..” ujar Akaashi. “Bau pun ntar ganti mau makanan juga lo mau ambil!” tambah Kuroo sambil merangkul si pirang kesayangannya itu. “Nanti mau dimasak apa enak nya?” tanya Bokuto.

“Hmm .. apa ya—”

“Sateeee!!!!” Akaashi menghela napas setelah rundingan dan mendapatkan kesepakatan. “Adek udah ada bumbu nya?” tanya Akaashi.

“Ready abang!”

squad1sis4bro cihuyy asik nich 🍖🍢

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

squad1sis4bro cihuyy asik nich 🍖🍢

❤️ 1.350       💬 56

alisaaa_haiba uwww mau dongg sayangg
oikoik.tooru dijual ga ini?
aone._ 🍢😋👆
futakuchi_baik translate aone : sate nya kelihatan enak
miyaatwinss buset enak bett, gue otw dah sama osamuu 🚂
shin_kitashin wah enak ya, disini juga bikin sate
rintarou_sunaaa ayang ga ajaaakk :(
ushibukansapi haha saya jadi pengen cerita pas kemarin ada kurban di tempat saya. Saya ikut bantu malah ada bapak-bapak yang notabennya selalu jadi pemotong tiba-tiba nyodorin saya pisau, saya dikira sapi. Mana saya juga diiket tangan saya, saya bingung sejam sambil duduk deket masjid untung saya ga jadi di potong😂😂
oikoik.tooru ushibukansapi mampus, harus nya dipotong ajaaa!!
iwaizumii oikoik.tooru dendam banget heran dah 😌jodoh baru tau lu
oikoik.tooru iwaizumii amit-amit dah jodoh 👎
ushibukansapi oikoik.tooru kamu mau jadi jodoh saya?
oikoik.tooru ushibukansapi GAMAU ANJ





















Selamat hari raya idul Adha semuaa -!! 🐄🐐 pada mau ikut nyate bareng  brother ga?
-authorr

Setengah Otak || 4حيث تعيش القصص. اكتشف الآن