3: PROMISE

114 17 39
                                    

If I couldn't be strong
Tell me honestly, would you still love me the same?

If I couldn't be strongTell me honestly, would you still love me the same?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika sebelumnya hidup Jimin penuh dengan kebencian bahkan kepedihan. Maka Jimin sekarang bisa merasakan apa itu cinta. Bahkan cinta lebih mudah untuk dimaknai. Masalahnya Jimin selalu merasakan rasa itu terlalu dalam. Benci yang terlalu dalam dan cinta yang terlalu dalam. Itu tidaklah baik karena bisa menjadi luka yang terlalu dalam juga.

Ada banyak yang Jimin benci, seperti jalan hidupnya. Ada juga yang Jimin suka, seperti jatuh cinta. Jika sebelumnya Jimin selalu merasa sendiri disaat ia memiliki teman yang akan jadi psikiaternya di masa depan, sekarang Jimin tak merasa sepi lagi di hatinya. Seulgi mengubah itu. Wanita itu datang menawarkan hubungan pertemanan yang sekarang berubah menjadi hubungan asmara setelah tiga tahun dekat. Begitu lama karena ada banyak ketakutan di dalam pikiran Jimin. Bagaimana jika Seulgi melihat monster dalam dirinya? Bagaimana jika Seulgi akan pergi ketika tahu kelemahannya? Bagaimana jika Seulgi terkena dampak dari amarah yang selalu bergemuruh tanpa diundang?

Ketika suatu hari Jimin mulai meyakinkan diri. Ternyata selama bersama Seulgi, monster itu tidak pernah keluar di hadapan wanita itu. Dan saat itu Jimin merasa seperti manusia yang paling sempurna di dunia ini. Jimin mencintai Seulgi terlalu dalam dan ia menginginkan cinta yang sama dalamnya dari Seulgi. Maka hari itu akhirnya Jimin menawarkan cinta dan Seulgi menerimanya dengan senang hati. Tidak mungkin tiga tahun lamanya mereka dekat tapi Seulgi tidak pernah merasakan desiran di hatinya. Pada akhirnya hubungan mereka diselimuti oleh kesempurnaan.

"Jimin, kau sudah terlalu lama di air. Kau akan demam nanti." khawatir Seulgi melihat Jimin masih berenang di danau.

"Aku sudah terbiasa, tidak apa. Lebih baik cobalah turun kemari." ajak Jimin mengulurkan tangannya.

Seulgi yang duduk di tepi dermaga menggeleng, "Kau tahu aku tidak bisa berenang."

"Aku akan memegangmu, aku janji." Jimin mencoba meyakinkan Seulgi.

Seulgi tampak tak yakin tapi ada keinginan untuk turun juga merasakan air danau yang telihat menyegarkan.

"Tidak perlu ragu, kau percaya padaku bukan? Aku takkan membiarkanmu tenggelam." Jimin masih mengulurkan tangannya.

Seulgi mengangguk ragu. Jimin tersenyum bangga lalu maju untuk bersiap menangkap Seulgi. Dengan perlahan Seulgi turun ke air dan diterima oleh Jimin. Tangannya menahan pinggang Seulgi dan tangan Seulgi pun berpegangan dengan bahu telanjang milik Jimin. Tubuh mereka menempel dengan tatapan saling beradu. Bahkan mereka bisa merasakan hembusan nafas satu sama lain.

"Apakah airnya terlalu dingin?" tanya Jimin.

Seulgi menggeleng meyakinkan Jimin bahwa ia tidak masalah dengan suhu air danau.

DARK HEAVEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang