Fajar terbangun ketika hujan sudah mulai reda. Ia melihat jam di ponselnya, pukul setengah empat. Sebentar lagi ia harus mengedarkan koran
Bagaimana ini? Bajunya basah kuyup. Tak mungkin ia bekerja seperti ini. Apa kata orang jika melihatnya
Fajar beranjak bangkit meski semuanya terasa berputar. Ia berpegangan pada dinding, berusaha mengembalikan fokusnya
Fajar mengetuk pintu kembali,"assalamu'alaikum"
Setelah berkali-kali, pintu itu terbuka. Ibunya yang membukakan,"baru pulang kamu? Jam berapa ini?"
"Aku dah pulang sejak tadi malem bu, tapi gak ada yang bukain pintu" suara Fajar bergetar, ia menahan sesaknya
"Bohong. Saya baru ngunci pintu jam 11"
"Aku pulangnya hampir jam setengah satu. Kerjaku di minimarket Bu, pulangnya jam 12"
"Serah, saya gak peduli" ibu beranjak pergi meninggalkan pintu yang tak terkunci. Fajar langsung masuk, ia pergi ke gudang lalu mengambil baju ganti untuk mandi sekalian untuk berangkat sekolah. Setelah itu ia berangkat untuk mengedarkan koran
__________
Fajar selesai mengedarkan koran pada jam 6, ia segera kembali ke rumah karena pandangannya sudah tak fokus. Ia hampir jatuh berkali-kali. Badannya gemetar, napasnya sesak, kepalanya sangat pusing
Setelah sampai di rumah, belum juga ia mengetuk pintu ia sudah luruh ke bawah. Pingsan, lagi
Tak lama, ayah Fajar membuka pintu. Melihat Fajar tergeletak di teras ia langsung menyeretnya masuk hingga sampai ke gudang lalu berlalu pergi
__________
Fajar membuka mata, jam 7. Hampir terlambat untuk sampai di sekolah. Ia dengan cepat beranjak mandi dan bersiap ke sekolah. Siapa tau masih sempat
__________
Tentu saja telat. Fajar sudah menduga, tapi tak apalah dihukum sebentar, setelah itu bisa mengikuti pelajaran. Fajar benar-benar tak ingin melewatkan pelajaran karena jika seperti itu ia akan sangat sulit memahami materi
"Keliling lapangan 15 kali" tidak terlalu banyak. sepertinya petugas OSIS itu masih memiliki hati melihat Fajar yang pucat bukan main
"Makasih" Fajar mulai berlari, baru saja 1 putaran ia sudah berhenti duduk sejenak, napasnya tak karuan, pandangannya mulai membayang. Ia tak peduli dan bangkit lagi
Cih, lemah bat. Laki bukan sih? Batin dirinya sendiri
Baru saja menyelesaikan putaran ketiga pandangannya tiba-tiba gelap
__________
"Ngapain sekolah kalo sakit" kata petugas OSIS tadi melihat Fajar sadar. Ia sempat memperhatikan Fajar melakukan hukumannya karena masih awal-awal bel masuk
Ia sudah menebak Fajar akan tumbang. Sejak datang saja matanya sudah sayu, napasnya tak benar. Wajahnya sedikit memerah karena demam
"Makasih" Fajar berusaha untuk duduk, tapi tangannya masih memegang ranjang untuk mempertahankan keseimbangannya
Ketika sudah dirasa cukup kuat, ia mulai melangkah,"mau kemana Lo?" tanya anak OSIS itu
"Kelas"
Anak OSIS itu langsung menarik tangan Fajar untuk duduk di tempat tidur UKS lagi,"gue cariin dokter. Lo disini aja" anak OSIS itu berdiri mencari dokter yang biasa berjaga di UKS
"Gak perlu, pusing dikit doang" Fajar mulai berjalan pergi meninggalkan UKS
"Demam, keliatan banget"
"Gue gak papa. Makasih. Lo balik aja"
![](https://img.wattpad.com/cover/315817855-288-k852369.jpg)
YOU ARE READING
Fajar & Senja
RandomOrang-orang bilang, Fajar dan Senja tak akan bisa bersama. Bahkan hukum alam saja seperti itu Fajar, yang memberi semangat orang-orang dengan kehadirannya di pagi hari. Seperti senyum Fajar yang memberi semangat orang-orang meski keluarganya saja ta...