Bab : 9

728 44 1
                                    

Pagi menyapa dengan ramah, bunyi kendaraan terdengar sangat berisik. Suara klakson mobil yang begitu lancang, mengusik tidur si Pirang.

Kelopak mata nya terbuka perlahan, mengerjap - kejap beberapa saat sampai ia terbiasa. Beban ringan di samping nya membuat ia melirik kearah samping. Di sisi nya, si Raven masih tertidur dengan nyaman. Telinga nya bahkan mampu mendengar dengkuran halus dari bibir plum itu.

Naruto menatap wajah Sasuke dengan intens, memperhatikan guratan halus itu dengan lembut. Memainkan jari nya di bagian wajah, si Raven. Bibir nya pun mengukir senyuman tipis.

" Hidup ku akan sempurna jika setiap pagi, aku di hadapkan dengan wajah manis mu. Tapi, itu hanya angan ku saja. Karena kau milik orang lain, bukan milikku.. Aku benar kan?. "

Perkataan itu hanya Naruto sendiri lah yang mendengar nya. Karena di yakin, Sasuke masih tenggelam kealam mimpi nya saat ini. Saat Naruto hendak mencium bibir Sasuke, Ponsel nya tiba - tiba malah berdering dengan nyaring.

Ia mendengus kesal sambil merubah posisi nya menjadi terlentang. Lalu tangan kanan nya meraba - raba nakas di samping ranjang dan mengambil Ponsel nya.

( Albert )

Nama itu yang tertera, Naruto mengangkat nya dan meletakkan benda pipih itu di telinga nya.

( Selamat pagi, Ketua. Maaf sudah menganggu pagi anda.)

" Jika berita yang akan kau berikan tidak menguntungkan ku, maka aku akan memotong jari tanganmu, Al!. " pekik Naruto dengan suara rendah. Tersadar dengan apa yang ia katakan, ia pun melirik kearah Sasuke yang tampak menggeliat kecil. Tangan pucat nya merengkuh tubuh Naruto dengan erat. Naruto sih membiarkan nya saja, dan selain itu. Ia juga merasa senang. Di detik - detik terakhir, dia fikir. Sasuke memang harus bisa bersikap manis kepada nya. Karena selama ini, Naruto selalu menginginkan hal ini.

( Ketua?.)

Naruto tersadar akan pemikiran nya sendiri. Ia bahkan sampai lupa jika Albert masih bicara dengan nya.

( Apa anda masih di sana?.)

" Katakan. "

( Saya sudah katakan tadi.)

" Katakan lagi apa masalah nya? Kau merasa keberatan?. "

( Tidak, maaf kan saya Ketua. Saya sudah mendapatkan alamat pria itu. Jugo Namikaze dan ibu nya Karin Uzumaki tinggal di desa kecil. Bagian lain dari Heidelberg, mereka tinggal di perkebunan Anggur.)

"  Petani anggur? Ku fikir mereka berada di Santai Maria. "

( Jugo memang sempat tinggal di sana, tetapi hanya untuk mengirim hasil panen saja. Dan Jugo baru kembali hari ini.)

"  Berita lain?. "

( Saya tidak begitu yakin, tapi. Dia adalah kaki tangan dari Organisasi Ojora.)

" Bagaimana bisa?." tanya Naruto kaget.

( Ketua, jika mengatakan nya lewat Ponsel. Segala nya jadi tidak akan menyenangkan.)

" Temui aku dua jam lagi di kedai, Kopi S-shaped. "

( Baik, ketua.)

Naruto mematikan sambungan telfon nya dengan Albert. Ia menjatuhkan Ponsel nya di atas kasur dan mengusap wajah nya kasar. Lalu kembalik kan badan nya menghadap kearah Sasuke.

" Di mana kau bertemu dengan nya, Sasuke? Tau kah kau jika dia adalah kaki tangan dari seorang Mafia? Akan jadi seperti apa kau nanti jika bersama dengan orang seperti nya?.. " oh sial! Dia sendiri melupakan siapa dia dan status nya. Tapi setidaknya, dia adalah seorang pemimpin. Dia bisa menjaga Sasuke. Dan itu sudah jelas.

Sedangkan Jugo, dia adalah kaki tangan dari seseorang. Dan orang orang itu adalah Pemimpin dari Organisasi Ojora. Yang mana Organisasi itu adalah Organisasi yang sudah merencakan pembunuhan kedua orang tua nya. Dan Naruto tidak bisa, bila harus menyerahkan Sasuke kepada Jugo. Tidak akan pernah.

" Entah kau akan mendengar nya atau tidak, Teme. Tapi aku bersumpah atas nama orang tua ku sendiri. Jika Jugo memang kaki tangan seorang Mafia. Maka aku tak akan pernah menyerahkan mu kepada nya. Tidak akan pernah. " Naruto memeluk Sasuke dengan erat.

"  Pria seputih dirimu yang jauh dari perbuatan dosa. Tak akan pernah aku izinkan menyentuh pendosa. Sekalipun itu diriku sendiri. " Naruto meremas rambut belakang Sasuke sesaat.

Yang di katakan nya bukan hanya sekedar kata saja. Saat ini, Naruto belum benar-benar menjalankan tugas nya sebagai seorang Pemimpin. Di karenakan syarat yang terakhir belum dia laksanakan. Syarat terakhir, adalah syarat mutlak yang harus dia jalani.

Dia di larang memiliki hubungan asmara. Baik itu dengan pria maupun wanita. Dia tak boleh memiliki pasangan. Karena jika dia memiliki pasangan, maka Fokus nya akan becabang - cabang. Pun dia tidak boleh mementingkan orang lain selain Organisasi Bawahan nya.

Maka dari itu ia ingin melepaskan, Sasuke. Dengan cara mempertemukan nya dengan Jugo. Karena sisa Waktu nya sudah tidak banyak lagi. Pun dia taj ingin bila, Organisasi yang di bangun Ayah nya di duduki oleh orang lain yang bahkan tak memiliki hubungan darah.

Pada Sisa Waktu terakhir nya, ia ingin melepaskan Sasuke dan semua yang mengikat diri nya, termasuk keluarga Uchiha. Karena jika dia sudah Mendapatkan gelar maka segala nya tak akan sama lagi. Karena itu arti nya, dia akan mulai menjadi Pendosa. Dan tangan nya akan di lumuri dengan dosa. Juga, dia tak mau jika keluarga Uchiha harus terlibat dengan segala permasalahan yang mungkin saja, akan mulai berdatangan di Masa Depan.

Karena Organisasi milik nya, adalah organisasi terbesar yang kedudukan nya sangat ingin di lengserkan.

Tetapi dari berita yang dia dengar barusan. Entah kenapa dia jadi berubah fikiran. Dia melepaskan Sasuke agar pria ini bisa bahagia. Jauh dari seorang Pendosa seperti nya. Tapi ternyata sama saja.

Bahkan mungkin, Jugo dan Ibu nya terlibat. Naruto akan selidiki ini sampai tuntas. Yang berkhianat akan dia adili dengan sangat keji. Karena orang seperti itu hanya akan menjadi sampah yang berbau busuk.
.

(BL) Baby You Don't Know ME [Narusasu] Where stories live. Discover now